"Tolong berikan yang terbaik untuk istri saya, dok. Dia adalah pelita dalam hidupku. Dia adalah wanita yang sangat aku cintai. Hidupku menjadi lebih berwarna dan semakin hidup dengan kehadirannya." Darren menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Rahangnya mengeras menahan air mata yang akan tumpah ke pipinya. Dokter itu menguatkan hati seorang ayah dengan tiga anak, dengan menepuk bahu pria yang lebih tinggi darinya. Pria itu memang tampak terlihat kokoh dan kuat, namun hatinya saat ini lebih rapuh dari siapapun yang ada diruangan ini.
"Kami sudah berusaha semaksimal kami. Sekarang semua diserahkan kembali kepada istri anda. Kita hanya bisa berdoa dan memantau perkembangan kondisi istri anda setiap saat." Dokter itu kembali menepuk bahu Darren dan pergi meninggalkan seorang pria yang menatap lirih wanita yang dicintainya.