下載應用程式
68% GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA / Chapter 34: 34. API HITAM MENYERANG LUMINE

章節 34: 34. API HITAM MENYERANG LUMINE

Di Sumedang, Lumine dengan pedangnya mengeluarkan elemen Animo berusaha untuk menyerang beberapa koloni buatan Yuda yang hampir menguasai perumahan di Sumedang, bersama Risa, Ayaka, dan Kirara yang mencoba menyerang mereka sekuat tenaga hingga Kirara berkata kepada Risa,"tempatmu sangat berbahaya rupanya",ucap Kirara kepada Risa

"mungkin musuh yang akan menguasai kota ini Kirara",ucap Ayaka kepada Kirara

"Hah, ini berat sekali rupanya",ujar Kirara yang dirinya merasakan kecapean yang mendalam sambil melihat Risa mengeluarkan serangan tombak ke arah depan hingga berhasil membunuh beberapa tentara koloni buatan Yuda

Kirara melihat Risa dan Ayaka telah pergi dengan cepat sambil mengeluarkan serangan elemen masing-masing ke arah mereka, hingga dirinya pun mengikutinya dari belakang dan berada disamping kiri Risa. Dia mengeluarkan serangan Dendro berupa pedang untuk menusuk salah satu pasukan koloni Yuda yang mencoba menghindar dari arah samping hingga mengenainya dan menghilang begitu saja. Risa melihatnya sambil mengeluarkan serangan tombak dengan api yang begitu tumbuh sangat cepat, bahkan bersiap melemparkan tombak kedepan membuat musuh mulai tampak ketakutan akan bakarnya serangan Pyro tombak olehnya, Kirara melihatnya sambil mengikutinya dimana, Risa pergi namun, muncul serangan api hitam didepannya lalu, muncul Yuda yang akan menyerang Risa dengan api hitam yang sangat besar ke arahnya bahkan, Kirara berusaha untuk menghindar sambil melihat Ayaka maju kedepan untuk membantunya.

"Kakak Ayaka, sebaiknya serang dia disamping itulah kelemahannya",ucap Risa yang memberi tau kepada Ayaka hingga percaya dengan omongannya

"baik Risa",ujar Ayaka sambil menggibas ke arah samping namun, serangan darinya tidak mempan maka dari itu, Yuda akan membalasnya membuat Ayaka terkejut dan berusaha menghindar dengan cepat hingga berada di sebelah kiri Kirara hingga dirinya tidak mau diam untuk membantu Risa dalam bertarung. Kirara hanya melihat saja dan mencoba pergi dari tempat arena bertarung dengannya, namun ketika Yuda semakin mendekat dengan mereka berdua muncul Lumine yang akan menyerangnya dari atas membuat Yuda terkejut melihatnya sambil menghindar darinya. Lalu, Risa maju kedepan bersama Ayaka dengan pergerakkannya sangat cepat, Lumine menyusul dari belakang mereka kecuali Kirara yang tidak berani melawan Yuda sekuat api yang sangat besar, kemudian dirinya pergi untuk meminta tolong kepada kawan-kawan Inazuma.

"sial dimana dia itu?",ujar Lumine yang tidak melihat Kirara yang takut akan serangan Yuda yang begitu kuat. Namun, Yuda mulai mengeluarkan serangan besarnya ke arah mereka, naga putih yang siap untuk melepaskan serangan bola-bola api ke arah Lumina yang membuatnya terkejut hingga berusaha menghindar. Risa pun melindunginya dengan memutar tombak dengan cepat agar serangan bola-bola api hitam yang berasal dari naga putih tidak mengenainya sementara itu, Ayaka muncul sendirian untuk melawan Yuda dengan menyapunya ala pedang Cryo miliknya.

"hanya segitukah kekuatan kalian, kalian orang-orang Inazuma itu lemah untuk melawanku!!!",ucap Yuda dengan nada besar, hingga sombong kearah mereka sambil memperlihatkan serangan besarnya kearah Ayaka berupa api hitam di pedangnya hingga bersiap menyambit ke arahnya dengan cepat membuat Ayaka merasa gugup untuk melawan sambil menahan serangan dia. Yuda berusaha mendorong dengan sekuat tenaga, Ayaka akan menahan dari serangan dia, hingga Yuda merasa senang melihatnya dan berkata,"Yaaaah, kau memang lemah rupanya dan kau akan mati dihadapanku",ujar Yuda yang akan mendorong hingga mengeluarkan serangan api hitam di pedangnya untuk membunuh Ayaka dengan ledakkan dahsyat, Risa dan Lumine terkejut melihatnya dimana Ayaka tidak bisa menahan serangan Yuda dan muncul cahaya kegelapan hitam di pedangnya hingga cahaya tersebut akan meledak di hadapan mereka. cahaya hitam mulai menyelimuti kota Sumedang, yang merupakan ledakkan dahsyat sehingga Ayaka tewas olehnya, namun tidak terjadi dimana Yuda kaget melihat bayangan seorang laki-laki dihadapannya yang ternyata Aether yang akan melindunginya.

Yuda melihatnya dengan nada kasar kepada Aether yang melindungi Ayaka,"hey anak nakal! Kau tidak usah ikut campur dalam pertempuran ini",ujar Yuda dengan amarahnya kepada Aether dengan tatapan tajam menghadap dirinya

"kau hanya bisa mengucapkan omong kosong seperti rupanya, kau ingin menghancurkan planet ini akibat ulah kau",ujar Aether kearah Yuda dengan wajah marah kepadanya

"diam kau! jika kau ingin ikut campur dengan kau! Aku akan menggibas dengan pedangku ini!!!!",ucap Yuda dengan keras sambil berlari untuk membuktikan dirinya mengeluarkan serangan besar berupa api hitam dipedangnya hingga Aether terkejut dan bersiap untuk menahan serangan Yuda yang akan mengeluarkan serangan besar lagi ke arahnya. Ayaka yang hampir mengenai serangan Yuda, berusaha untuk meninggalkan perang antara Aether dengan Yuda yang sedang berlari dan berhadapan dengannya hingga siap untuk menyambitnya bersama-sama. kedua pedang tersebut menahan serangannya, bahkan Aether dan Yuda dengan tatapan seriusnya untuk saling dorong hingga Yuda mulai mengeluarkan serangan kaki yang akan mendorongnya kebelakang membuat Aether terkejut dan terdorong olehnya dengan kaki kanannya hingga terjatuh. Yuda tampak senang melihat sambil berkata kepadanya,"kau memang lemah! Seharusnya kau yang akan mati bersama perempuan Klan itu!!!!",ujar Yuda sambil maju kedepan untuk siap membunuh Aether yang kesakitan di bagian perutnya sambil menatap kedepan dengan wajahnya pucat karena, dirinya merasakan sakitnya di bagian perut.

Ketika Yuda mulai mendekati Aether yang terluka di bagian perut, tiba-tiba saja muncul serangan kilat petir ungu hingga Yuda terkena serangan tersebut oleh Jiro yang muncul di hadapannya ketika dirinya mundur kebelakang sambil merasakan sakitnya di bagian dadanya. Yuda marah karena, Jiro yang telah membunuh dirinya di bagian dadanya dan berkata,"kau lagi, kau mencoba menghalangiku untuk melawan bocah itu, tapi aku akan melawanmu, bocah Inazuma! Aku tidak akan kalah darimua",ucap Yuda dengan ucapan yang dibesarkan menghadap Jiro yang tidak mengeluarkan sekata apapun didalam mulutnya.

Jiro yang tatapan serius bersiap untuk melakukan serangan petirnya di pedangnya, membuat Yuda mundur dalam bertarung dan sang naga putih akan melindunginya dengan badannya. Namun, serangan tersebut sia-sia karena, sang Naga mengeluarkan bola-bola api hitam ke arahnya hingga Jiro dengan percaya dirinya berusaha untuk maju kedepan dan menangkis serangan bola api hitam dari mulut sang naga putih membuat Yuda tidak tahan untuk melihatnya dan berkata didalam hati,"aku tidak mau mati sebelum daerah ini dikuasai olehku!!!!",ujarnya didalam hati sambil melihat Jiro yang berada diatas dimana dia telah menghindar bahkan, menangkis serangan sang naga putih yang tiba saja menghilang tanpa sadar olehnya. Kemudian, Yuda berusaha untuk menghindar dengan cepat dengan melompat kebelakang sambil melihat Jiro berusaha menjatuhkan tubuh dan pedangnya dan keluarlah petir hingga tanah aspal rata hingga menatap Yuda yang kecapean untuk mundur kebelakang hingga melihat serangan sambitan yang sangat cepat namun, Yuda mulai menghilang ketika serangan terakhirnya Jiro berupa angin tornado petir, membuat Jiro hampir mengeluarkannya sambil membuang nafas dengan lega.

"Hah, dia mundur dan takut kepadaku",ucap Jiro yang telah melihat sang musuh yang hanya bisa mengeluarkan kata besarnya kepada dirinya

"dia sudah pergi?",ujar Aether yang mendekati Jiro yang sedang menghadapnya

"iya, dia sudah pergi dengan ekor naganya, Aether",jawab Jiro yang melihatnya

"Kakak Aether! Sepertinya... Kak Ayaka terluka parah",ujar Risa yang memberi tau kondisi Ayaka yang terluka parah akibat serangan api hitam oleh Yuda bahkan Aether khawatir dengannya

Jiro melihat Aether berlari untuk melihat kondisi Ayaka yang terkena serangan pedang api hitam dan mengenai lengan kanannya yang terluka parah, membuat Risa khawatir dan membawanya ketempat yang aman dari tempat tersebut. Kemudian, dia membawanya pulang ke rumah dimana Ayaka terluka di lengan kanannya, bahkan Risa yang akan mengobatinya sambil memasang perban di lengan Ayaka yang terluka sambil berkata,"Kakak, kau baik-baik saja?",ujarnya sambil menatap Ayaka yang sedih karena serangan pedang api hitam

"aku... baik-baik saja Risa",jawab Ayaka sambil tersenyum kearahnya,"terimakasih, Risa"tambahnya

"Haaah, syukurlah. Sama-sama Kakak",jawab Risa yang merasa aman dari serangan musuh

"ngomong-ngomong dimana Kirara? Kenapa dia tidak membantu kita?",ujar Lumine dengan kesal karena Kirara yang berusaha mundur dari bertarung melawan Yuda

"dia ada di Inazuma, Lumine", jawab Aether yang melihat rauk muka Lumine marah kepada Kirara yang mencoba untuk keluar dari bertarung melawan Yuda dengan mengeluarkan api hitam oleh Yuda

"haaaah, pantas saja, dia berteriak minta tolong kepadaku ketika aku pulang sekolah, eeeh ketemu sama dia dan aku akan membantu kalian untuk melawan Yuda di kota sana",ujar Jiro kepada mereka

"dia tidak mau ikut bertarung Jiro",ujar Risa dengan wajah kesal kepada Kirara

"yaaah, memang begitulah dia selalu berusaha untuk keluar dari tanggung jawab",ucap Jiro

"biarkan saja deh, susah untuk menilai orang",ujar Jiro,"bahkan, dia tidak punya uji nyali keberaniannya yang ada walaupun dia Dendro dan lemah melawan Yuda, Api hitam itu",tambahnya

"iyalah, biarkan saja dia pergi",ucap Lumine,"Jiro benar, dia seharusnya ada disamping",ujar Lumine sambil pergi sendirian ke Inazuma.

Lumine pergi untuk mencari Kirara yang berada disuatu tempat, dengan wajah marahnya karena tidak bisa bertarung melawan Yuda bahkan, tidak bisa melakukan perlawanan terhadap koloni milik Yuda. Lalu, ketika dirinya menemui Kirara yang berada di kota Inazuma sendirian dan mencoba untuk menghampirinya,"Kirara!",ucap Lumine dengan nada keras kepadanya sambil melihat kepala Kirara langsung menghadap dirinya

"eeh, Lu..... Lu.... Lumine?!",ucap Kirara yang sedang makan hingga Lumine marah yang membuat dirinya malu karena, tidak berani melawan Yuda yang hampir kalah

"dengar ya, kau memang penakut",ucap Lumine kepada Kirara yang kesal karena, kejadian tadi

"aku..... aku..... aku hanya...?",ucapan Kirara semakin takut akan marahnya Lumine

"hanya apa?",Lumine marah sambil menatapnya dengan tatapan marah yang sangat besar

"aku tidak berani untuk melawan dia",jawab Kirara yang penakut akan serangan Yuda yang serangannya sangat besar

"Hah, dasar penakut! Kau tau, aku ini ada disampingmu, Kirara. Kau mencoba untuk kabur dari bertarung, aku tidak akan mendekatimu",ujar Lumine dengan kesal karena, Kirara yang bisa mundur sendiri dari serangan musuh

Di kota Inazuma, dimana orang-orang sedang menikmati kota tersebut bahkan, banyak orang yang senang ingin berkunjung yang berasal dari berbagai daerah termasuk dari Liyue dimana, seorang perempuan bertanduk hitam bergaris merah tersebut akan menemui seseorang yang dia kenal, Yae Miko. dia berjalan kaki sendirian tanpa ada kawan bahkan, dirinya tersenyum karena, dirinya telah mengenalinya dari dulu. ketika sampai di Kuil Inazuma, Yae Miko bertemu dengan Ganyu dihadapanya sambil berkata,"Ganyu? Akhirnya kau datang juga",ujar Yae Miko yang senang bertemu dengannya

"iya, aku senang bertemu juga, Yae Miko",ujar Ganyu dengan membalas

"sudah berapa lama..... kita disini untuk menikmati keindahan Inazuma bersamamu",ujar Yae Miko sambil menghadap Ganyu yang gembira

"aku tidak tau",jawab Ganyu,"aku lupa..... dan.... aku tidak ingat tentang itu..... yang hanya ingat adalah kau",ujarnya

"iya begitu juga denganku",ujar Yae Miko sambil jalan-jalan hingga menikmati pemandangan kuil Inazuma sambil melihat pemandangan yang ada di kota Narukami dan sebagainya,"kau ingat? satu bulan yang lalu, aku bersama Jiro yang berasal dari Sumedang. Aku bertemu dengan seseorang yang merawat aku dengan bunga qinxing sebagai obat dari virus maupun penyakit lainnya, lalu siapa orang itu? Apakah kau, Ganyu?",tambahnya kearah Ganyu yang menanyakan tentang Adik tirinya Ganyu

"dia... dia adalah Adik Tiriku yang berasal dari Bandung, dia mendapat tugas perintah kementerian kesehatan dalam penanganan virus itu",jawab Ganyu,"tapi, dia sering kesini, karena bunga itu Yae Miko",tambahnya

"siapa dia itu, Ganyu?",ujar Yae Miko yang ingin tau nama adik tirinya Ganyu yang sedang bertugas penanganan virus yang mematikan

"dia..... Panji",jawab Ganyu

"Panji? Nama..... Adikmu... Panji",Yae Miko terkejut nama tersebut

"iya, dia sedang bertugas di Puskesmas",jawab Ganyu,"lalu... dia pergi keluar kota karena, virus yang mematikan, begitu Yae Miko",tambahnya dengan wajah merasa khawatir dengan Panji yang sedang melaksanakan tugas penting di negerinya

"ya ampun, pantas saja, di daerah Jiro, dia telah menyembuhkanku dari penyakit itu, Ganyu. Lalu... dia menyembuhkan aku ketika aku panas",ujar Yae Miko sambil memperlihtkan sebuah bunga Qinxing yang berasal dari dalam kotak persegi dengan bertuliskan PABIRNAS

Ganyu terkejut melihat bunga tersebut sudah layu, bahkan melihat kotak persegi tersebut yang bertuliskan PABIRNAS hingga dirinya mengingat kejadian lalu, dirinya melihat seorang dokter yang bernama Dokter Aziz yang akan membawa Panji untuk pergi bertugas dalam menangani virus corona. Bahkan, Ganyu mulai lemas dan berkata kepada Yae Miko,"aku harap... dia bisa cepat pulang karena, aku rindu bersama dia. Bahkan, dia masih anak-anak tidak bisa melawan musuh sebesar itu disana",ujarnya dengan nada lemas dan lembut membuat Yae Miko membuang angin dari hidungnya karena, dia ikut khawatir dengan Panji yang sedang bertugas sendirian

"lalu, apakah dia sendirian?",ucap Yae Miko kepada Ganyu yang terkejut mendengar ucapan dirinya

"hah? Ada apa?",ujar Ganyu kembali yang ingin mendengarkan ucapan Yae Miko

"dia sendirian tidak? Sepertinya, ada orang lain yang akan menemaninya selama bertugas di sana, Ganyu",ucap Yae Miko yang telah melihat seragam APD yang merupakan seorang anak laki-laki yang bernama Panji bersama perawat yang memakai pakaian putih APD

"itu... dia..... tidak tau, yang penting dia selamat dari virus itu, Yae Miko. Aku ingin bersamanya karena hal itu",ucap Ganyu dengan lemas sambil jalan bersama setelah menikmati pemandangan indah kota Inazuma namun, dibelakang muncul Jiro yang menepuk pundak Yae Miko yang membuatnya kaget sambil menghadapnya termasuk Ganyu yang melihat Jiro dibelakangnya.

"Kakak, dia siapa?",ujar Jiro yang melihat Ganyu

"dia... Ganyu, Jiro",jawab Yae Miko kepada Jiro yang sambil salam kepada Ganyu

"selamat siang",ucap Jiro dengan sedikit lemas kepadanya

"siang juga anak muda",jawab Ganyu kepada Jiro

"namaku Jiro, Jio Namakura Nur Rosyid salam kenal",jawabnya dengan nama lengkap kepada Ganyu

"aku Ganyu, Jiro salam kenal juga",balas dengan nama dirinya kepada Jiro yang menatapnya

"Kau..... Kau adalah manusia setengah adeptus?",ujar Jiro yang heran dengan Ganyu

"iya, aku manusia setengah Adeptus, dan aku kesini bertemu dengan Yae Miko, Jiro",ucap Ganyu dengan lembut kepada Jiro

"lalu, apakah kau pernah...?",ucapan Jiro dilanjutkan oleh Ganyu

"bukan, dia adikku, Panji Purnama Syahputra. Kau yang berada diruang pasien di sanakan beberapa bulan yang lalu",ujar Ganyu yang tau pikiran Jiro hingga tersenyum kepadanya

"kau..... melihatku..... disana? Bagaimana...?",Jiro bingung bahwa Ganyu tau di rumah sakit Liyue dijadikan ruang isolasi bagi Jiro sampai Arataki Itto

"aku tau dari Panji, dengan pakaian alat pelindung dirinya beberapa bulan yang lalu, hingga dia pergi kesinikan?",ucap Ganyu dengan menatap manis kearah Jiro yang menatap serius

"iya, aku positif tentang virus itu Kak Ganyu",jawab Jiro yang pernah masuk kedalam rumah sakit Baizhu

"Hmmm, kau positif rupanya. mau ikut jalan-jalan sama kami, Jiro?",ujar Yae Miko yang ingin mengajak Jiro saling memperkenalkan Ganyu dan tempat-tempat yang ada di Liyue

"iya boleh, seindah apa ditempat itu Kakak",jawab Jiro

"kau mau kesana?",ujar Ganyu,"boleh, yuk aku sama Yae Miko pergi kesana bersama-sama",ucap Ganyu yang ingin mengajak Jiro dan Yae Miko jalan-jalan keliling Liyue membuat Jiro penasaran dengan daerah tersebut

Jiro pergi bersama mereka, tanpa sepengetahuan Risa yang sedang berada dirumahnya merawat Ayaka yang hampir sembuh dari luka bakar oleh Yuda yang merupakan elemen api hitam yang misterius. Lumine datang hingga menemui Risa dan Ayaka yang telah sembuh oleh serangan api hitam yang berasal dari Yuda maupun naga putih. Lalu, mereka melihat Lumine dan Risa berkata kepadanya,"Kak Lumine, kenapa kau marah?",ujarnya kepada Lumine yang sangat marah besar kepada Kirara yang selalu meninggalkan dirinya disuatu tempat.

Lumine tidak menjawab apa-apa lalu, melihat Ayaka bersama Aether yang datang dari kota Narukami untuk membawakan makanan untuk mereka termasuk Risa yang sudah lapar hingga melahap makanan dari Narukami dan menjawab,"Hmmm, ini enak sekali, Kak Aether",ujar Risa yang tidak puas dengan lahapan makanan dari Aether

"yaaah, silahkan itu untukmu Risa",ujar Aether,"dan untuk Ayaka sudah ada di benteng sana ya?",ujar Aether kepada Ayaka

"iya terimakasih, Aether",ucap Ayaka kepada Aether

"oh iya, aku melihat kondisi di kota dulu ya semuanya?",ujar Paimon dimana dirinya ingin melihat kondisi di kota Sumedang akibat serangan Yuda beserta hewannya, naga putih

"iya, aku ingin melihat kondisi disana",ujar Aether sambil menatap Lumine yang sedang duduk,"Lumine, apakah kau ingin ikut bersamaku lagi?",ucapnya

"yaaah, tentu, aku ingin melepaskan dahagaku karena, Kirara yang membuatku marah",ujar Lumine sambil berjalan dengan keras hingga pergi bersama Paimon dan Aether untuk melihat kota Sumedang dimana Aether dan Paimon belum pernah memperkenalkan kota Sumedang

"iya, nanti aku nyusul sama Risa ya?",ujar Ayaka yang baru sembuh

Mereka sempat pergi, Ayaka pun butuh istirahat dan bertemulah Ayato yang khawaitr dengan sang adiknya terkena serangan bola api dari mulut sang naga putih, bahkan Ayato berkata kepada Ayaka,"Ayaka, kau baik-baik saja kan?",ujarnya sambil luka di lengannya telah menghilang membuat Ayato heran dengan luka tersebut,"lukamu menghilang",ujarnya

"iya",jawab dengan satu kata dan melihat obat merah yang digunakan oleh Risa yang ternyata bukan obat merah melainkan obat Qinxing membuat Ayaka terkejut melihatnya sambil membuka ujungnya yang sangat wangi Qinxing dan berkata,"wangi apa ini? Aku baru kenal dengan kenal wangi ini",ucapnya sambil melihat Risa yang membawakan minum untuk Ayato sambil berkata kepadanya,"Risa, ini obat merah atau obat apa?",ujar Ayaka yang terkejut sambil memegang obat tersebut

"itu obat merah dari PABIRNAS",ujar Risa,"katanya, obat ini mampu menghilangkan bekas api atau bekas-bekas terluka lainnya yang bisa menghilang dalam satu atau lima detik",jawab Risa kepada Ayaka sambil melihat obat tersebut mengeluarkan cairan biru dengan satu tetes hingga tetesan tersebut tidak terjatuh saat Ayaka menaruhnya tegak ke atas dan menutupnya dengan rapih,"aku belum pernah wangi itu di dalam obat merahnya",tambahnya sambil pergi dan mengajak Risa untuk pergi keluar bersamanya membuat Risa kaget melihatnya dan berkata,"ada apa Kak Ayaka?",ujarnya

"aku bosan disini terus Risa",jawab Ayaka dengan raukmuka senang untuk pergi bersamanya

"bosan? tapi, diluar..... masih keadaan tidak baik Kakak",ujar Risa kepada Ayaka

"tidak apa-apa yang penting, kita jalan-jalan saja dibandingkan aku bosan didalam terus sendirian atau sama kakak",ucap Ayaka

"hey! hey! hey! Kamu ini, sebaiknya kau pulang saja. Kau baru sembuh akibat serangan naga putih itu",ucap Ayato marah kepada Ayaka

"tidak ah! Aku ingin jalan-jalan sama kamu",ujar Ayaka sambil menatap senyum yang misterius kepada Risa,

"iya sih boleh",jawab Risa membolehkan Ayaka untuk pergi bersamanya

Ayaka senang dan keluar rumahbersama Risa namun, Ayato khawatir dengannya sambil mengikutinya dari belakang dimana dirinya ingin mengawasi Ayaka dari serangan Yuda sampai serangan yang lainnya. Lalu, Risa bersama Ayaka dan Ayato berada di kota Sumedang bagian utara karena di kedua bagian yaitu, Barat dan Timur sudah memasang garis polisi serta alat bulldozer untuk memperbaiki kerusakkan jalan akibat serangan bola api hitam dari mulut naga putih. Ayato merasa tidak enak mendengar suara bulldozer hingga menutup telinganya kecuali Ayaka yang meihat para pekerja tersebut.

"duh Ayaka, aku tidak tahan mendengar suara itu",ucap Ayato yang menjauh dari suara bising

"ooh, Kakak bising ya? ya udah, Kakak Ayaka Kakakmu tidak suka mendengar suara bising",ujar Risa yang melihat Ayaka pergi sendirian sambil menatap kebelakang dimana dia melihat Risa membawa Ayato pergi karena, mendengar suara mesin untuk meratakan aspal sangat bising didalam telinga hingga dirinya pergi dan menemuinya

Ayaka melihat Risa membawa Ayato ketempat yang jauh perkotaan kemudian, mereka akan pergi jalan-jalan yang merasa enak hingga sampai di alu-alun tibalah mendengar suara berteriak hingga ledakkan di suatu tempat, hingga Risa bersama Ayato dan Ayaka mendengar suara tersebut sambil berlari kedepan hingga melihat Aether dan Lumine bertarung melawan Yuda bersama para koloninya. Paimon yang berusaha menyemangatkan mereka berdua berusaha untuk membunuh para koloni musuh buatan Yuda. Risa bersama Ayaka dan Ayato melihatnya hingga bersiap untuk membunuh mereka dengan elemen yang mereka punya, Risa mulai maju dimana salah satu koloni musuh siap menyerangnya hingga dia akan melemparkan tombak kedepan dan terkena percikan api di tubuhnya hingga menghilang begitu saja, lalu Ayaka dan Ayato menggibas dengan pedangnya sambil mengeluarkan kekuatan elemen masing-masing hingga musuh terkena pukulan dari mereka berdua sampai menghilang.

"ayo Kakak, Kak Lumine dan Kak Aether membutuhkan kita!",ucap Risa yang mencoba untuk maju kedepan hingga Ayaka dan Ayato ikut dari belakang sambil melindungi mereka berdua. Paimon melihat Risa sendirian dengan elemen api dan berkata,"Aether! Semuanya! Risa terkepung oleh mereka",ucapnya

Akhirnya mereka bersatu kembali setelah musuh terpapar oleh serangan mereka selain Risa yang mencoba membunuh mereka dengan tombak, lalu para koloni mulai ketakutan melihat mereka mulai berkumpul hingga muncul Yuda yang bersiap-siap melumpuhkannya. Risa melihat dari atas untuk menjatuhkannya dengan keras hingga menyuruh mereka untuk segera menjauh darinya, namun ketika mereka berhasil menjauh dari serangan yang dijuluki "The Black Meteor" ke arah mereka agar langsung terbakar, Yuda berhasil menangkap Lumine dengan api-api yang berada di sisi berbentuk lingkaran membuat Paimon dan Aether terkejut melihatnya dan berkata,"hah, Lumine",ujar Paimon yang sedih karena ditangkap oleh Yuda

"Hahahaha, kalian tidak bisa menangkap anak ini bukan?",ujar Yuda dengan senyum manis karena senang menangkap Lumine

"lepaskan dia!",Risa marah melihat Lumine ditangkap olehnya

"walaupun aku dikucilkan oleh kalian termasuk kau, Risa",ucap Yuda dengan menunjuk ke arah Risa,"aku tidak akan melepaskan Lumine",tambahnya

"kau memang orang jahat, aku tidak akan menyerahkan kota ini ketanganmu, Yuda!!!!",ucap Risa yang marah

"diam kau! Walaupun aku mendapatkan Lumine, tinggal aku yang akan mendapatkan kota Sumedang ini karena ucapanmu, bocah nakal",ucap Yuda hingga menarik tubuh Lumine namun, Aether mulai menyerangnya dari arah samping dengan pedangnya hingga Yuda melihatnya dan dirinya menghilang sambil menangkap Lumine membuat Paimon sedih karenanya

"sial!!! Dia berhasil menculik Lumine",ujar Aether dengan marah sambil melihat Paimon sedih karena kehilangan Lumine disamping sambil mencoba menenangkannya membuat Risa sedih mendengarnya,"sudahlah Paimon, kita akan menyelamatkan dia Paimon",ujarnya

"tapi..... tapi dia ditangkap oleh dia..... dan dia.....",ujar Paimon sedih keluar air mata dan berusaha untuk menghapus oleh kedua tangannya hingga Aether berusaha menenangkannya sementara Risa, Ayaka, dan Ayato melihatnya hingga menyuruh Aether dan Paimon pergi berusaha untuk meninggalkan kota disore hari hingga berfikir lagi dalam menyelamatkan Lumine ditangan musuh.

Risa pulang bersama-sama sambil memikirkan seuatu untuk kembalinya Lumine berkumpul kembali, serta ingin melihat markas milik Yuda yang sudah jadi yang berada disuatu tempat dimana dia tidak mau terlihat oleh orang lain atau penjaga hutan pegunungan Sumedang.

***


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C34
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄