Serlin tertegun tetapi dengan cepat segera bisa menguasai dirinya. "Ada, aku menyimpannya. Sengaja aku simpan untuk sewaktu waktu bila dibutuhkan. Sebagai tabunganku nanti."
Ervin menatap tajam iris mata Serlin, mencoba mencari kejujuran di dalam mata istrinya tapi Ervin hanya menemukan kekecewaan, karena yang bisa dilihatnya hanya kebohongan. Serlin tidak mau melihat dirinya.
"Kamu tidak percaya padaku?" tanya Serlin terlihat gugup.
"Pertanyaanmu menunjukkan kalau kamu sedang berbohong," kata Ervin.
Serlin sudah tidak bisa bicara apa-apa lagi. Tangannya dari tadi meremas ujung baju atasnya untuk menghilangkan kegugupan yang ada di dirinya. Sampai kapan pun dirinya tidak akan bisa menang jika harus berdebat dengan Ervin.
Pendidikan Ervin jauh lebih tinggi dari Serlin. Walau pun mereka sama-sama dipandang orang lain sebagai orang sukses, tetapi kepintaran mereka berdua jauh berbeda.
Jangan lupa selalu tinggalkan jejak untuk author sebagai penyemangat.