Dada Jennifer terasa sesak. dengan nafas terengah-engah ia berusaha mendorong tubuh Prastian menjauh darinya. namun Prastian justru semakin menghimpitnya. terus mencium bibirnya dengan aggressive. tatapan mata jenny tampak memerah. rasa marah tergambar jelas diwajahnya, dengan sekuat tenaga ia kemudian mendorong tubuh prastian menjauh darinya.
PLAK !
Jenny menampar pipi prastian dengan keras. lalu dengan gerakan gesit ia mengangkat satu kakinya dan mendaratkan ke leher prastian dengan akurat. detik selanjutnya ia memutar tubuh prastian dan mengambil satu tangannya ke belakang hingga membuat posisi Prastian kini berbalik menghadap kedinding.
"Aw-whh ! Apa kamu sudah gila ?!" teriak Prastian kesakitan, ia mencoba menengok kebelakang, menatap kearah jenny melotot, merasa tidak senang, ia tidak menyangka dengan reaksi Jenny yang tampak sangat berlebihan padanya.