{Javir}
Javir berjalan menyusuri koridor istana, langkahnya bergema di lantai marmer.
Dia dapat merasakan ketegangan di bahunya, benjolan kegelisahan yang terus tumbuh sejak dia menerima surat dari penyihir pengadilan itu.
[Apa yang dia inginkan dariku?] Javir bertanya-tanya, alisnya berkerut. [Pasti tentang Melisa. Tidak ada alasan lain dia memanggilku seperti ini.]
Dia tahu dia bisa menolak undangan itu, bisa membuat alasan tentang terlalu sibuk dengan kelasnya. Namun dia juga tahu bagaimana kesan yang akan timbul, seolah-olah dia memiliki sesuatu untuk disembunyikan.
[Dan aku tidak,] pikir Javir dengan tegas. [Aku tidak memiliki apa pun untuk dimalukan. Aku hanya berusaha membantu Melisa mencapai potensi penuhnya.]
Meski begitu, dia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa pertemuan ini akan lebih dari sekadar obrolan santai.
Zephyra Vortell adalah wanita yang kuat, dengan reputasi sebagai seseorang yang cemerlang dan tak kenal lelah dalam mengejar apa yang diinginkannya.