Kalista mengambil kotak nasi dari tangan Arda. Walaupun tangan Kalista di infus, wanita itu masih bisa makan sendiri. Kalista tak suka jika Arda memegang tangannya. Arda masih sabar dengan sikap Kalista walau sikapnya seperti itu.
Kalista memperhatikan Arda yang masih melihat ke arahnya dengan sudut matanya. Tanpa berkedip Arda melihat Kalista makan dan memastikan kalau Kalista benar-benar makan.
"Kamu tak menaruh racun kan di makanan ini," cetus Kalista karena melihat pandangan Arda yang serius memperhatikannya makan.
"Untuk apa aku menaruh racun di makananmu! Kalau niat aku bisa menghabisi kamu di sini!" seru Arda ketus.
"Kalau begitu kenapa kamu tak menghabisi aku sekarang?"
"Aku tak berniat untuk itu!"
"Aku tak suka melihatmu dihadapan ku!"
"Aku tak peduli dengan ucapan mu. Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja."
"Aku tak akan tergoda denganmu sekalipun kamu merayuku."
"Aku tak merayu aku benar-benar khawatir!."
"Apa kamu yang melakukan ini?"