```
Namun, ia bangkit dari tidurnya sekali lagi.
Dalam demam delirium, matanya terbuka lebar dan tampak penuh semangat, dalam keadaan yang hampir tidak bisa dibedakan dari keadaan mabuk.
Awalnya, ia mulai melantunkan puisi Tang, satu demi satu. Kemudian ia beralih berbicara dalam dialek Negara Chen dengan meyakinkan, mengeluarkan deretan kata-kata dengan ekspresi yang intens unik.
Setelah dialek Negara Chen, dia mulai beralih ke dialek Negara Liang.
Bahkan beberapa frasa yang Xiao Liulang sebutkan secara sambil lalu, yang tidak dianggap penting dan diasumsikan tidak dia pelajari, diucapkan dengan lancar olehnya.
Kemudian datang beberapa frasa dalam dialek Negara Jin.
Bahasa Negara Yan dan suku Turki adalah sesuatu yang Xiao Liulang belum mengajarkannya.
Xiao Liulang, yang digerakkan oleh rasa ingin tahu, melibatkannya dalam beberapa frasa dari beberapa bahasa.