Di kuil Inazuma, dengan kegiatan lukisan bagi Jiro merupakan kegiatan yang disukai bahkan, bernilai tinggi dalam suatu imajinasi terhadap lingkungan nyata bahkan, membacanya dengan gambar khas yang dipenuhi warna serta sketsa yang akan ditampilkannya. Begitu melukis Yae Miko dengan wajah tersenyum bahkan, mata tajam menghadap sang pelukis, Jiro akan membuat sketsa serta melakukan imajinasi didalam benaknya ketika dirinya mulai menggores dengan kuas yang lembut di papan lukisannya. Penuh dengan kehati-hatiannya, dia akan fokus menghadap Yae Miko tampilkan ekspresi yang menawan bahkan, dirinya sangat menyukainya dengan melihat dia yang sangat misterius. Dengan rambut ramping lurus kebawah dan ke samping, Jiro akan membisikkan didalam hati bahkan, dirinya akan melawan sebagai pembuktian dalam mewarnai nanti setelah membereskan sketsa yang dia buat namun, dirinya terganggu oleh seseorang hingga imajinasinya terganggu sampai tidak ada orang lain yang menepuk pundaknya. Dengan kedua matanya bercahaya electro hingga membuat sketsanya sangat cepat walaupun Yae Miko hanya santai duduk sampai mengeluarkan ekspresinya di belakang kuil Inazuma hingga Jiro merasakan imajinasi yang sangat terpengaruh dalam lukisan sambil melihat kedepan melihat ekspresi Yae Miko ditampilkan bahkan, dirinya akan menampilkan satu orang lagi yang berada di samping kiri yang sedang berdiri dengan senyuman serta wajahnya akan ditampilkan lewat lukisan hingga membuat sketsa fisik yang sangat cepat lewat penggambarannya.
"ada apa ini? kenapa aku tidak fokus untuk menggambarkan Kak Yae Miko dengan lukisan cepat gini?",ujar Jiro didalam hati bahkan, dirinya pun telah berhenti untuk membuat sketsanya tentang Yae Miko beserta kuil Inazuma. Yae Miko terkejut melihat Jiro yang telah selesai membuat sketsanya, tirai pun dilihat olehnya bahkan dirinya merasa terkejut melihat sebuah dua wajah, dirinya dan di samping belakang kiri yang sedang tegak berdiri sambil berkata kepada Jiro,"siapa.... orang yang ada disampingku, Jiro?",ujarnya kepada Jiro yang merasa gemetar dalam melukis dengan cara mendetail bahkan, Jiro menjawab,"aku.... aku melihat... melihat....",ucapan Jiro tampak kecapean bahkan, Yae Miko pun tidak mau berkata apa-apa karena, kondisi Jiro tampak dirasuki oleh setan. Namun, dia melihat kondisi Jiro sudah terlihat sadar bahkan, Jiro memegang kepala dengan kedua tangannya walaupun dirinya tidak mengatakan apa-apa kepada Yae Miko.
Risa dan Yoimiya melihat Jiro dan Yae Miko sedang istirahat, hingga berkata kepada mereka,"eeeh, kalian berdua ada disini",ucap Risa sambil melihat Jiro yang sedang memegang kedua tangannya ke kepala,"Kakak, Kakak pusing?",ujar Risa sambil melihat wajah Jiro yang begitu lemas sambil menjawab,"iya, Kakak pusing tapi... cuaca seperti ini tidak ada mendung ataupun tidak ada apapun yang mengganggu Kakak, ketika Kakak melukis"
"mungkin Kakak tidurnya malam, aku lihat kemarin, tidurnya jam setengah dua belas, iya kan?",ucap Risa kepada Jiro
"iya tapi, bukan itu Risa, Kakak membuat sketsa di dalam papan lukisan Kakak itu",ujar Jiro sambil memperlihatkan hasil sketsa buatannya kepada Risa dan Yoimiya
"ya ampun, sketsamu sangat bagus",ujar Yoimiya kagum melihat hasil sketsa buatan Jiro,"tapi, kenapa wajah didalam sana itu ada dua wajah Jiro?",tambahnya sambil melihat serta mengenal sketsa yang dibuat oleh Jiro,"sepertinya aku kenal dengan dia"
"dia? Maksud Kakak apa?",ucap Jiro
"yaaaah.... mungkin aku sudah lama melihat dia. Dia ada dikuil sebelum Yae Miko menjadi penjaga kuil Inazuma, Jiro",jawab Yoimiya yang telah melihat bayangan sketsa yang ada dibelakang samping Yae Miko
"apakah dia masih hidup?",ujar Jiro
"tidak, dia sudah meninggal",jawab Yae Miko kepada Jiro,"meninggal dia, secara misterius, Jiro dan aku... lupa dengan tragedi beliau sudah tiada"
Jiro berfikir sambil melihat hasil karya sketsa yang dibuat olehnya, kemudian Jiro melakukan imajinasi dengan melanjutkan pembuatan sketsa lagi, namun kedua mata Jiro bercahaya electro lagi hingga Yae Miko heran dengan tingkah laku Jiro membuat sketsanya sambil melihat kedepan sambil membayangi seseorang yang berada dibelakang kursi dimana Yae Miko duduk. Lalu, Yoimiya, Risa, dan Yae Miko melihat pembuatan sketsa hampir sempurna serta tiada taranya, membuat Yae Miko kaget melihat hasil karya Jiro dan tak lama kemudian, Jiro mulai berhenti untuk membuat sketsanya membuat Jiro merasa cape akan membuat sketsa tentang Yae Miko dan beliau yang ada di lukisannya.
"ya ampun, dia....",ujar Risa yang melihat hasil karya Jiro yang sudah jadi dalam pembuatan sketsanya
"ini..... dia... dia...",ucapan Yoimiya yang terkejut melihat hasil sketsanya
"dia Kitsune Saiguu",jawab Yae Miko
"dia..... Kitsune Saiguu? Siapa dia Kak?",ujar Jiro melirik ke arah Yae Miko
"dia penjaga kuil sebelum aku menggantinya, Jiro",jawab Yae Miko dengan muka datar melihat hasil sketsa yang dibuat oleh Jiro
"lalu, kenapa tidak ada di belakang Kakak..... dan aku... menampilkan wajah dan tubuhnya dia Kak Yae Miko",ujar Jiro kepada Yae Miko
"dia sudah meninggal Jiro, beberapa ratus tahun yang lalu terjadi peperangan... yaaaah, hanya itu yang aku tau Jiro",jawab Yae Miko karena, tidak tau kelanjutan dalam cerita dalam tragedi tersebut
"biar aku yang menjelaskan tentang itu Yae Miko...",akhirnya Yoimiya akan menjelaskan tentang peperangan di masa lalu, hingga Jiro pun bertanya tentang kondisi seorang penjaga kuil Inazuma yang pertama kalinya sebelum Yae Miko sebagai penggantinya hingga Yoimiya mengetahui tentang sikap serta rasa kepada masyarakat Inazuma maupun desa Konda membuat Jiro berfikir kembali karena, misteri belum terpecahkan baginya. Beberapa saat, mereka sudah puas dengan ceriat kecilnya dari Yoimiya ketika perang berkecamuk dimasa kegelapan Inazuma. Lalu, Jiro pergi kesuatu tempat, hingga melihat kuil lagi, dimana Jiro melihat bayangan seorang perempuan dengan paru fisiknya besar karena, pakaian yang tebal seperti pakaian kimono Jepang pada masanya hingga Jiro akan memeriksa kuil Inazuma yang menganggap Jiro pembawa mistis namun, kenyataannya tidak ada yang mencurigakan hingga mencarinya lagi. Yae Miko melihat Jiro yang sedang menelusuri kuil yang sederhana walaupun tidak ada yang mencurigakan didalamnya,"Jiro, kau sedang apa didalam kuil Inazuma?",ucap Yae Miko kepada Jiro yang sedang memeriksa didalam kuil tersebut.
"Kakak, didalam kuil ini tidak ada foto yang sama dengan lukisan buatanku",ujar Jiro yang menanyakan Kitsune Saiguu
"dia sudah tiada Jiro",jawab Yae Miko kepada Jiro
"ternyata ditempat ini terjadi perang rupanya, pantas saja, ada kepala dan tubuh ular di setiap pulau Inazuma",ucap Jiro yang baru mengetahui tentang pertempuran serta bukti tentang tubuh ular yang ada di pulau tersebut
"itu sudah lama Jiro, Kakak lupa lagi tentang mereka, yang lebih tau itu adalah Raiden Ei",jawab Yae Miko yang merasa kecewa karena, mengingat Kitsune Saiguu didalam lukisan buatan Jiro
"Apakah Kakak tidak apa-apa? Kakak kelihatan sedih",ujar Jiro melihat rauk muka Yae Miko yang sangat sedih mengingat tentang dia
"tidak",jawabnya,"Kakak tidak apa-apa hanya... Kakak hanya lapar saja, Jiro",ujarnya sambil menyembunyikan Kitsune Saiguu dalam kebaikannya
Jiro tampak bingung melihat Yae Miko pergi tanpa pamit kepada Jiro, hingga dirinya mengikutinya dari belakang membuat Yae Miko melihatnya dan menunggu Jiro untuk pergi bersama-sama. Jiro melihat rauk muka senang bercampur aduk dengan sedih mengingatnya lagi, hingga Jiro terdiam karena, dirinya tau sifatnya Yae Miko, jika bertanya dia terdiam dan tidak menjawab apa-apa tentangnya. Kemudian, mereka akan pergi ke restoran dimana, mereka akan makan di tempat tersebut serta melihat menu makanan yang sudah tersedia hingga Jiro akan membeli mie rebus dengan bumbu-bumbu yang rasanya tidak kalah dengan bumbu-bumbu buatan Yoimiya dan Risa yang selalu ada di dapur. Yae Miko melihat Jiro melahap makanan tersebut, bahkan melihat pesanan makanan yang dia pesan, namun dia kurang senang karena, dirinya mengingat makanan buatan restorannya sama seperti buatan Kitsune Saiguu hingga Jiro pun berusaha untuk mendekatinya agar dia tenang.
"kenapa Kak?",ujar Jiro kepada Yae Miko yang membuatnya kaget
"tidak apa-apa, Jiro",jawabnya sambil lemas kembali
"sudahlah Kak, beliau sudah tiada Kak, sebaiknya ikhlaskan saja Kak, karena sudah takdirnya untuk meninggalkan dunia ini Kak",ujar Jiro yang sudah tau tentang isi hati Yae Miko
"iya Jiro, Kakak... tidak lepas dalam ikatan dengannya, maka dari itu Kakak tetap seperti ini",ujar Yae Miko sambil melihat Jiro melanjutkan makan mie dengan enak
"Kak, sebaiknya ambil hikmahnya dan lakukanlah di masa itu agar tetap bertahan dalam apapun kegiatan oleh beliau Kak",ujar Jiro
"iya Jiro, tapi kau ingin tau tentang Kitsune?",ucapnya
"iya, aku ingin tau tentang beliau seperti apa walaupun Kakak lupa tentang beliau",ujar Jiro kepada Yae Miko yang membuatnya senang
"baiklah, aku makan dulu Jiro",ucapnya sambil memakan tahu dengan soup basah yang manis hingga Jiro makan bersama sambil melihat isi mangkok didalamnya yang sebentar lagi habis
Setelah menyantap makanan tahu bagi Yae Miko dan Jiro memakan mie dengan bumbu yang enak, mereka akan pergi ke suatu tempat, istana Raiden Ei untuk menemuinya bahkan, ingin tau tentang kematian sang penjaga kuil pertamanya serta hubungan antara Yae Miko dengan Kitsune Saiguu. Namun, ketika sampai di kastil, Jiro dan Yae Miko tidak melihat Raiden Ei didalamnya membuatnya kecewa dan bingung bahkan, dirinya tidak mau kalah untuk mencari tau tentang keberadaan Kitsune Saiguu sambil pergi kelantai atas dimana, dia akan pergi kedalam ruangan penyimpanan lukisan yang indah dan misterius, hingga melihat hasil karya-karya tersebut yang menakjubkan serta dirinya telah menemukan lukisan buatannya sendiri membuat Jiro senang karena, rona warna merupakan nada-nada yang bisa dibaca olehnya secara mistis. Dengan adanya warna, dirinya sudah mengetahui isi serta ekspresi tentang pemandangan inazuma yang begitu menakjubkan serta keajaiban alam lainnya sampai melihat ke samping terdapat sebuah cermin berukuran besar dan berbentuk persegi panjang kebawah.
Ketika dirinya berpaling, muncul seorang perempuan dengan pakaian Kimono putih bergaris merah dengan tatapan tajam serta senyumannya ke arah Jiro yang sedang bengong, bahkan Jiro melihat dia memegang kedua pundaknya walaupun senyumannya merupakan ekspresi dia dihadapannya mmbuat Jiro terkejut bahkan, dirinya merasakan sesuatu. Yae Miko melihat Jiro sedang bercermin dan melihat sesuatu walaupun dirinya tidak bisa melihat apapun disana, dia berusaha menyadarkan Jiro namun, dirinya tidak bisa menyadarkannya bahkan Yae Miko berusaha menenangkannya sambil memegang kedua pundak Jiro sambil menenangkannya. Beberapa menit kemudian, Jiro kaget dan sadar ketika dirinya merasakkan pegangan pundaknya yang ternyata Yae Miko yang berusaha untuk menyadarinya hingga menatapnya dan Yae Miko melihatnya.
"Kakak?",ujar Jiro
"aku tau Jiro, kau dihipnotis tentang dia kan?",ujar Yae Miko dengan nada yang lembut kepadanya
"Kakak... apakah Kakak melihatnya?",ujar Jiro
"melihat siapa?",Yae Miko bingung mendengar ucapan Jiro yang sedang melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh manusia normal lainnya
"melihat... seorang perempuan yang bernama Saiguu?",ucap Jiro
Yae Miko kaget mendengarnya bahkan, tidak mengatakan apa-apa sambil menemaninya untuk menenangkannya hingga melihat lukisan indah di sekitarnya, kemudian Jiro berfikir sambil melihat ke kaca tersebut namun, tidak mengeluarkan bayangan seseorang, Kitsune Saiguu bahkan, Jiro pun pergi kebawah bersama Yae Miko disampingnya.
"ngomong-ngomong, kau melihat apa di kaca itu Jiro?",ujar Yae Miko yang awalnya wajah Yae Miko kecewa dan berubah sebaliknya, Jiro dengan wajah serius yang telah melihat wajah seorang perempuan dengan memiliki telinga ruba warna putih walaupun dirinya tidak mengeluarkan kata apa-apa kepadanya hanya duduk sambil menikmati siang bolongnya matahari di depan mata. Tiba-tiba, tangan Jiro mulai bergetar sambil mengambil kertas dan pena sambil menggambar sesuatu dengan cepat membuat Yae Miko heran dengan gambar yang dilakukan Jiro, termasuk Gorou yang datang melihat mereka berdua sedang istirahat membuatnya terkejut dan berkata,"dia... melukis dengan cepat",ujarnya
Jiro mulai berhenti untuk melukis bahkan, melihat isi didalam lukisannya berupa kota yang hancur oleh bala tentara dengan pakaiannya mirip dengan pakaian yang dikenakan sebelumnya, namun perlawanan tersebut dapat dicegah oleh dua sampai lima orang yang masing-masing memegang senjata jarak dekat hingga Yae Miko heran dengan lukisan tersebut bersama Jiro,"kau melukis apa? tampak...kota di.... tunggu dulu... apakah....?",ujar Yae Miko yang mengetahui kota tersebut.
"iya, ayo kita pergi kesana, mungkin mereka berusaha mempertahankan kota Kak",ujar Jiro sambil pergi bersama Yae Miko
Gorou melihatnya sambil meletakkan dua gelas minuman air biasa sambil pergi dan mengikuti mereka kesuatu tempat, hingga tak lama kemudian, mereka sudah sampai di kota membuat Jiro terkejut melihat Lumine, Aether, Ayaka, dan Kazuha sedang bertarung melawan musuh membuat Jiro terkejut hingga membantu mereka termasuk Yae Miko dan Gorou yang ada dibelakangnya.
"apa yang terjadi?",ujar Jiro kepada mereka yang sedang bertarung
"mereka menyerang kembali Jiro",jawab Kazuha kepada Jiro
"baiklah, aku akan bantu kalian",ujar Jiro sambil beraksi dengan mengeluarkan serangan electronya ke arah musuh yang jumlahnya sangat banyak, kemudian muncul tornado petir ke arahnya membuat musuh tewas seketika membuat Aether dan kawan-kawannya merasa kewalahan dalam menghadapi musuh baru di Sumedang. Kemudian, Jiro melihat kondisi lainnya hingga melihat Lumine yang terluka di bagian lengan kanannya dan berkata,"duh, sakit Jiro, jangan pegang lenganku ini",ucapnya
"baiklah, aku menyelamatkanmu",ujar Jiro sambil membawa obat-obatan hingga membuat Lumine terkejut melihat obat-obatan dari Jiro
"dari mana dia muncul Aether? Mereka menghilang begitu saja di tempatmu, Jiro",ujar Kazuha yang melihat musuh menghilang ketika kalah menghadapi dirinya bersama kawan-kawan di sampingnya.
"kemungkinan... mereka berasal dari gunung di tempat ini",jawab Paimon kepada Kazuha
"itu mustahil Paimon, kita sudah mencari ditempat pegunungan itu, tidak ada koloni disana",jawab Aether walaupun ucapan Paimon benar adanya
"iih, aku melihatnya Aether! Apakah kau tidak percaya dengan omonganku ini Hah?!",ucapan Paimon yang bernada marah sambil berpaling dan menghadap Lumine yang sedang terluka dan diobatin oleh Jiro
Setelah Jiro telah mengobatin Lumine, hingga melihat dia pulang bersama Paimon dengan wajah marahnya karena, tidak percaya kepada Aether tentang keberadaan musuh, Jiro melihatnya hingga menghilang dengan alat teleportasi. Kemudian, Yae Miko mendekatinya dan berkata kepada Jiro,"kau tidak apa-apa kan?",ujar Yae Miko yang telah melihat Jiro membantu Lumine yang terluka sambil memberikan obat merah hingga meliriknya sambil menjawab,"tidak, aku tidak apa-apa Kakak. Aku hanya melihat Paimon marah dan pergi meninggalkan Aether di sini tapi, dia mengikutinya dan menghilang dengan teleportasi",jawabnya kepada Yae Miko.
"Hmmmm, dia sudah terbiasa dengan sikap seperti itu Jiro",ujar Yae Miko,"lalu, bagaimana keadaan kota di sana?",tambahnya
"aku tidak tau tapi...",ucapan Jiro dilontarkan oleh Kazuha sambil menjawab,"dikota sudah aman Yae Miko walaupun hancurnya ringan saja, itu saja",ujarnya
"Haaaah, kalau begitu ayo kita pulang",ujar Yae Miko sambil melihat tingkah laku Jiro yang terdiam sambil melihat sesuatu yang aneh dan terlihat olehnya,"Jiro? kau melihat sesuatu?",tambahnya dan dirinya kaget ketika Jiro berpaling dan menghadapnya
"iya Kak, ayo kita pulang sekarang",ujar Jiro sambil pergi meninggalkan kota yang tidak hancur, mereka akan pergi kerumah Jiro bersama-sama namun, ketika sampai di rumah, melihat Risa sedang membereskan dapur sampai meja tamu karena, dirinya habis mengerjakan tugas sekolah bersama kawan-kawannya hingga melihat Jiro yang sudah pulang dari kota dan bertarung melawan musuh.
"Kakak? Kakak habis dari mana?",ujar Risa yang melihat wajah Jiro datar
"Aku... habis bertarung Risa",jawab Jiro,"kau sedang beres meja, habis ngapain?"tambahnya
"aku habis mengerjakan tugas rumah untuk besok sama teman-temanku disini",jawab Risa
"yaaah, Kakak pergi dulu, Kakak cape habis bertarung di sana",ujar Jiro hingga melihat pemandangan indah di Inazuma hingga ditemanin Yae Miko yang begitu santai sambil melihat pemandangan tersebut namun, dirinya lupa akan melanjutkan pembuatan lukisan tadi walaupun temanya belum di beri
Jiro terburu-buru sambil melanjutkan pembuatan karyanya yang dibuatnya bahkan, dia melihat hasil karya tersebut terdapat garisan yang belum di beri sketsa dan mencoba untuk memberi garis hitam yang tebal. Lalu, dia akan memberikan garis tipis berwarna hitam tebalnya yang penuh ekstra dalam hati-hati dalam membuat sketsa di bagian belakang seorang perempuan dengan misterius. Kemudian, Jiro akan membuatkan warna yang cocok namun tiba-tiba saja, dirinya menemukan warna yang cocok untuk bagian seorang perempuan dibelakang Yae Miko, Kitsune Saiguu bahkan memulainya dengan cepat membuat Yae Miko terkejut dan melihat coretan kuasnya di dalam papan lukisan yang awalnya putih menjadi warna sesuatu yang terlihat dan mirip dengan pakaian yang digunakan olehnya sejak masih hidup. Kemudian, Jiro pun telah menyadarinya ketika Yae Miko memegang kedua pundak Jiro dan berkata,"kau menggunakan warna yang sempurna Jiro, warna penjaga itu, putih bergaris merah",ujarnya kepada Jiro
"apakah Kakak juga sama ingin memberi warna seperti dia?",ujar Jiro
"boleh jika..... sama seperti dia",ujar Yae Miko
"itu..... kurang menarik, Kakak memakai yang sama dengan sekarang didalam lukisan ini",ujar Jiro,"bahkan, aku kurang tertarik dengan pakaian yang digunakan dia",ujar Jiro lagi yang tengah melihat warna yang digunakan oleh Kitsune Saiguu
"boleh juga Jiro, asalkan jangan terlalu menarik warnanya membuat Kakak bosen, Hmmmm, aku lebih suka warna pink sedang ketimbang pink muda dan pink tua Jiro",jawabnya kepada Jiro
"baik, aku akan buat dengan warna seperti itu didalam papn lukisan ini",ujar Jiro yang sudah siap untuk mewarnai dengan warna yang diinginkan Yae Miko
Akhirnya warna yang digunakannya jadi, hingga siap untuk diberikan kedalam papan lukisan, dia selalu berhati-hati dengan warna yang sama serta nada-nada pemandangan lingkungan serta warna pakaian kimono yang digunakan oleh Kitsune Saiguu selalu berhati-hati bahkan, Jiro pun melihat arah garis sketsanya sebagai peringatan agar tidak keluar dari garis tersebut. Lalu, dengan pelan, lemah lembut dalam goresan warna pink sedang, Yae Miko pun tidak akan mengganggunya ketika Jiro sedang fokus dalam mewarnainya hingga melihat cat tersebut. Kemudian, keberhatian pada pink dirambutnya membuat Jiro bingung dan Yae Miko menjawab,"oh iya, untuk rambutnya normal ya Jiro, sesuai dengan warna yang sama sepertiku Jiro",ujarnya
Jiro dengan penuh keberhati-hatiannya, warna sama dengan rambut aslinya Yae Miko membuatnya senang sambil melihat dan menemaninya disiang hari, bahkan Jiro tetap fokus melihat warna tersebut, sambil mencari nada-nada yang akan diberi warna didalamnya bahkan, penuh keberhatiannya, dirinya tetap tenang ambil memberi warna yang sesuai dengan warna rambut Yae Miko.
"apakah, warna ini bagus Kak?",ujar Jiro kepada Yae Miko
"iya Jiro, Kakak suka warna yang senada dengan warna rambut Kakak yang aslinya",jawab Yae Miko dengan muka senangnya melihat hasil karya Jiro tersebut lalu, dirinya melihat segi rumah kuilnya belim di beri warna hingga Jiro tampak kebingungan sambil melihat kedepan namun, ketika dirinya melihat rumah kuil Inazuma, muncul ruh misteri dihadapannya membuatnya terhipnotis walaupun Yae Miko tidak melihat sikap tingkah laku Jiro yang begitu mistis hanya melanjutkan untuk mewarnai dengan benar. Lalu, memberikan warna sangatlah cepat dibandingkan diberi warna fisik tubuh Yae Miko yang begitu hati-hati, bahkan Jiro pun memberikan warna sangat cepat di bagian kuil hingga Yae Miko merasa heran dengannya sambil menepuk dan memegang kedua pundak Jiro dan pemberian warna mulai berhenti dan dia berkata kepada Jiro,"jangan cepat-cepat untuk memberi warna Jiro",ujarnya.
"aku tidak cepat untuk memberi warna Kak",ujarnya yang dirinya tidak dirasuk atau dihipnotis oleh seseorang yang berusaha memberikan warna kuil Inazuma
"apakah kau tidak sadar Jiro? Barusan, Kakak melihatmu cepat dalam mewarnai bangunan kuil Inazuma didalam lukisanmu, Jiro",ujar Yae Miko hingga melihat Jiro heran dan berhenti melukis sambil melihat kedepan dimana dira melihat seorang wanita yang berpakaian kimono putih tersebut, hilang
"aku... tidak tau..... aku, diperalat oleh seseorang Kakak",ujar Jiro yang awalnya tidak sadar diri
"sudah Kakak bilang, yuk nanti dilanjutin dalam melukis ini, kau butuh istirahat sekarang karena, kau terpaksa melawan musuh tadi di kota",ujar Yae Miko melihat kondisi visik Jiro yang kurang istirahat ketika menghadapi musuh tadi karena, kekuatannya sudah digunakan maksimal hingga meminum air panas dari Gorou.
"haaaah, enaknya minum air hangat sambil menikmati pemandangan di Inazuma",ujar Jiro hingga melihat pemandangan tersebut membuat Yae Miko senang melihatnya
Jiro merasakan kenikmatan indahnya alam Inazuma agar mengurangi lelahnya dalam mencari ide dalam mewarnai hingga menyantap air putih hangat agar tenang dihati, kemudian dirinya melihat ekspresi Yae Miko yang menikmati keindahan Inazuma dari dalam kastil untuk menunggu kedatangan Raiden Ei, namun dia mendengar suara langkah kaki Raiden Ei dan tentu saja, dia sedang menghadapnya sambil duduk hingga menatap mereka. Kemudian, Jiro mendengar cerita dari Raiden Ei yang telah berteman dengan penjaga kuil generasi pertama yang sudah telah tiada, Yae Miko merasa sedikit malu karena, dirinya lupa dengannya namun, tiba-tiba ada seseorang yang berlari untuk menemui mereka, Gorou yang merasa dirinya kacapean hingga sampai di ruangan dan berkata,"gawat, ada yang mengecat lukisan Jiro",ujarnya
"apa? ada yang mengecat lukisanku?",ujar Jiro yang kaget mendengar Gorou
"iya, aku melihat cat itu sudah ada di dalam papan lukisan itu, Jiro",ujar Gorou yang merasa terkejut bahkan, Jiro ingin melihat kondisi lukisan buatannya di depan kuil Inazuma yang ternyata ucapannya sama dengan ucapan Gorou yang sebenarnya, kemudian dia kaget melihat hasil lukisannya sangat memukau dan Jiro berkata,"siapa yang melukis ini Gorou?",ujarnya
"aku tidak tau, tadi... aku lihat lukisan itu terlihat seperti memberi cat yang sama dengan cat kuil itu Jiro",ujar Gorou yang telah melihat kejadian tersebut
"maksudmu, ada yang mengecat di dalam papn lukisan begitu?",ujar Jiro
"iya tapi aku tidak tau siapa yang memberi cat di lukisan ini Jiro, bahkan aku melihatnya sendiri, kuasnya melayan sendiri hingga..... aku merasa ketakutan ada hantu dibalik semua ini",ujar Gorou yang takut adanya hantu
"aneh, padahal cat yang digunakan Jiro masih kelihatan sama",ucap Yae Miko melihat kondisi cat yang digunakan oleh Jiro sebelumnya
Jiro berusaha memeriksa sisa cat warna yang masih ada walaupun hasil lukisannya sudah jadi karena, sudah diberi cat warna yang sesuai dengan warna pada pola yang sama dengan warna dasar dan warna kuil Inazuma yang sangat indah. namun, ketika dirinya memeriksa hasil lukisannya yang sudah selesai, tiba-tiba dia melihat ke depan muncul ruh misteri yang ternyata adalah Kitsune Saiguu membuat Jiro heran dan melihat wajah yang begitu berseri tampak seperti ingin menemukan sesuatu, di suatu kuil Inazuma. Yae Miko melihat tingkah laku Jiro yang sedang pergi kesuatu tempat untuk membongkar di dalam kuil Narukami lalu, dirinya melihat Jiro menemukan sebuah kotak berbentuk persegi berwarna cokelat hingga Jiro akan membuka isi kotak tersebut yang ternyata sebuah uang mora emas bahkan, gulungan kertas kecil yang misterius.
"Jiro kau menemukan apa di dalam sana?",ujar Yae Miko yang terburu-buru untuk menemui Jiro yang telah menemukan sebuah kotak yang misterius dan berpaling menghadap dirinya
"aku menemukan sebuah kotak yang isinya gulungan surat dan dua sampai lima koin mora",jawab Jiro ketika dirinya mendekati Yae Miko
"uang? dan... gulungan apa ini?",ujar Yae Miko sambil mengambil gulungan kecil yng misterius dan membuka gulungan tersebut yang isinya,"nanti sore, kita akan pergi ke kota, membeli tofu di ruko itu, untukmu, Yae Miko", surat tersebut membuat Yae Miko teringat kata-kata yang ditulis yang sama dengan ucapan Kitsune Saiguu, mengajak dirinya untuk membeli tofu membuatnya sedih karenanya.
Jiro melihat sedih di wajah Yae Miko akan mengingat dia, dimana beliau mengajak Yae Miko makan Tofu sebagai hari terakhirnya bersamanya untuk mengajak makan bersama bahkan, dia melihat uang koin Mora sebagai harga membeli Tofu di sore hari. wajah Yae Miko menghadap Jiro yang mencoba menenangkannya hingga dia berkata,"Jiro, nanti sore, kita akan beli tofu disana bersamaku",ujar Yae Miko yang membuat Gorou terkejut mendengarnya bahkan, melihat mereka berdua sambil mengajak berbicara tentang isi surat tersebut kepada Raiden Ei dan Gorou ketika mereka berada di dalam kastil Inazuma sambil menunggu menjelang sore, dimana Yae Miko mengingat tentang isi surat tersebut. Jiro pun akan menyimpan hasil lukisan yang sudah dibuat oleh ruh yang bergentayangan di dekat kuil Narukami. Namun, ketika dia telah menyimpan hasil lukisannya di ruangan tersebut, di samping kanan, kaca berukuran persegi muncul sosok seorang perempuan dengan pakaian yang sama dengan lukisan yang dibuat olehnya membuat Jiro kaget melihatnya, penjaga kuil generasi pertama bahkan, dia tersenyum menghadap Jiro yang berusaha untuk menahan rasa ketakutannya melihatnya dan dia berkata kepada Jiro,"aku yang melukis di papan itu, anak mudah",ujarnya,"ajaklah dia ke kota ini, Jiro, dia pasti senang untuk jalan-jalan bersamamu",tambahnya dan menghilang.
"tunggu! Jangan pergi! duh, dia pergi kemana dia, apakah dia sudah menghilang kea lam lain?",ujar Jiro
"Jiro, ayo aku mengajakmu pergi kekota",ucap Yae Miko langsung masuk kedalam kamar melihat Jiro sedang menghadap kaca besar berbentuk pergi dan menghadap dirinya
"iya, aku mau pergi kesana bersamamu",ujar Jiro dan pergi bersamanya
Yae Miko merasa senang, kemudian dia akan bersamanya untuk pergi kesuatu tempat, ke kota Inazuma kemudian, Yae Miko akan memperkenalkan tempat penjual tofu yang enak dan tidak mengandung haram didalamnya. Jiro ingin mencobanya ketika menjelang sore tiba, lalu dia akan memesan tofu tersebut kepada penjual lalu, Jiro lihat tofu tersebut yang begitu enak baginya dibandingkan dengan tofu yang ada di restoran dan berkata,"ini..... enak sekali Kak",ujarnya sambil melihat rauk muka Yae Miko yang senang akan ingat dengan dia, Kitsune Saiguu membeli tofu di kota Inazuma
Jiro akan melahap dan merasa enak rasa tofu di tempat tersebut dengan air yang dicampur dengan bumbu misterinya sudah dihabiskan olehnya kemudian, Yae Miko pun merasa senang dengan kenikmatan yang dia rasakan tersebut akan mengingat masa lalunya bersama dia, Kitsune Saigu membeli Tofu dengan rasanya manis. Lalu, Jiro melihat senyumannya Yae Miko dan berkata,"Kakak, Kakak suka Tofu ya?",ujarnya
"aaaah, iya Jiro, Kakak akan ingat selalu tentang dia, tapi Kakak merahasiakan tentang dia. Jadi, kau dan aku jangan kasih tau tentang dia ya kepada kawan-kawan Inazuma?",ujar Yae Miko kepada Jiro
"iya Kak, emangnya kenapa Kak?',ujar Jiro yang wajahnya bingung mendengar ucapan tersebut
"tidak apa-apa hanya saja Kakak sudah tau tentang dia yang selalu mengajak aku kesini Jiro",ujar Yae Miko
Yae Miko bercerita banyak tentang dia, bahkan Jiro merasa ingin tau tentang penjaga kuil pertama kalinya sebelum Yae Miko yang menggantikannya membuat Jiro terkejut dan serius untuk mendengar cerita dari dia. Kemudian, setelah menghabiskan tofu ditempat tersebut, mereka akan pergi ke kastil dan menikmati malam yang dingin di udara Inazuma. Jiro dan Yae Miko melihat langit-langit yang begitu indah, lalu Jiro melihat sesosok bayangan Kitsune Saiguu tepat didepan matanya walaupun Yae Miko tidak bisa melihatnya.
"kau sangat dekat dengan dia",ujar Kitsune Saiguu dengan nada lembut kepadanya,"suatu hari nanti, kau akan menemukanku di mana pun berada Jiro"tambahnya dan menghilang membuat Jiro heran dengan ucapan dia
"Jiro, kau melihat sesuatu?",ucap Yae Miko melihat Jiro sedang memandang ke arah kanan
"tidak, aku tidak melihat sesuatu Kak",jawab Jiro dengan berbohong kepada Yae Miko sambil melanjutkan dalam menikmati malamnya bersama Yae Miko
***