"Enaknya gue apain tuh kakek tua?" tanya Bambang setelah menelan sate yang baru saja ia kunyah.
"Bakar aja, bakar!" seru Erick dengan penuh semangat.
"Jangan Rick, sama kakek tua gak boleh sadis-sadis!" sela Sarah.
Erick menyipitkan matanya dan menatap tajam perempuan di hadapannya itu.
"Lo kayaknya udah kelamaan hidup enak, Sar! Kek gitu aja Lo bilang sadis! Nggak peduli dia kakek tua, orang tua, anak muda, dia itu tetap musuh kita, seseorang yang harus kita habisi!" seru Erick dengan mata menyalang.
Sarah terdiam. Jujur saja, memang apa yang Erick ucapkan benar adanya. Dia sudah terlalu lama hidup enak sebagai perempuan normal yang jauh dari pertempuran.
"Tembak mati aja, nggak usah banyak drama!" seru Bagus tiba-tiba.
"Gue setuju sama Bagus! Tembak aja! Lagian, belum tentu juga kita bisa nemuin tuh kakek tua! Gue yakin dia sekarang pasti sembunyi karena udah ketahuan." imbuh Ben.
Bambang menghela napas panjang, lalu menerawang jauh ke luar jendela.