Dea duduk di samping Kalista yang di susul Diki yang masuk kembali ke ruang Arthur. Kalista menoleh ke arah Dea dan Diki penasaran dengan keduanya.
"Ada apa dengan kalian?" tanya Kalista tiba-tiba.
"Ada kisah yang belum selesai di masa lalu," jawab Diki.
"Sudah selesai!" seru Dea tiba-tiba memotong ucapan Diki dengan tatapan kesal.
Diki tersenyum melihat reaksi Dea yang masih marah padanya karena kesalahannya di masa lalu.
"Mending kalian selesaikan saja sekarang dari pada seperti ini," ucap Arthur tiba-tiba.
Kalista melangkah meninggal Dea yang masih cemberut dan kini Kalista duduk di samping Arthur. "Yang diucapkan Arthur ada benarnya juga," ucap Kalista membenarkan ucapan Arthur.
"Dea, bisakah kita berbicara? Di luar ada sebuah Kafe kita bisa berbicara di sana," ajak Diki.
Dea menghembus napas panjang dan beranjak dari tempat duduknya dan melangkah terlebih dahulu keluar ruangan Arthur yang diikuti oleh Diki.