```
"Apa ini?"
Dengan curiga, Brayden Leopold mengangkat alisnya dan memeriksa isi video tersebut dengan teliti.
Dia melihat seorang pria mondar-mandir di ruangan, sesekali mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya untuk merokok.
Wujud orang ini sangat familiar, tetapi Brayden Leopold tidak dapat mengingat siapa dia saat itu.
Video tersebut sangat gelap karena diambil secara sembunyi-sembunyi. Ditambah lagi, hari mulai senja dan tidak ada lampu yang menyala di ruangan tersebut.
Tiba-tiba, sekelompok orang masuk ke ruangan, tirai langsung ditutup, dan lampu dinyalakan.
"Atlas Leopold!"
Melihat orang dalam video tersebut, mata Brayden Leopold hampir terbelalak.
"Bagaimana bisa dia! Bukankah kita sudah mematahkan kakinya? Bagaimana mungkin dia sudah bisa berdiri begitu cepat!"