"Perkenalkan semuanya, Namaku adalah Kim Ye-Rim. Putri dari keluarga Kim, sedangkan kakakku adalah Kim Jongin!"
*
"Kau akan mulai masuk kuliah jadi sebisa mungkin ubah sikap manjamu itu, Yeri-ah."
Yeri yang mendengarkan hanya mengedikkan bahunya tanpa harus menjawab perkataan dari kakaknya itu. Biarkan saja, toh dirinya juga tidak terlalu ingin bersosialisasi dengan siapapun selain dengan teman sekolahnya dulu.
Kim Ye-Rim atau yang lebih akrab disapa Yeri, gadis berusia 19 tahun itu memang tidak seperti teman sebayanya yang tenggelam akan glamor kekayaan orang tuanya. Ia lebih senang melakukan aktivitas sosial yang jarang sekali terekspos oleh media mengingat keluarganya merupakan salah satu yang memiliki nama di Korea Selatan.
"Bagaimana dengan tugas yang diberikan?" tanya Kim Jongin atau Kai.
Tidak ada yang mengetahui hubungan antara keduanya selain sahabat-sahabat kakak ataupun dirinya karena sejak awal alasannya masuk ke XOXO Universitas bukan hanya untuk menimba ilmu melainkan ia mempunyai misi tersendiri untuk mendekati anak dari pengusaha yang terduga sebagai salah satu pelaku penggelapan dana pemerintahan.
"Gadis itu?! Hah, mudah sekali mendekatinya jika kau mau merendahkan harga dirimu untuk dipermalukan dan dijadikan budak olehnya!" Jawabnya dengan sedikit meninggikan suaranya akibat terlalu menyebalkan mengingat bagaimana gadis yang dimaksudkan itu memperlakukan orang-orang yang ia sebut sebagai teman sebatas pembantunya saja.
"Bersabarlah, dalam beberapa bulan setelah kita mendapatkan semua bukti itu semuanya akan berakhir dan kau akan bebas melakukan apapun." jawab Kai dengan santainya menyantap sarapannya.
"Sudahlah, aku pergi duluan. Bhaay.." ucap Yeri sambil mencium pipi Kai sebelum akhirnya ia melangkah keluar dari Mansion kediaman keluarga Kim dan membawa motor matik kesayangannya melaju ke kampusnya.
Tidak ada yang tau jika Yeri adalah si bungsu kesayangan dari keluarga Kim. Yang mereka tau hanyalah Yeri si anak yatim piatu yang masuk ke XOXO Universitas dengan jalur beasiswa.
★★★
2 ʙᴜʟᴀɴ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴋᴇᴊᴀᴅɪᴀɴ
Di dalam ruangan yang dipenuhi oleh beberapa orang itu terasa mencekam suasananya tetapi hanya Yeri yang seperti tidak menghiraukan itu. Mereka berdua malah asyik bergaya di depan kamera mencoba beberapa fitur filter pada salah satu aplikasi.
"Bisakah kau fokus sebentar disini, Yeri-ah?" tegur Suho yang sejak tadi merasa jengah melihat kelakuan dari adik sahabatnya itu.
"Ck, orang tua macam oppa mana tau tentang kesenangan seorang perempuan sepertiku." jawab Yeri santai tetapi rasa-rasanya ada beberapa tusukan tak kasat mata yang mengenai ulu hati Suho akibat perkataannya itu.
"Jadi dia ingin mencelakai Baekhyun dengan bantuan Rose?" tanya Chanyeol yang langsung membuat Yeri meletakkan smartphone-nya dan fokus pada Chanyeol.
Bukannya apa-apa, menurut Yeri yang paling menyeramkan selain Kris Wu tentu saja Park Chanyeol. Ah, dia tidak akan berani lagi untuk melakukan hal yang membuat Chanyeol kesal dan berujung pada dirinya yang dikurung di dalam kandang kucing milik Lay Gēgē bahkan setelah itu pun beberapa kartu miliknya disita oleh Chanyeol dengan persetujuan dari orang tuanya. Yah, mau bagaimana lagi kakaknya sendiri pun bahkan tidak mau repot-repot untuk membelanya.
"Sebaiknya sih kita tambahkan beberapa rencana lagi untuk mengimbangi mereka. Maksudku, aku tidak akan rela jika mereka mencelakai Baekhyun oppa jadi lebih baik kita tambahkan rencana seolah-olah kita yang mengikuti apapun yang mereka coba lakukan." Yeri menjelaskan dengan sedikit cepat.
"Kau ingin beberapa dari kita untuk menjadi anak buahnya dan melakukan rencana itu?" tanya Kris yang langsung mengetahui maksud dari Yeri.
"Tetapi siapa yang.."
"Kami yang akan melakukan itu, hyung." jawab Jaehyun memotong ucapan dari Suho.
"Ada alasan kenapa kami tidak pernah menampakkan diri di dekat kalian, kan?" sambung Jaehyun yang melihat satu persatu dari mereka. "Kami yang akan menyusun rencana itu dan kalian hanya akan mengetahui di akhir rencana. Akan kami pastikan jika bukti itu dan juga pria mungilmu itu akan baik-baik saja." katanya sambil mengedipkan mata menggoda Park Chanyeol —kakaknya itu.
★★★
"Ro-rose ssi, a-aku i-ingin me-mengatakan b-bahwa aku men-uh-mencintai..mu."
Wajah Rose seketika saat pria di hadapannya dengan tampang yang tidak akan pernah masuk ke kategori pria idaman itu menyatakan cintanya. Oh Tuhan, apa si culun ini tidak punya cermin di rumahnya? Apa dia pikir dirinya pantas untuk sekedar berdiri dalam jarak 5 meter di sekitar Rose?
Tetapi sebelum Rose menjawab dengan nada sombong seperti biasa, Joy langsung datang dan berkata, "Jika kau memang menyukai Rose, apa kau akan melakukan sesuatu untuk membuatnya percaya dengan cintamu itu?"
"Yak!" teriak Rose tidak terima tetapi langsung diberi tatapan tajam oleh Joy yang menyuruhnya untuk diam.
"A-aku pa-pasti akan me-melakukan apapun un-untuk Rose ssi." jawab si culun itu.
"Baiklah, Rose akan menyimpan nomermu jika kami, maksudku Rose memerlukan sesuatu darimu ya." kata Joy sambil mengisyaratkan Rose untuk mengeluarkan smartphone dan menyimpan nomer si culun itu.
Hampir 2 menit mereka berdua saling berdebat dalam diam akhirnya Rose dengan berat hati melakukan apa yang Joy inginkan. "Baiklah. Aku akan menyimpan nomermu." kata Rose yang sudah mengeluarkan smartphone-nya dan mulai mengetik angka-angka yang disebutkan oleh pria itu.
Setelah itu barulah pria culun itu pamit undur diri dari mereka, tetapi belum ada tiga langkah dirinya dipanggil lagi oleh Joy.
"Siapa namamu?"
"Ah, namaku Mark Lee." jawab pria culun itu sambil berbalik dan pergi meninggalkan mereka dengan seringai menghiasi wajahnya.
★★★
"Joy, sepertinya aku tau siapa yang bisa dimanfaatkan untuk rencanamu itu." kata Yeri saat mereka semua berkumpul di kafe langganan Joy setelah Rose pergi.
"Maksudmu rencana untuk menyingkirkan Byun?" tanya Joy.
"Iya, kemarin saat aku pergi ke daerah Gangnam di sana aku melihat beberapa mahasiswa dari kampus kita berkelahi. Yah mungkin jika kita bisa mempekerjakan mereka pada rencana itu kemungkinan kita berhasil sangat besar." kata Yeri sambil menyuapkan potongan kue ke mulutnya. "Lagipula mereka juga bisa kita jadikan tameng kalau ada apa-apa, kan?"
"Rose juga bisa memanfaatkan si culun itu, kenapa kita tidak manfaatkan sama mereka. Toh, mereka mahasiswa bermasalah jadi kalau misalkan rencana Rose gagal kita bisa melempar kesalahan pada orang lain." sambungnya lagi.
"Hei, aku baru tau kau sepintar ini, Yeri-ah!" sorak Joy mendengar maksud dari temannya itu.
"Ck, kalau aku tidak pintar untuk apa aku masuk ke kampus besar seperti XOXO Universitas memakai jalur beasiswa." kata Yeri yang disetujui oleh kedua temannya yang lain.
"Beasiswa tetapi miskin, itu tetap tidak berguna. Seperti mereka.." kata Joy sinis memandang kedua temannya yang lain.
★★★
"Mereka Johnny dan Lucas," Yeri memperkenalkan kedua pria yang dimaksudkannya tempo hari pada Joy dan Rose, "Sedangkan ini ada Mark. Kalian akan mengikuti semua rencana yang telah dibuat oleh Joy dan juga Rose." sambungnya lagi.
"2 minggu dari sekarang tepatnya saat ulang tahun Rose, kalian akan melakukan rencana yang telah aku buat. Tidak ada kesalahan apapun dan buat Byun sialan itu pergi dengan rasa malu sejauh mungkin."
"Kau yang berbadan kingkong," tunjuk Rose pada pria bernama Lucas. "Kau akan bertugas untuk membuat Byun itu jatuh ke dalam kolam. Pastikan jika dia terjatuh dengan keras."
Lalu pandangannya beralih pada Johnny, "Kau yang akan melakukan rencana di kamar itu. Usahakan semua tampak seperti kalian melakukannya dengan senang hati. Aku akan memberikan obat yang Joy maksud sehari sebelum pesta dimulai."
"Dan kau, culun. Kau akan melakukan tugas akhirmu."
"Jangan khawatir, nona. Kami tidak pernah gagal dalam melaksanakan rencana yang telah kami buat sendiri dan yang pasti, kami akan membuatmu jauh dari Byun Baekhyun." ucap Johnny dengan serius sedangkan pria bernama Lucas itu memberikan senyuman yang sedikit mengerikan menurut Joy dan Rose.
Tetapi mereka tidak tau jika Mark dan Yeri juga melakukan hal yang sama, tersenyum dengan sangat mengerikan karena pikiran mereka hanya satu yaitu menyingkirkan Rose dan juga Joy dalam 2 misi yang bersamaan.