Serlin mengambil kembali ponselnya yang tadi dia simpan di atas meja. "Sekarang aku mau menelpon Ervin. Tidak masalah aku harus sedikit mengalah padanya demi masa depanku. Bahaya untukku jika Ervin sampai meninggalkan aku. Masa depanku bisa terancam."
Ponsel yang ada ditangannya segera Serlin buka layarnya untuk mencari nomor Ervin. "Ini dia nomornya Ervin, biarlah aku mengalah demi kehidupanku yang akan datang. Aku harus sedikit menepiskan egoku."
Serlin beberapa detik hanya melihat nomor dan nama Ervin yang tertera di layar ponsel. "Kenapa aku jadi gugup? Rasanya aku seperti mau menghubungi malaikat pencabut nyawa saja. Jantungku berdetak sangat kencang. Aku jadi tidak tahu harus bicara apa nanti?"
Serlin memejamkan matanya, jantungnya terasa berdetak lebih kencang. Diambilnya napas banyak-banyak untuk mengumpulkan keberaniannya. "Aku harus bisa. Lupakan masalah yang kemarin. Ingat, ini demi masa depan agar hidupmu tidak sengsara seperti masa lalu."
Jangan lupa tinggalkan jejak untuk author.
Terima kasih