下載應用程式
74% GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA / Chapter 37: 37. BAYONET MISTERIUS PT. 2

章節 37: 37. BAYONET MISTERIUS PT. 2

Malam hari, dengan sunyi di luar rumah yang membuat Jiro merasakan lelah setelah mengerjakkan tugas rumahnya bahkan, dirinya melihat kesamping Yae Miko sedang masuk kedalam kamar tidur Jiro dan berkata,"tumben nggak tidur Jiro?",ujarnya kepada Jiro yang telah membereskan buku tugas sampai buku materi yang rapi kedalam tas.

"sudah Kak, aku habis beresin sampai mengerjakan tugas rumah Kakak",jawab Jiro kepada Yae Miko yang sedang mendekatinya dari arah belakang

"yaaah, aku mau tidur sekarang Kakak",ucap Jiro sambil mendorong kursi roda limanya kedepan hingga mencuci muka dan tidur bersama Yae Miko disampingnya

"selamat malam Jiro",ucap Yae Miko kepada Jiro sambil tersenyum melihat Jiro tertidur diatas kasurnya

"selamat... malam... Kakak",ujar Jiro membalas hingga dirinya merasakan pelukkan Yae Miko di depannya bahkan, Jiro pun tertidur bersamanya

Ketika dirinya tertidur pulas membuat Jiro merasa enak ditempat tidur bersamanya, kemudian dia akan mencoba untuk tertidur pulas hingga terbawa ke gelapan yang tak terlihat baginya, seribu bintang di atas langit dan tiba-tiba dirinya merasakan keindahan di langit-langit berbintang didalam kegelapan,"apakah aku..... dimana ini.....?",ujar Jiro didalam hati namun, terdengar suara aungan besar di belakang Jiro yang ternyata naga putih yang dilihat olehnya membuat Jiro kaget dan berkata,"naga ini....",ucapan Jiro terkejut melihat sang naga putih milik Yuda hingga mengeluarkan pedang untuk melawan walaupun sang naga tersebut tidak melawan. Ketika dirinya menyodong pedangnya kedepan sambil berjalan ke samping untuk menghindar dari serangan naga putih milik Yuda, Jiro berlari karena dirinya tidak memiliki kekuatan hingga melihat kedepan muncul sosok seorang laki-laki yang ternyata dia adalah almarhum Andrian seorang guru seni budaya yang sedang menatapnya dan berkata,"kenap kau lari Jiro?",ujarnya yang melihat Jiro gemetar setelah melihat sang naga putih milik Yuda tidak mengejarnya

"tadi..... aku... aku lihat... dia...",ujar Jiro yang gemetar kepada Andrian yang tampak tenang sambil melirik kebelakang

"lihat apa Jiro?",ujar Andrian kepada Jiro

"aku melihat naga putih milik Yuda",jawab Jiro sambil melihat wajah Andrian tersenyum ke arahnya

"iya, kau melihatnya ya? hewan itu sebelum dimiliki Yuda, dia baik kepadamu, Jiro. Dia berasal dari Enkranomiya",jawab Andrian kepada Jiro yang tertekan hingga menghilang sambil menatapnya kearah Andrian

"Enkranomiya",ujar didalam hati sambil mengingat ucapan dari Heizou tentang naga putih yang dimiliki oleh Yuda bahkan, Jiro berkata kepada Andrian,"lalu, Bapak tau dari mana?",tambahnya dengan gemetar

"Bapak tau ada tempat yang terlarang kalau bukan, Enkranomiya?",ujar Jiro menanyakan tentang Enkranomiya

"ceritanya panjang, Bapak bertemu dengan naga putih itu bahkan, dia masih hidup dan dia tidak terlihat seperti hantu Jiro. walaupun naga itu mati secara misterius",ujar Andrian,"naga itu dihidupkan kembali oleh Yuda dengan elemen api hitam karena, dia menggunakan pedang milik seseorang bahkan, aku dengar pedang itu bukan milik dia",jawab Andrian hingga Jiro mengerti dengan ucapan dia

"lalu, pedang itu..... milik siapa?",ucap Jiro yang bingung dimana Andrian merasa bingung dengan pedang yang dipegang Yuda

"entahlah, tapi pedang itu milik seseorang berelemen api yang sangat kuat yang berasal dari Inazuma",jawab Andrian,"Bapak tidak tau, ketika dia muncul dengan pedang api hitam yang mengerikan bagi Bapak. Tapi, kau harus berhati-hati dengan Yuda karena, naga putih yang dijadikan hewan peliharaannya. Yuda telah menghancurkan sesuatu di Sumedang disuatu hari nanti",ujar Andrian

"bayonet yang Bapak kasih kepadaku, dua potong lagi... dimana Pak?",ujar Jiro yang penasaran ingin menemukan ujung bayonet yang hilang

"Hah, kau akan tau",jawab Andrian,"kau yang memegang bayonet itu sekarang, Jiro. Janganlah pada Bapak guru, tanyakanlah pada dirimu sendiri, kau berjiwa seperti bayonet yang runcing diujungnya dan mampu membelah di segala medan atau segala-galanya",ujar Andrian sambil tersenyum kepada Jiro dengan wajah datar

"aku tidak mengerti ucapanmu Bapak",ujar Jiro dengan lemas

"kaulah yang bisa Jiro, suatu saat nanti",ujar Andrian dan menghilang begitu saja bahkan, cahaya putih siap menyelimuti pemandangan langit hitam dan bintang hingga dirinya diselumti oleh putih-putih yang tak terlihat.

Jiro terbangun dari tempat tidur sambil merasakan cahaya matahari di jendelanya, kemudian dia akan pergi ketempat kamar mandi, bahkan dirinya mencoba untuk mandi setelah mengambil anduk dari jemuran yang sudah kering. Kemudian, ketika dirinya pergi, melihat Risa memasak didapur hingga menuangkannya di piring, membuat Jiro merasa heran masakkan buatannya hingga berkata kepada Risa,"kau masak apa hari ini?",ujar Jiro kepada Risa

"Hmmmm, masak telur tahu, Kakak",jawab Risa sambil melanjutkan untuk memasak didapur

"harum sekali masakkanmu Risa",ujar Jiro kepada Risa

"kau kan makan sama ikan tongkol kan, Kakak",ujar Risa hingga menggorengkan ikan tongkol didapur, kemudian menuangkan sebuah ikan tongkol yang sudah matang

"oh, iya itukan ikan tongkol pesananku",ujar Jiro sambil melihat Risa kembali untuk memasak

"iyalah kemarin sehabis pulang sekolah, Kakak sudah membeli ikan tongkol makanya, aku membeli kemarin dari pasar dan... yaaah... murah begitu",ujar Risa yang merasa senang hingga makan bersamanya namun, Jiro pun telah menghabiskan makanannya hingga pergi ke sekolah karena, sudah jam setengah tujuh.

"baik, aku berangkat dulu ya Risa?",ujar Jiro sambil pergi kesuatu tempat, hingga Risa melihat dia pergi keluar melihat Jiro memakai tas sekolah dan seragam sekolah membuatnya heran karena, sekarang adalah hari libur

"Kak! Kakak!!!!! Kakak",ujar Risa sambil berlari ke arah Jiro yang berlari dan mencoba untuk mendekatinya

Jiro melirik kebelakang dengan wajah yang bingung,"eeh? Kenapa ada Risa disana?",ujarnya didalam hati

"Hah, Kakak..... hahahahaha",ujar Risa sambil tertawa membuat Jiro serius menghadap dirinya

"kenapa kau tertawa?",ucapnya melihat Risa tertawa

"sekarang... hari minggu, Kak. Kakak nggak ingat?",ujar Risa berhenti tertawain Jiro yang membuatnya kaget dan malu

"emang iya sekarang hari minggu?",ucap Jiro nanya lagi

"iya Kakak, sekarang hari minggu",jawab Risa sambil tertawa sedikit sambil memperlihatkannya kepada Jiro tentang hari libur lewat handphone membuat Jiro kaget melihatnya

"aduuuuuh, padahal aku sudah memakai seragam seperti ini",ujar Jiro yang kesal bercampur malu hingga pulang bersama Risa yang mencoba menahan tertawa sedikit kepada sang Kakaknya hingga pulang kerumah dengan wajah cemburu menghadap Yae Miko yang tersenyum,"Kakak, jangan begitu padaku",ujarnya dengan wajah sedih hingga Yae Miko mendekatinya agar Jiro tidak marah

"maaf Jiro, Kakak nggak kasih tau kalau sekarang hari libur",jawab Yae Miko kepada Jiro dengan wajah marah tapi berusaha untuk menahannya

"Kakak ini",ujar Jiro sambil melihat kepala dirinya dihasut beberapa kali dari tangan Yae Miko yang tersenyum

"ya sudah yuk, Kakak ngajak kamu mau kemana kau suka",ujar Yae Miko yang mencoba mendinginkan pikiran bahkan, dirinya mencoba untuk menghibur Jiro kesuatu tempat membuatnya ingin membuat Jiro senang dengan cara apapun. Begitu dia pergi jalan-jalan ketempat yang indah, Jiro merasa senang melihat pemandangan indah serta melihat orang-orang yang begitu rame namun, dirinya sangat bosan melihatnya hingga berkata,"Kakak..... kita kemana?",ujarnya kepada Jiro dengan sedikit kesal hingga Yae Miko pun berusaha untuk menenangkannya hingga Yae Miko berusaha menghibur kesuatu tempat, kemudian Jiro merasa bosan di kota tersebut membuat Yae Miko merasa bingung melihat tingkah laku Jiro yang tidak mengenakkan. Hingga dirinya berusaha untuk berjalan sendirian bahkan, Jiro pun tidak mau melihatnya lagi hanya berjalan kesuatu tempat yang jauh, hingga melewati desa Konda serta melihat anak-anak sedang bermain di depan rumah membuatnya senang melihatnya. Anak-anak sedang menikmati permainan tradisional ala Inazuma bahkan, main berlarian kemana-mana hingga dirinya menegur sedikit demi sedikit namun didalam hati tidak mau mengatakkan apa-apa sambil berjalan kedepan. Jiro tidak peduli hingga melakukan jalan sendirian tanpa diberi tau oleh orang lain hanya menatap kedepan dengan bergerak dengan kedua kakinya, tak lama kemudian dirinya akan pergi ke Inazuma yang sangat jauh dimana Jiro melihat sebuah gunung Yougou yang membuatnya curiga sambil berjalan kedepan, bahkan dirinya mencoba untuk pergi kesana hingga didepannya sebuah akar yang akan berbentuk lingkaran kecil yang membuatnya curiga.

Jiro berhenti sambil melihat akar tersebut yang berbentuk aneh yang ingin menjadi bola misterius, namun Jiro merasakkan sesuatu dibalik akar yang akan berbentuk lingkaran, dirinya merasakannya walaupun tidak menyentuhnya. tibalah cahaya misterius dihadapannya, kemudian garis-garis petir ungu dari atas langit berbentuk lingkaran electro muncul seketika hingga Jiro kaget melihatnya dan berteriak ketika dirinya berada di bawah lingkaran electro tersebut untuk membawanya kesuatu tempat. Jiro pingsan dan tak lama kemudian, ketika kedua matanya terbuka lebar dan melihat negeri yang sangat gelap gulita namun, dirinya berada di enkranomiya sambil berdiri melihat daerah yang gelap gulita dengana cahaya biru dan langit hitam diatasnya dan berkata,"ini..... di enkranomiya. Mungkin ada sesuatu yang mencurigakan menurutku",ujar didalam hati sambil berjalan kaki namun, dirinya melihat sebuah benteng yang sudah hancur dan muncul kabut tebal yang mistis sambil berjalan kedepan dan menyiapkan pedang electronya dan tak lama kemudian mendengar suara aungan keras didepannya. Jiro bersiaga dengan pedangnya, kemudian menunggu sebuah makhluk yang tidak jelas dan misterius dengan mendengar suara aungan keras yang misterius membuatnya serius untuk menghadapi musuh yang berada di enkranomiya. Lalu, dirinya mendengar suara aungan keras mulai mendekat, tak lama kemudian muncul sebuah naga putih dihadapannya yang mirip dengan naga milik Yuda membuat Jiro terkejut sambil memegang pedang samurainya di lengan kirinya. Namun, naga tersebut tidak bertarung hanya melirik saja membuat Jiro heran dengan naga putih dan berkata,"eh? Kenapa..... naga itu diam saja? Dia tidak bertarung denganku",ujar Jiro didalam hati sambil menatapnya serius ke arahnya hingga dirinya membuang nafas dengan pelan dan lembut kemudian, makhluk yang mirip dengan Yuda tidaklah menyerang hanya diam sambil menghadap kedepan ketika dirinya berada disamping kanan naga putih.

"dia tidak menyerangku, apa yang terjadi?"Jiro berfikir kembali dimana dirinya dihantui oleh Andrian dimana dirinya mencoba untuk memberi tau bahwa sang naga putih didepannya merupakan naga putih yang baik hati kemudian, dirinya mencoba untuk mendekatinya sang naga berputar ke arah dirinya sambil mengeluarkan nafas didalam kedua ludang hidungnya,"apakah naga ini baik hati dari zaman dulunya yah?",tambahnya dan dirinya melihat naga putih tersebut terbang ke udara sambil mengepal sayapnya membuatnya terkejut dan berkata lagi,"naga itu punya sayap sementara milik Yuda tidak punya sayap... jangan-jangan naga putih itu punah secara misterius",ujar Jiro sambil mengingat ucapan Heizou dimana dirinya menemukan sebuah catatan kuno yang misterius

"jadi begini Jiro, naga putih itu terdapat sayap sementara yang dimiliki Yuda tidak punya karena, dia menggunakan sesuatu agar bisa hidup kembali",ujar Heizou yang telah mengetahui catatan yang dimilikinya

"kau dapat dari mana catatan seperti itu, Heizou?",ujar Jiro yang bertanya tentang catatan yang ditemukan olehnya

"dari enkranomiya",jawab Heizou,"disanalah aku menemukan sebuah buku catatan misterius yang ditinggal oleh seseorang, entah siapa begitu",tambahnya

"lalu, naga yang asli itu bersayap?",ujar Jiro nanya lagi kepada Heizou

"iya, yang asli itu bersayap",ujar Heizou kepada Jiro yang mencoba membuka halaman catatan dari Enkranomiya hingga melihat sebuah naga bersayap berwarna putih dan sama seperti naga yang dimiliki Yuda

"kau melihatnya, Jiro?",ujar Heizou melihat Jiro melihat catatan tersebut ditutup

"iya, aku melihatnya",jawab Jiro kepada Heizou melihat rauk mukanya tanpak sedikit tertutup kemudian, dia akan pergi bersama Yae Miko setelah berbincang dengannya

"kau mau kemana?",ujar Heizou yang sedang mengambil minuman untuknya

"aah, tidak Heizou",jawab Jiro sambil pergi kedepan dan keluar rumah Heizou hingga dirinya mulai sadar sambil melihat naga putih didepannya yang tampak sopan terhadap dirinya kemudian, Jiro pun tidak pernah menyerang sang naga yang sudah mati secara misterius namun, naga tersebut mendekatinya dan memperlihatkan kepalanya.

"kenapa naga itu memperlihatkan kepala? apakah ada sesuatu atau tidak",ucap Jiro sambil memegang kepala sang naga putih dirinya merasakan sesuatu dibalik naga putih misterius membayangi naga putih bersayap bertarung dengan seseorang yang memegang pedang yang tanpa mengeluarkan api, lalu sang naga putih tersebut. Lalu, dia berusaha mengeluarkan serangan angin didalam mulutnya serta keluarlah jarum-jarum yang mengerikan bagi seorang laki-laki dengan pedangnya. Bahkan, naga tersebut telah membunuh seorang laki-laki berpakaian yang bukan berasal dari Inazuma namun, keesokannya muncul seorang laki-laki yang menggunakan pedang api hitamnya untuk membalas dendam kekalahan pertempurannya bahkan, dirinya telah berhasil membunuh sang naga putih serta mencabut kedua sayapnya dan berteriak histeris. Dia menang dan melihat sang naga putih terbunuh secara misterius, kemudian dia akan memberikan sesuatu kepada naga putih yang sudah punah hingga memakannya. kedua matanya terbuka, dimana dirinya menatap seorang laki-laki misterius yang kurang jelas bagi Jiro yang membuatnya kaget dari pedangnya dan berkata,"dia... dia adalah... pelakunya semua tentang hal itu?",ujar Jiro yang terkejut melihatnya bahkan, dirinya menyadari semua kronologi dimana sang naga putih mati akibat serangan seorang laki-laki yang mencoba untuk membunuhnya serta menghidupkan kembali dengan makanan yang berwarna hitam dan masuk kedalam tubuhnya sambil berteriak keras seperti kerasukan setan. Jiro melihatnya sambil menatap sang naga putih yang merasa kasihan kepadanya,"jadi kau tewas akibat serangan api hitam itu, aku tau siapa pelakunya dan tujuannya untuk melakukan serangan besar-besaran",ujar Jiro sambil menatapnya hingga sang naga putih berteriak histeris membuat Jiro mengerti dengan aungan kerasnya dan berkata lagi,"Hmmmm, aku mengerti aunganmu itu",tambahnya

Jiro melihat sang naga sambil berpaling kebelakang dirinya melihat sebuah cahaya electro dari atas serta kemunculan beberapa petir yang mencoba untuk membawa Jiro kegunung Yougou hingga sampai di tujuan. Jiro melihatnya dimana dirinya sadar bahkan, akar berbentuk lingkaran cahaya electronya sudah menghilang dan berkata,"kau mengerti dan aku akan mengawasi apapun dari serangan dia",ucap Jiro sambil keluar dari pegunungan Yougou namun, Jiro melihat Yae Miko yang sedang berlari dan menemui dirinya dengan wajah sedih karena kesalahannya. Bahkan, Jiro melihatnya dengan wajah yang terkejut melihatnya.

"Kakak?",ujarnya ketika dia mendekati dirinya

"Jiro, kau tidak apa-apa kan? Kakak minta maaf, Kakak meninggalkanmu sendirian dan Kakak..... khawatir denganmu, Jiro",ujar Yae Miko dengan rauk muka sedihnya bahkan, Jiro pun sedih bukan karena Yae Miko melainkan sang naga putih yang sudah dihipnotis oleh seorang laki-laki,"Jiro, kenapa kau tampak serius kepadaku?",tambahnya

"aku melihat naga putih itu, Kakak",jawab Jiro kearah Yae Miko yang membuatnya kaget

"maksudmu... naga putih yang dimiliki Yuda?",ucap Yae Miko kepada Jiro yang membuatnya bingung

"iya, naga putih... dia sudah menjadi makhluk astral bukan makhluk hidup yang dimiliki Yuda",ujar Jiro

"bagaimana kau bisa tau dan darimana...?",ucap Yae Miko yang merasa bingung mendengar ucapan Jiro

"negeri enkranomiya ketika naga itu masih hidup",jawab Jiro kepada Yae Miko

"negeri Enkranomiya?",Yae Miko bingung,"lalu, kau melihat negeri itu, dari mana?",tambahnya

"iya, naga itu masih hidup sebelum kejadian yang sebenarnya yang telah terjadi oleh pelaku, Kakak",jawab Jiro kepada Yae Miko yang merasa bingung,"aku masuk kesuatu tempat lewat cahaya ungu serta munculnya garis-garis electro dimana, aku membawa kesuatu tempat yang bernama enkranomiya",tambahnya membuat Yae Miko terkejut

"siapa Jiro yang membunuh naga putih yang kau lihat?",ucap Yae Miko yang heran dengan jawaban Jiro

"Yuda",jawab dalam satu kata,"dia menggunakan sesuatu untuk memakan sang naga yang sudah mati, padahal naga itu berelemen animo",tambahnya

"berelemen Animo? Tunggu, kau ingat ucapan Heizou kepada Jiro?",ujar Yae Miko yang mengingat ucapan yang sangat penting baginya tentang naga putih

"iya, aku tau itu, didalam buku catatan dari Enkranomiya itu",ujar Jiro sambil berpaling melihat cahaya petir-petir tersebut dan menghilang

Yae Miko melihat Jiro sedang menghadap kebelakang dimana, Jiro tidak melihat apapun termasuk tidak melihat yang mencurigakan, hingga tak lama kemudian dirinya berpaling lagi sambil menatap Yae Miko lagi yang membuatnya bingung melihat tingkah laku Jiro sambil berkata,"kenapa Jiro? kau melihat sesuatu yang aneh di sana?",ujarnya

"tidak, aku tidak melihat sesuatu yang aneh dan misterius, Kakak",jawab Jiro sambil menyimpan yang mitos kepada Yae Miko,"yaaaah, aku sudah bosan ditempat ini Kakak. sekarang kita pergi dari tempat ini",tambahnya

"Kakak tau, kalau kau sudah bosan ditempat kosong seperti ini. di kota pasti lebih senang ketimbang ditempat seperti ini Jiro",ujar Yae Miko sambil melihat Jiro yang mencoba untuk mendekatinya bahkan, dia pergi bersama Jiro ke kota Inazuma membuat Jiro membuang nafas dengan segar sambil menyembunyikan sesuatu yang mencurigakan di balik petir-petir tersebut. Ketika sampai di desa Konda, Jiro melihat masyarakat sedang menikmati udara segar serta melihat anak-anak sedang berlarian seperti tadi tidak ada perubahan hanya perubahannya saja yaitu, anak-anak sedang main petak umpet yang merupakan permainan yang tidak terputus dalam kegiatan mereka. Bahkan, Jiro melihat Yoimiya sedang menikmati bermain bersama mereka, kemudian tertawa bersama-sama membuatnya senang melihatnya membuatnya membuang nafas dan senang melihatnya sambil melewatinya serta melihat Yoimiya melambaikan tangan kepada Jiro dan Yae Miko yang wajah yang diperlihatkannya selalu senang.

"Dia senang bermain sama anak-anak rupanya, Kakak",ujar Jiro yang melihat Yoimiya yang sedang menikmati luang kosongnya bersama anak-anak di desa Konda

"iya Jiro, dia sangat senang bermain sama Anak-anak",ucap Yae Miko sambil menatap Jiro yang wajahnya ke arah samping

"aku senang melihat dia",ucap Jiro kepada Yae Miko yang senang melihatnya sambil pergi melanjutkannya untuk pergi ke kota Narukami, Inazuma

Sampai di kota, menjelang siang mulai terasa oleh Jiro dan Yae Miko bahkan, dirinya melihat kondisi kota tersebut agak tenang walaupun cuacanya tidak menemani mereka serta tidak hujan walaupun mendung. Kemudian, Jiro dan Yae Miko tetap eksis sambil jalan-jalan bersama untuk mencari tempat berteduh karena, cuacanya semakin hitam hingga Jiro berkata sambil menarik lengan Yae Miko untuk berteduh,"duuuh, supaya nggak kehujanan, kita berteduh ditempat ini Kakak",ujar Jiro kepada Yae Miko yang mendengarnya

"iya Jiro", ucap Yae Miko yang melihat wajah Jiro berubah setelah melihat kondisi cuaca disiang hari tidak menemaninya kemudian, melirik kebelakang sebuah restoran,"Jiro, kenapa tidak masuk saja ke restoran itu?",tambahnya sambil tersenyum kepada Jiro

"masuk kemana Kak",ujar Jiro kepada Yae Miko yang bingung mendengar ucapan darinya

"masuk saja Jiro, yuk ikut sama Kakak",ujarnya sambil membawa Jiro kedalam restoran sambil melihat isinya dimana Jiro telah mengenal restoran tersebut dari kemarin

"inikan... restoran sejak aku bersama Kakak kesini, membeli tofu yang sangat mahal kan?",ujar Jiro yang kaget melihatnya

"aaah, tidak Jiro. itu dulu, mungkin sudah berubah, sekarang makan saja yuk",ujar Yae Miko kepada Jiro dengan wajah senyuman yang menawan karena, dirinya sangat suka kepadanya

Mereka duduk ditempat yang kosong hingga berhadapan untuk menunggu pesanan datang, Jiro melihat Yae Miko tampak senang dan murah hati membuatnya heran dengan sikap yang misterius dihadapannya. Lalu, mereka mendapat pesanan hingga Jiro melihat mie ramen yang begitu harum dengan daging sapi yang halal serta mie yang menggoda baginya selain sup yang seruput didalam mulut membuat Jiro senang dan enak. Sementara Yae Miko memakan Tofu yang lembut disiang hari, hingga menikmati makanannya membuatnya senang bersama Jiro yang mau habisnya mie ramen yang baru-baru dapat dirasakan dari Inazuma. Kemudian, dia akan pergi setelah menghabiskan makanan bersama Yae Miko yang menunggu didepan restoran.

"ternyata.... harganya tidak semahal kemarin rupanya",ucap Jiro kepada Yae Miko yang tersenyum kearahnya

"iya, sekarang murah. mendingan ditempat ini saja Jiro kalau mau beli makanan dengan harga murah",ujar Yae Miko kepada Jiro yang telah datang ke restoran tersebut

"tapi, Kakak belum pernah ke restoranku kan?",ujar Jiro yang ingin mengajak Yae Miko jalan-jalan di daerah Jiro

"iya, tapi nanti saja Jiro. Kakak sudah puas jalan-jalannya walaupun cuaca masih mendung seperti ini membuat Kakak enak",ucap Yae Miko kepada Jiro yang melihat kondisi cuaca yang kurang membaik baginya

"iya, seperti mau hujan tapi, tidak ada tetesan air hujan di kota ini",ucap Jiro sambil jalan-jalan bersama Yae Miko untuk menikmatinya walaupun mereka bosan untuk jalan-jalan di kota Narukami

Mereka keluar dari kota setelah menikmati restoran yang ada di Narukami, mereka akan pergi ke Sumedang dimana mereka melihat kondisi cuaca di kota tersebut yang awalnya berawan menjadi cerah ketika mereka keluar rumah. Jiro melihat kondisi cuaca di tempatnya berawan, bersama Yae Miko yang telah melihatnya sambil berkata,"ditempatmu cerah rupanya",ujarnya

"mungkin di daerah Kakak, sedang hujan",jawab Jiro sambil berjalan hanya dua langkah dan melihat ke atas dimana dirinya serius melihat kondisi cuaca tersebut sambil melirik kebelakang muncul seorang Paimon yang terburu-buru untuk menemuinya dan berkata,"gawat! Narukami diserang!",ujar dengan berteriak kepada Jiro dan Yae Miko

"apa?! Narukami diserang?",ujar Yae Miko yang kaget mendengar ucapan Paimon yang terburu-buru hingga menemui dirinya dan Jiro

"iya, aku melihat Aether menyerang naga putih",jawab Paimon

"sebaiknya, kita harus pergi kesana sekarang Kakak",ujar Jiro melirik ke arah Yae Miko sambil ke arah Paimon,"yuk Dinamo, kita akan menyelamatkan kota Narukami",tambahnya sambil pergi

"woi, namaku Paimon bukan Dinamo, ya ampuuuun",ujar Paimon marah mendengar nama dirinya Dinamo

Jiro dan Yae Miko melihat naga putih telah membakar kota-kota Inazuma membuatnya serius untuk bertarung dengan sang naga putih namun, disisi lain muncul electro yang ternyata Riaden Shogun sedang bertarung dengan Yuda yang mengeluarkan pedang yang mengeluarkan api hitam.

"sebaiknya, aku akan menyerang naga putih itu, Kakak",ujar Jiro

"kenapa tidak membantu Raiden Shogun, Jiro?",ujar Yae Miko yang heran mendengar ucapan Jiro yang ingin menyelamatkan kota Narukami

"aaah, aku melihat sesuatu yang aneh di belakang naga putih milik Yuda Kakak",jawab Jiro kepada Yae Miko yang siap untuk pergi kedepan untuk membunuh sang naga putih

Jiro pergi hingga Paimon pun mengikutinya dari belakang dimana, dia melihat Jiro siap mengeluarkan electro di pedangnya, dirinya langsung menyerang sang naga putih yang telah menghancurkan kota Narukami. Kemudian, Jiro melihat arataki Itto, Aether, Ayaka, dan Ayato hingga bertarung dengan kekuatan elemen mereka masing-masing bahkan, Jiro muncul dan siap untuk mengeluarkan tornado petir sebagai serangan peringatan kepada sang naga putih yang akan menyerang mereka.

"aaahah, itu dia. Bocah dari Sumedang, akhirnya datang juga",ucap Arataki Itto yang melihat Jiro muncul sambil berlari setelah mengeluarkan serangan angin putting beliung ternado ke arahnya, bahkan sang naga putih terkena serangan tersebut

Jiro berlari hingga mengeluarkan beberapa tiang berbentuk ruba pink yang merupakan kekuatan petir yang sangat berbahaya untuk mengepung membuat makhluk tersebut merasa kesal dan mencoba untuk menyemburkan api ke arahnya. Aether tidak mau diam saja, dirinya bersama Itto hingga lainnya membantu Jiro yang akan mengepung sang naga putih yang membuat naga putih merasa terkepung oleh tiang-tiang listrik petir yang siap menyerangnya. Bahkan, Arataki Itto akan membunuhnya dengan Claymore dengan elemen Geo, Aether bersama Ayaka akan menyerang secara serentak ke arah naga putih.

Jiro telah mengepung naga putih sambil melihat Aether dan Ayaka yang bersiap menyerang sang naga putih dengan pedangnya hingga berusaha menghindar dari serangan Jiro yang siap mengeluarkan beberapa petir electro ke arahnya. Arataki Itto melihatnya dengan cahaya electronya yang mengerikan, hingga berhasil menjatuhkannya membuat Yuda kaget melihat kekalahan sang naga putih terkena sengatan petir Electro, dia akan menemui Jiro untuk menyambitnya dengan pedang membuat Jiro terkejut dan mampu menahan serangan Yuda yang mengeluarkan api hitam ke arahnya hingga Aether akan membantunya dengan menyambit pedang ke arah Yuda yang sedang mendorong Jiro dengan pedang api bahkan, dia melihat Aether mulai mendekat hingga Yuda berusaha untuk menghindar dari serangan Aether dengan mengeluarkan elemen Anemo.

Yuda melihat Aether dari atas dan mendarat sambil menatap mereka yang sudah berada didepan mata, kemudian Yuda berkata kepada mereka,"kalian ya... kalian tidak akan aku maafkan, ini belum selesai untuk bertarung... ingat itu Klan Kamisato dan kau traveler, aku tidak akan menyerah untuk menyerang kalian dimana pun berada dan kau juga, bocah Inazuma! Aku peringatkan padamu, aku akan balas dan menghancurkan kota kelahiranmu",ujar Yuda dengan senang karena, dirinya mempunyai rencana untuk menguasai Sumedang,"aku akan kembali lagi untuk memerangi kalian",tambahnya sambil menghilang bersama naga putih yang sudah mati akibat serangan petir yang dikeluarkan Jiro. Lalu, Ayaka dan Aether merasa aman dari serangan naga tersebut, bahkan melihat warga kota Narukami yang dilindungi oleh Ayato bersama pasukannya, keluar dari tempat persembunyiannya sambil melihat kondisi ruko yang rusak.

"semuanya, baik-baik saja kan?",ujar Itto melihat mereka hingga melihat Jiro yang berada didepan mata,"woah, bagaimana Jiro kau baik-baik saja kan?",tambahnya sambil melihat kondisi Jiro yang telah bertarung melawan sang naga putih. Bahkan, dirinya melihat Jiro sedang memegang sesuatu yang ternyata sebuah potongan ujung bayonet di tanahnya,"Jiro, kau menemukan apa? Setengah ujung pisau?",tambahnya

"bukan, sepotong ujung bayonet yang aku cari dan misterius ada disini rupanya",jawab Jiro hingga memasangnya bagian ujung bayonet yang ternyata cocok

Itto terkejut melihat bayonet misterius serta lambang klan Kamisato, membuatnya terkejut dan berkata,"bayonet itu... dari siapa Jiro?",ujarnya

"bayonet ini dari Almarhum Andrian",jawab Jiro dengan nada datar hingga menemui Yae Miko yang sedang mendekatinya

"Kau menemukan potongan pedang lagi Jiro?",ujar Yae Miko kepada Jiro

"iya, aku menemukan ditempat ini",jawab Jiro

"padahal naga putih itu munculnya disini juga Jiro",ucap Ayaka yang melihat Jiro menemukan sepotong bayonet yang bisa menyambung,"kau menemukan apa Jiro",tambahnya

Jiro memperlihatkan potongan bayonet tersebut kepada Ayaka, serta melihat lambang Klan Kamisato membuatnya kaget dan berkata,"bayonet ini... sudah lama sekali Jiro, digunakan oleh pasukan angkatan pedang di tempat ini",ucap Ayaka yang terkejut melihat bayonet kuno melambangkan Kamisato di batang bayonetnya.

"bayonet ini peninggalan Pak Andrian, Ayaka",jawab Jiro sambil mengambilnya

"Hmmmm, pedang itu sudah tidak digunakan lagi Jiro setelah bertempur melawan musuh",ucap Ayaka kepada Jiro,"pedang ini, digunakan untuk cadangan jika pedang mereka menghilang maka dari itu, bayonet seperti ini, saya melarangnya untuk digunakan dalam cadangan perang melawan musuh",tambahnya

Jiro melihat pedang serta melihat ujungnya yang tidak ada potongan bayonetnya hingga berkata,"apakah... ada potongan bayonet lagi Kak?",ujar Jiro kepada Yae Miko

"tidak",jawab dalam satu kata kepada Jiro

"tinggal satu potongan ujung bayonet yang kita harus temukan",ujar Jiro sambil pergi bersama Yae Miko untuk istirahat hingga melewati orang-orang yang membereskan kota yang hancur akibat serangan naga putih

Mereka meninggalkan warga yang sedang membangun ruko yang hancur, kemudian ketika dirinya sampai di rumah Jiro hingga menyimpan pedang yang belum utuh karena, ujungnya tidak secara misterius. Lalu, Jiro akan pergi kedalam hutan ditemani Yae Miko untuk melihat kondisi kuil tua didepannya dan berkata,"sepertinya kuil itu ada yang aneh Kakak",ujar Jiro hingga melihat kuil tua peninggalan Inazuma namun, ketika sampai di kuil Inazuma, muncul naga putih dar dunia lain membuat Yae Miko kaget melihatnya walaupun Jiro tau tentang naga tersebut. Jiro mendekati naga di belakang kuil, hingga melihat naga putih dengan tatapan senang dihadapannya membuat Yae Miko bingung melihat Jiro dan berkata,"dia sudah mati Kakak dan bukan naga dari Yuda tadi",ucap Jiro kepada Yae Miko

"jadi, kau menemukan naga ini dari tempat... sana?",ucap Yae Miko yang membuatnya bingung

"iya, sebelum naga ini mati akibat ulah Yuda, Kak Yae Miko",jawab Jiro yang membuat Yae Miko terkejut mendengarnya

"lalu, kenapa dia ada disini Jiro?",ujar Yae Miko sambil mendekati Jiro dari samping kanan

"entahlah",jawab Jiro dan membaca pikiran sang naga putih yang mistis hingga naga tersebut terbang dengan kedua sayapnya dan menghilang dilangit hitam yang akan berubah menjadi cahaya surya disiang hari,"dia pergi dan menghilang setelah dia mengucapkan terimakasih kepadaku dan semuanya yang telah menyelamatkan kota Inazuma",tambahnya

"dia akan pergi selamanya Jiro?",ucap Yae Miko kepada Jiro

"iya, dia tidak akan kembali lagi, dia bilang bahwa dia ikhlas menerima tubuh itu di tangan Yuda karena, Yuda telah menghidupkan naga tersebut dengan roh yang sangat jahat didalam tubuhnya Kakak",jawab Jiro kepada Yae Miko,"maka dari itu, kita harus berhati-hati dengan naga satu itu yang telah menyemburkan api dengan cepat hingga menghanguskan ruko yang ada disana",tambahnya

"Hmmm, semoga naga itu ditempat yang baik untuknya",ujar Yae Miko yang berdo'a kepada sang naga tersebut yang telah menghilang ke langit biru

"yuk Kakak, kita kembali lagi setelah melihat naga itu pergi",ujar Jiro sambil mengajak Yae Miko meninggalkan kuil tua peninggalan Inazuma serta meninggalkan penjaga Kuil hingga menghormati kepada Jiro dan Yae Miko yang dianggap sebagai pemilik kuil tersebut

"sekarang, Kakak ingin keluar melihat keindahan kota Sumedang Jiro",ucap Yae Miko yang penasaran dengan kota Sumedang

"yaaah, ada perubahan sedikit Kak kalau Kakak ingin jalan-jalan bersamaku",ucap Jiro sambil membawa Yae Miko jalan-jalan ke Sumedang untuk mencari tahu sumedang yang rasanya enak baginya hingga Jiro ikut bersamanya untuk makan tahu sumedang di ruko-ruko terdekat.

***


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C37
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄