Beberapa saat kemudian. Erlangga keluar dari kamar mandi. Dia telah berganti pakaian.
"Silahkan sarapan, Pak, tehnya masih hangat. Paman Deng juga membuatkan sup untuk meredakan sakit kepala, Pak."
"Kenapa kamu terus memanggilku tuan dan tuan?! Bukankah aku memintamu untuk memanggil namaku!" Ucap Erlangga yang cukup kesal.
"Saya akan mencobanya perlahan, untuk saat ini izinkan saya memanggil Anda Tuan."
"Hmm... terserah kamu." kata Erlangga. Dia duduk dan meminum tehnya.
"Tentang tadi malam…" kata Erlangga ragu-ragu.
"Apa yang terjadi tadi malam Pak? Apakah Anda sakit?" Tanya Ayunda.
"Kamu tidak ingin marah atau meminta penjelasan dariku?" Kata Erlangga bertanya pada Ayunda. Karena Ayunda terlihat cuek saat itu. Seolah tidak terjadi apa-apa tadi malam.
"Jika tuan ingin menjelaskan, aku akan mendengarnya."
"Maaf..," kata erlangga. Namun, terlihat jelas dari mata Ayunda bahwa Erlangga sangat sulit untuk meminta maaf.