"Untuk pertama kalinya aku kecewa banget sama kamu, Bar!"
Bara menghela nafas panjang. Semua kecewa padanya, Septi, Nindi dan entah siapa lagi nantinya yang akan kecewa padanya. Memang semua itu salah Bara, kenapa ia mudah sekali tergoda? Kenapa ia seolah lupa segalanya?
"Kau pantas kecewa, aku salah. Aku bodoh," jawab Bara lesu. Matanya memanas, ia benar-benar kecewa dengan dirinya sendiri.
"Tak ku sangka kau sebejat itu!" suara Nindi begitu dingin.
"Iya aku salah, tapi tolong kali ini saja Nin, bantu aku cari Septi!"
"Untuk apa? Untuk melukai dia lagi? Jangan ngimpi!"
Bara menghela nafas panjang, ia ingin meminta maaf. Ia ingin memperbaiki semuanya, ia ingin tetap melangsungkan pernikahannya dengan Septi. Ia benar-benar mencintai gadis itu!
"Kau pasti tahu dimana dia bukan?" tanya Bara yakin.
"Tidak, kalaupun aku tahu, aku tidak akan memberitahukan padamu. Aku tidak ingin dia kau sakiti lagi, Bar!"