Wajah anita terlihat gundah. ia melihat kearah jam perak ber-merk international di pergelangan tangan kirinya. saat ini jam sudah menunjukkan pukul empat sore. namun tidak ada tanda-tanda sirena keluar dari ruangan hans. Anita terus menatap kearah pintu ruangan hans dengan cemas. "Sebenarnya apa yang mereka lakukan di dalam sana ! kenapa lama sekali !" mata anita tampak memerah karena murka. wajahnya terlihat kesal. hatinya begitu panas seperti lava gunung berapi. membara hingga membuat dadanya terasa sesak bernafas.
satu-satunya keinginan yang ingin ia lakukan sekarang ini adalah mendobrak pintu ruang kerja hans lalu menarik suaminya itu untuk segera pulang bersamanya. ia benar-benar akan memberinya pelajaran sesampai dirumah nanti. ia berjanji tidak akan melepaskan hans begitu saja sebelum ia memberi penjelasan secara detail tentang hubungan ia dan sirena dengan sebenar -benarnya.
Satu jam kemudian …