[Crescent Bay, Haunted Island]
Crescent Bay itulah nama baru dari teluk yang digunakan oleh rombongan Leo beserta pihak negara saat mengantarkan hadiah, setidaknya itulah yang dikatakan oleh Leo kepada pihak negara. Lagipula jika dilihat melalui drone, teluk tersebut memang berbentuk layaknya lengkungan sebuah sabit.
Berbicara soal hadiah, sekarang kita dapat melihat ada sekitar tiga puluh lebih pria dewasa tengah mengelilingi hadiah [Drill] tersebut. Para pria ini tak lain merupakan tim kontruksi yang dipimpin oleh Zhang Gui, dan mereka datang kemari dalam rangka untuk menjemput [Drill] sekaligus mencoba mempelajari mesin ini juga.
Sebab ada proyek besar yang akan sangat memerlukan mereka untuk mempergunakan benda pengebor bebatuan ini, rencana itu tak lain ialah membuat terowongan melintasi barisan pegunungan tersebut.
Mungkin rencana ini bukanlah hal yang sangat menakjubkan buat kalian semua bukan, tapi perlu diketahui juga pegunungan yang terlihat kokoh ini nyatanya tidak terlihat seperti hal tersebut bahkan ada beberapa pegunungan yang jauh lebih rapuh dibandingkan bebatuan karang acak.
Oleh karena itu, proyek yang agak berbahaya ini tampaknya hanya bisa dilanjutkan oleh tim kontruksi setelah pulau jiwa Leo mendapatkan kenaikan peringkat.
Sebab Leo telah berencana untuk mengakomodasi salah satu Red-Spectre yang agaknya memiliki kekuatan dalam hal mengecek kualitas bebatuan serta tanah, setidaknya itulah yang dikatakan oleh Leo kepada Zhang Gui.
.
.
.
.
"Leo benda ini terlalu besar bukan, apa menurutmu rombongan Zhang Gui bisa memindahkannya ke titik yang di tentukan??"Zing'er bertanya dengan nada yang penuh keraguan, mengingat perbedaan ukuran serta bobot di antara kedua belah pihak terlalu berbeda sekali.
Bahkan Zing'er sendiri merasa agak keberatan untuk memindahkan benda bernama [Drill] ini dari titik awal, jadi bagaimana mungkin Zhang Gui serta tim-nya yang hanya hantu umum bisa mengangkat benda berat ini?? Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Zing'er.
"Tidak juga, santai saja.. Lagipula aku tidak mengatakan kalau mereka perlu memindahkan benda berat ini, mesin seperti ini bisa di gerakkan bukan??" Ucap Leo menjawab pertanyaan Zing'er dengan santainya, mengingat beberapa menit lampau Leo dengan sengaja menghubungi kedua orang tuanya dan meminta mereka mengirimkan pengetahuan untuk menggunakan benda besar ini.
Dan ya tanpa menunggu lama Leo pun mendapatkan yang ia inginkan tersebut serta langsung memberikannya kepada Zhang Gui, berharap mereka bisa menguasainya dalam waktu singkat ini.
"Aku sedikit tidak yakin mereka bisa menguasainya, bahkan banyak dari hantu-hantu ini tidak menguasai kosa-kata"Zing'er kembali berkata sembari memberikan tatapan merendahkan kepada tim kontruksi, karena hal ini baru-baru saja diketahui oleh Zing'er beberapa menit lampau.
Jelas Zing'er merasa sakit kepala saat itu juga lagipula sejak kapan hantu tidak bisa membaca kosa-kata sederhana milik manusia?? Ini hal yang sangat konyol sekali sehingga tanpa segan-segan Zing'er langsung meneriaki rombongan hantu buta huruf ini.
"Ngomong-ngomong dimana Irene sekarang?? Aku baru saja mendapatkan kabar bagus dari sisi Silvia tadi" Leo bertanya kepada Zing'er sembari mencari-cari keberadaan dari remaja perempuan tersebut.
Zing'er pun ikut serta melihat sekeliling mencoba mencari keberadaan dari Irene,"Tampaknya dia telah kembali ke sisi pulau duluan, sungguh remaja perempuan yang sangat ceroboh sekali" Zing'er bergumam pelan sembari mengumpati tindakan Irene yang sembrono tersebut.
Meskipun sisi Timur serta Utara tersebut bisa dikatakan telah kehilangan populasi binatang buas yang bisa mengancam nyawa seseorang tapi bagaimana-pun juga Irene hanyalah seorang remaja manusia tanpa efektivitas tempur sama sekali, ia benar-benar keberadaan yang perlu di jaga serta dirawat layaknya sebuah berlian berkat hal ini.
"Haiss, dasar perempuan bisa-bisanya ia menyelinap pergi begitu saja.. Lupakan saja, aku akan memanggil nenek Ruwet untuk mencari keberadaan dia" Ucap Leo yang langsung menekan rangkaian nomor telepon untuk menghubungi sisi nenek Ruwet, lagipula Leo telah membeli cukup banyak smart-watch sebelum datang ke pulau jiwa.
Ada sekitar tujuh smart-watch yang telah dibeli oleh Leo dan sekarang ia telah memberikan empat smart-watch untuk digunakan oleh Zing'er, Ruwet, Ayu beserta Siasandra
Dua yang pertama jelas diberikan smart-watch karena mereka merupakan kekuatan tempur terkuat di pulau jiwa ini untuk sementara waktu, sedangkan dua yang terakhir sengaja Leo berikan mengingat kedua timnya ini seringkali berada jauh dari markas.
Tapi mungkin dalam waktu dekat ini Leo akan memberikan satu smart-watch lagi kepada Zhang Gui, mengingat tim kontruksi akan berada di sisi lain pulau dalam kurung waktu yang cukup lama menyisakan hanya dua smart-watch lagi sebagai cadangan saja.
"Menyuruh Ruwet untuk mencari Irene sedikit terlambat, bukankah kita bisa menggunakan benda ini untuk menelpon dan menanyakan posisinya sekarang juga??" Ucap Zing'er mengangkat smart-watch yang ada di pergelangan tangan kanannya ke atas, seolah-olah mengingat Leo kalau Irene juga memiliki smart-watch bukan?? Jadi kenapa kau tidak menelpon dirinya saja??
"Kau benar, aku melupakan hal ini.. Tampaknya bermain game membuatku sering melupakan berbagai macam hal" Imbuh Leo yang hanya bisa tertawa kikuk mendengarkan perkataan dari Zing'er tersebut.
[BIP.. BIP..]
Tanpa menunggu waktu lama, Leo langsung menekan nomor telepon milik Irene setelah sebelumnya mematikan panggilan masuk ke sisi Ruwet. Dengan penuh kesabaran Leo menunggu panggilan tersebut terhubung ke nomor tujuannya.
.
.
.
[BIP.. Click..]
"Ya, hallo?? Ada apa Leo, kenapa kau menelpon-ku... Apa ada masalah??" Suara merdu milik Irene-pun terdengar setelah hampir setengah menit panggilan itu dibuat.
Leo-pun memberikan senyuman lembut mendengarkan suara Irene tersebut dan tanpa basa-basi Leo-pun langsung memberikan sebuah kabar baik kepada remaja perempuan tersebut, "Kabar baik Irene, keluargamu akan datang berkunjung dalam waktu beberapa jam lagi... Persiapkan semuanya untuk menyambut tamu pertama kita!!" Leo berseru dengan nada yang penuh kesenangan serta antusiasme juga.
Membuat Zing'er beserta Irene yang mendengarkan perkataan Leo terpaku seketika, "Kau bersungguh-sungguh?? Jika iya, bagus sekali!! Hahaha aku sudah tidak sadar berjumpa dengan ayah dan ibu serta Silvia juga" Ucap Irene yang tampaknya terdengar sangat senang sekali kan??
.
.
.
.
.
TBC
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!