下載應用程式
54% GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA / Chapter 27: 27. SERANGAN KEJUTAN

章節 27: 27. SERANGAN KEJUTAN

Di Inazuma, dengan cuaca berawan tanpa hujan di siang hari, membuat Jiro merasa bingung untuk pergi tanpa tujuan serta tanpa Yae Miko, Risa, dan tanpa siapapun yang akan pergi ke Inazuma bagian timur, namun, ketika dirinya berada disana muncul sungai-sungai yang membuatnya bingung dan berkata,"aku belum pernah kesini sebelumnya",ujar Jiro yang melihat pemandangan indah di tempat tersebut, banyak sungai-sungai yang mengalir ke suatu tempat. Lalu, merintangi jalan-jalan yang sedikit licin dan tak lama kemudian, dia melihat seorang gadis dengan pakaian bertema ikan membuat Jiro penasaran ditempat sana sambil melanjutkan untuk berjalan,"aaaah, siapa dia itu? Aku baru tau tempat ini sebelumnya",ujar Jiro didalam hati hingga melanjutkan untuk berjalan.

Perempuan mulai menampakkan diri membuat Jiro terkejut melihatnya,"Kakak Kokomi?",ucapnya melihat wajah yang begitu senyum yang indah dengan mata mirip dengan mutiara laut,"Kakak... tempat apa ini?",tambahnya dengan nada bingung.

"ini tempatku, Jiro",jawab Kokomi dengan nada lembut yang mendalam membuat Jiro tertarik kepadanya

"ooh, wow, aku belum pernah ketempat ini sebelumnya",ujar Jiro

"kau belum pernah kesini Jiro?",ucap Kokomi dengan ada halus, kemudian memegang tangan Jiro untuk mengajaknya pergi untuk jalan-jalan melihat keindahan tempat-tempat sekitar pulau Watatsumi.

Jiro melihat tempat-tempat selayaknya tempat yang aneh baginya seperti tempat imajinasi atau khayalan tingkat tinggi namun, kenyatannya tempat tersebut tidaklah hanya Imajinasi melainkan tempat-tempat yang nyata,"tempat ini tempat aku.... seperti... seperti...",ucapan Jiro bingung untuk mengatakan hal sesuatu kepada Kokomi.

"tempat Imajinasi?",ucapnya kepada Jiro

"aaaah.... iya memang... sih",Jiro bingung melihat sebuah kerang mutiara di depan mata bahkan, dia menganggapnya sebagai tempat imajinasi hingga menepuk muka dengan kedua tangan sendirinya membuat Kokomi terkejut melihat kelakuan Jiro tersebut kepadanya,"kenapa Jiro? Kenapa kau menepuk kedua pipimu sendiri"

"aaaah..... aku belum pernah melihat di dunia nyata tempat seperti ini, padahal... ini bukan property atau... semacamnya bahkan.... aku..... bingung mengatakkan tentang tempat ini",ucap Jiro yang membuatnya bingung hingga Kokomi berusaha menenangkannya,"kau bingung?"

"yaaaah, aku bingung dengan tempat ini Kak",jawabnya

"Yuk, yang penting kau sudah tau tempatku ini, benar-benar indah",ucap Kokomi kepada Jiro lalu, melanjutkan jalan-jalannya keliling ketempat yang luas membuat Jiro baru mengetahuinya. Kemudian, dia akan pergi sambil mengajak Jiro ketempat-tempat imajinasi menurutnya bahkan, Kokomi merasa senang ketika dia mengajaknya untuk pergi ketempat yang paling indah baginya. Lalu, Jiro terkesan melihat panorama yang indah bahkan, dirinya berkata didalam hati,"Hmmmm, sepertinya tempat ini benar-benar indah bagaimana kalau aku akan melukisnya ditempat ini, dan... pasti harganya fantastis ditempat ini",ucapnya.

"kau boleh melukis yang indah ditempat ini, Jiro",ucap Kokomi dengan senyumannya kearah Jiro,"aku tau..... kau selalu melukis ditempat ini, aku melihat lukisanmu yang indah tentang Yae Miko dan tempat-tempat yang lainnya selain ditempat Inazuma",tambahnya kepada Jiro

"ooh, aku boleh melukis ditempat ini?",ucap Jiro yang terkejut mendengar ucapan Kokomi membolehkannya untuk melukis pemandangan indah di tempat tersebut.

"boleh Jiro, aku senang melihat hasil lukisan yang indah dimana pun berada lalu, kemanakah hasil lukisan itu, Jiro?",ucap Kokomi

"itu..... aku jual ke kolektor yang terkenal Kak",jawab Jiro kepada Kokomi,"aku punya atasan tentang penjualan lukisa itu Kakak Kokomi",tambahnya

"ooh, jadi kau punya bos untuk menilai hasil karyamu?",ucap Kokomi

"iya Kak, karyaku akan diperlihatkan kepada Bos sebelum menilai hasil lukisanku itu",ujar Jiro kepada Kokomi dengan wajah senang namun, Kokomi berkata kepada Jiro,"kau ini..... membuatku senang melihat aku ditempat ini"

"kenapa Kakak senang?",ujar Jiro melihat rauk muka Kokomi tampak senang melihat dirinya ada disini

"karena...",ucapan Kokomi langsung kedalam telinga Jiro sambil berkata,"aku mencintaimu",ucap Kokomi kepada Jiro yang membuat wajah Jiro memerah mendengar ucapan tersebut sambil berkata,"Kakak... mencintaiku?",ucapnya

"iya kau terkejut mendengar itu Jiro? Aku sudah memberi tau kepada Yae Miko, aku mencintainya tetapi, dia tidak apa-apa Jiro, dia baik dan dia mengatakan jadikan aku yang kedua saja",ucapnya,"mudah-mudahan cinta dariku tidak ditolak olehnya",tambahnya didalam hati.

"aaaah, boleh tapi aku heran, kenapa Kakak selalu bernegosiasi kepada Kakak Yae Miko?",ucap Jiro yang ingin mengetahuinya.

"itu rahasia antara aku dengan dia, jadi..... aku tidak mau memberi tahu kepadamu, Jiro",ucap Kokomi sambil tersenyum kepada Jiro.

"Hah, dasar Kakak Kokomi, aneh aneh saja bersama Kakak Yae Miko",ujar Jiro kepadanya sambil menikmati pemandangan indah di Pulau Watatsumi bersama Kokomi sambil melihat pemandangan indah membuat Jiro terbawa dengan lingkungan serta nada-nada sampai berimajinasi melihat pemandangan indah tersebut. Namun, ketika tangan Jiro brgerak dengan sendirinya membuat Kokomi kaget melihat tangan Jiro terus melakukan menggambar yang membuatnya terkejut melihat hasil gambar buatannya.

"kau sedang menggambar apa?",Kokomi heran dengan tangan Jiro menggambarkan sesuatu hingga menjawab,"itu..... itu... aku...",ucapnya dengan kaku melihat hasil gambar sketsa yang misterius didalam buku gambar kecil.

Kokomi melihat hasil gambar buatan Jiro yang masih berupa sketsa garis-garis hitam yang menggambarkan sebuah gambar koloni misterius yang mencoba untuk menyerang kota Sumedang,"gambar.... ini....?",ucap Kokomi yang heran melihat gambar tersebut.

"iya,aku sering membuat sketsa seperti ini Kak",jawab Jiro dengan malu melihat hasil gambar didalam buku gambar kecil Jiro

"emangnya, kapan dia datang Jiro?",ujar Kokomi melihatnya

"entahlah, aku tidak tau kapan dia datang untuk menyerang kotaku",Jiro merasa khawatir dengan melihat gambar koloni yang berusaha menghancurkan kota Sumedang

"sebaiknya, kita harus kesana Jiro, pasti ada dalam bahaya",ujar Kokomi yang telah melihat hasil sketsa buatan Jiro sambil meninggalkan tempat tinggalnya Kokomi, pulau Natatsumi

"iya, aku juga begitu Kak"

Mereka meninggalkan pulau Natatsumi, hingga tak lama kemudian, mereka berada dikota Sumedang, bahkan mereka melihat kondisi kota kelahiran Jiro, mereka keluar dari pulau Natatsumi dengan menggunakan teleportasi. Bahkan, mereka akan pergi ke kota Inazuma sambil bertemu dengan Yae Miko dan Raiden Ei tepat didepan mata.

"itu Jiro, Yae Miko",ucap Raiden Ei kearah Yae Miko yang sedang mencari Jiro membuat Yae Miko khawatir karena,sesuatu akan menyerang kota Sumedang

"aku terburu-buru untuk melihat kondisi kota Sumedang disana Mamah",ujar Jiro kepada Raiden Ei sambil pergi keluar Inazuma menuju Kota Sumedang

Begitu sampai di Kota Sumedang melihat kota Sumedang tidak ada yang penyerangan yang digambarkan Jiro,"tidak ada sesuatu yang mencurigakan di tempat sini Kakak",ucap Jiro

"iya tidak ada yang mencurigakan ditempat ini",Yae Miko tampak kebingungan hingga melihat kegambar buatan Jiro,"Hmmmm, aku belum pernah melihat koloni seperti ini Jiro",tambahnya

"yah, sebaiknya kita jalan-jalan dulu aku belum pernah melihat kotamu Jiro",ujar Kokomi sambil pergi sambil menggandengkan tangan di sebelah kanan namun, Yae Miko tetap berada di sebelah kiri dengan cara yang sama dilakukan olehnya.

Mereka mendamping Jiro kesuatu tempat, bahkan mereka melihat mall yang baru dibuka satu bulan yang lalu, Kokomi baru tau melihat pembukaan mall Sumedang yang awalnya ditutup sementara karena virus. Jiro menjelaskannya kepada Kokomi membuatnya bingung dan berkata,"aku baru tau tempat ini Jiro",ucapnya

"iya aku sama Kak Yae Miko sudah pernah kesini sebelumnya",jawabnya

"aku baru tau tempat ini Jiro",ujar Kokomi yang melihat-lihat mall didalam namun, Yae Miko berkata,"bukannya kau sudah masuk ketempat sini? Sepertinya..... aku ingat, saat kau bersama Risa, Itto, dan Wanderer kesini, Kokomi",ucapnya.

"oh iya, kau benar Yae Miko, aku... lupa soalnya",ucap Kokomi dengan malu karena, dirinya pernah ketempat mall tersebut.

"baik, kita mau pergi kemana, ke tempat market atau makanan?"

"sebaiknya..... kita pergi ke mall market saja tapi... aku...",ucap Kokomi dengan malu kepada mereka

"sebaiknya, kita pergi kelantai atas bagaimana?",ucap Jiro untuk mengajak Kokomi kelantai atas

"boleh, disana ada makanan enak Kokomi"

"iya Miko, aku harap tidak ada masakkan sea food disananya, Yae Miko"

"emang tidak ada Kak, ayo ikut saja"

Mereka akan pergi kelantai atas, ketika mereka sampai disana melihat pemandangan indah sambil mendengarkan musik yang halus membuat masyarakat yang berkunjung ketempat sana semakin rame, Jiro melihat aksi teman-teman Jiro yang sedang lomba musik hadir untuk melihatnya. Lalu, Jiro pun senang melihat mereka dan tiba-tiba saja, ada teman Jiro yang mendekatinya dan berkata,"hey Jiro kau sama siapa?",ujarnya

"hey, kau disini?",ucap Jiro yang senang sambil bersalaman hingga teman tersebut melihat kebelakang Jiro terdapat Yae Miko dan Kokomi yang membuatnya heran dengannya,"mereka..... siapa?",ucapnya,"sekarang tidak ada pentas cosplay disini",tambahnya kepada Jiro yang membuatnya bingung untuk menjawabnya,"itu.... yaaaah.... mungkin..."

Jiro bingung untuk menjawab sesuatu kepada temannya yang melihat mereka berdua tampak seperti memakai cosplay dan tiba-tiba saja, muncul api dari atas untuk menyerang kontes lomba seni musik. seluruh warga panik dengan serangan kejutan yang dilakukan oleh musuh, Yuda. Dia terus mengeluarkan serangan besar-besaran terhadap warga yang tidak bersalah termasuk kawan Jiro yang berusaha lari dari pentas konsernya, kemudian dia akan menyambitnya dan keluarlah semburan api didalam pedangnya.

"aaahahahahahaha, sekarang kalian akan mati di tempat ini!!!",ujar Yuda yang sedang berjalan bahkan, membawa naga untuk menghancurkan tempat mall

"gawat, dia datang lagi",ujar Jiro didalam hati dan bersiap-siap untuk menghadapinya dengan pedang electronya

"Ahah, itu dia!!",ucap Yuda sambil berlari ke arah Jiro yang bersiap dalam bertarung dengannya kemudian, dia menahan serangan dirinya dengan mengeluarkan api dipedangnya lalu, Jiro akan menyambitnya ke arahnya namun, Yuda berhasil menghindar dari serangan Jiro,"Hah! hanya segitu kemampuanmu bocah Inazuma! Kau tidak bisa melawanku tanpa pasukanku",ujar Yuda dengan nada sombong kepadanya walaupun Jiro tidak pernah mengeluarkan satu kata kepadanya.

Yuda bersiap untuk mengeluarkan pasukannya untuk segera mengepung warga didalamnya dengan para koloni yang terbuat dari batu hitam dengan mata hitam yang tajam ke arah mereka membuat warga panik dan tidak bisa berbuat apa-apa selain menghindar dan lari menjauh darinya hingga terkena sambit pedang. Kokomi terkejut melihat salah satu kawan Jiro sebagai pemain drumnya mengenai lengan kanan akibat sambitan pedang musuh hingga berdarah membuat Yuda senang dengan mengerikan.

"lihat! mereka sudah mengepung mall ini dan tempat ini akan dijadikan sebagai pusat pertahananku dan kalian bertiga, akan mati ditanganku",ucap Yuda dengan senyuman kearah mereka.

Yuda bersiap melakukan serangan bayangan api dipedangnya ke arah mereka, lalu Kokomi berusaha melindungi warga Sumedang dengan Hydronya, sementar Jiro dan Yae Miko berusaha memukul Yuda dengan kekuatan Electronya bahkan, Jiro mengeluarkan serangan pedang petir membuat kawan-kawannya kagum dengan Jiro yang berusaha membunuh Yuda sambil menjauh dari tempat berbahaya. Yuda berusaha menahan serangannya dan terlempar kebelakang walaupun tubuhnya masih tegak sambil menghadap Jiro yang tatapannya serius ke arahnya sambil berkata,"hah, aku hampir mati karenamu, bocah Inazuma. Jika kau ingin berhadapanku, aku akan memanggil pasukanku untuk melawanmu sendirian",ucap Yuda dengan senang melihat beberapa pasukan untuk mengepung dan menyerang Jiro sendirian sambil mengeluarkan asap hitam dimana, dirinya terjebak didalam ruangan kegelapan membuat Yae Miko khawatir dengannya sambil memegang pundak sebagai penyelematan dari jebakkan Yuda namun, terlambat. Mereka didalam kegelapan yang mengerikan hingga mendengar suara pedang mengasah dan bersiap untuk menyerang mereka dengan cara mengepung.

"jadi... kalian akan mati didalam kegelapan ini sebagai serangan Kejutan untuk kalian",ujar Yuda yang tidak terlihat oleh Jiro dan Yae Miko

Jiro tidak pernah mengeluarkan sepatah katapun didalam mulut, lalu dirinya melihat ke depan muncul pasukan dengan memegang pedang di kedua tangannya, dengan pedang biasa Jiro mampu menahan serangan musuh. Yae Miko tetap berada dibelakang sambil mengeluarkan serangan electronya dengan mengeluarkan ruba pink disekitarnya lalu, bersiap mengeluarkan jurusnya kearah mereka yang membuatnya tewas dan menghilang. Kemudian, dia melihat Jiro sedang menahan serangan mereka dengan pedangnya membuatnya khawatir dengan Jiro dan bersiap untuk menyerangnya dengan tongkat yang mengeluarkan serangan elektro kearahnya hingga musuh terlempar dan tewas sambil menghilang. Jiro terkejut melihatnya kemudian, Jiro melihat Yae Miko dan berkata,"bagus Kak, sekarang mereka menghilang begitu saja",ucapnya kepada Jiro.

"Hah, kalian pikir, pasukanku lemah! Tidak sama sekali kata lemah untuk melawan kalian berdua",ucap Yuda dengan marah besar kepada Jiro dan Miko

Yuda pun akan bersiap mengeluarkan serangannya dengan koloni yang dibuat olehnya berupa makhluk hilecurl berkulit hitam peka terhadap mereka yang sedang memegang tongkat yang layaknya seperti tongkak besball. Lalu, mereka menghantamnya ke arah Yae Miko namun, dia berhasil menghindarinya dengan cepat, Jiro melihatnya sambil membalasnya dengan pedang petirnya yang bercahaya electro siap mengeluarkan serangan tornado petir ungu ke arahnya dimana dia melihat Yae Miko terekpung oleh musuh hingga angin topan petir pun mengenainya, Yae Miko terkejut melihatnya bahkan Jiro berada disampingnya.

"Kakak tidak apa-apa kan?",ucap Jiro yang melihat Yae Miko hampir dibunuh oleh mereka hingga menjawab,"aku tidak apa-apa Jiro, mereka hampir memukul aku"

"mereka menghilang ketika kita telah membunuhnya dengan pedang Kak",ujar Jiro

"iya Jiro, kemana Yuda pergi",ucap Yae Miko

"kau mencari aku untuk menyerangku, wanita Inazuma",ujar Yuda yang muncul dibelakang Yae Miko hingga dia meliriknya,"kau akan mati dengan pedangku ini!!!",tambahnya sambil bersiap menyambit pedang api hitamnya ke arah Yae Miko namun, Jiro mampu menahan serangan pedang yang dilakukan Yuda dengan cara menahannya. Bahkan, Yae Miko berusaha untuk membantu Jiro, dengan mengeluarkan bayangan patung rubah pink dan keluarlah listrik hingga mengenai Yuda dengan kekuatan pyro ke arahnya. Dia akan melakukan melarikan diri kemudian, dia akan melakukan serangan terakhirnya, api yang berbentuk lingkaran dan menghilang, membuat Jiro terkejut melihatnya bahkan dirinya bersama Yae Miko berhasil keluar dari ruang kegelapan dengan mengeluarkan beberapa bayangan ruba pink yang akan menghisap seluruh bayangan hitam tersebut. Kemudian, ketika beberapa petir electro mencoba untuk menghisap asap kabut hitam yang merupakan tempat penjaranya mereka berdua membuat Yae Miko terkejut dan heran dengannya, bahkan mereka melihat orang-orang disekitarnya yang sedang menyelamatkan warga yang diakibatkan oleh Yuda dengan api hitamnya didalam mall Sumedang.

Kokomi melihat mereka berdua sambil menemui mereka berdua bahkan, berusaha untuk mendekatinya termasuk Jiro yang kewelahan dalam bertarung melawan musuh bayangan hitam mereka,"kalian? Kalian baik-baik saja kan?",ucapnya kepada Jiro dan Yae Miko.

"aku baik-baik saja Kak",jawabnya

"hah, aku tidak bisa mengikuti pergerakkan dia, dia berusaha menangkap kalian berdua didalam kegelapan",ucap Kokomi yang telah mengetahui gerak-gerik musuh, Yuda,"dia pengendalian Pyro"

"iya aku tau Kokomi, yang penting tidak akan terjadi lagi",ujar Yae Miko sambil melihat kondisi Jiro yang kewelahan dalam bertarung melawan Yuda dengan elemen api bayangan hitam

"Haaaah, aku capek Kakak",ucap Jiro sambil berdiri hingga melihat kawan-kawan Jiro yang berusaha mengusir musuh dari tempat lain

Jiro merasa senang melihat kawan-kawannya yang memberikan wajah kesenangan serta memberikan selamat kepadanya tentang kemenangan dalam bertarung melawan musuh dibalik hitam gelap gulita. Kemudian, Jiro menceritakannya kepada mereka hingga membuat mereka terkejut mendengarnya dan menyenangkan, Yae Miko dan Kokomi melihatnya dimana Jiro telah dekat dengan mereka bahkan sambil berpose bersama-sama termasuk Yae Miko dan Kokomi. Setelah itu, mereka pergi dan pulang termasuk Jiro, Kokomi, dan Yae Miko yang merasa senang bertemu dengan sekumpulan kawan Jiro di dalam mall yang sedang bertanding band hingga batal karena hal tersebut.

"jadi, mereka adalah kawanmu Jiro",ujar Kokomi yang heran dan ingin tau tentang mereka

"iya Kak",jawab dengan singkat

"mungkin menganggap kita ini adalah cosplay, iya kan?",ujar Yae Miko yang telah mengetahui tentang dirinya yang dianggap menggunakan pakaian cosplay membuat Jiro tertawa sedikit dan menjawab,"yaaaah, kemungkinan begitu, aku dengar teman-temanku menganggap kita ini sebagai cosplay"

"cosplay? apa itu cosplay Jiro?",ujar Kokomi yang bengong mendengar kata tersebut

"cosplay itu seperti pakaian anime atau game permainan Kak, sama seperti Kakak Kokomi dengan pakaian sampai pernak-pernik yang digunakan sama, begitu Kak",jawab Jiro

"jadi, disamakan sama aku begitu dari bentuk wajahnya gitu?",ucap Kokomi kepada Jiro

"tidak juga Kak, hanya pakaian saja dan bedak atau semacamnya tidak disamakan bentuk wajah Kakak, hahahahaha",ujar Jiro yang tertawa sedikit melihat wajah Kokomi memerah dan menghilang

"hah, ada-ada saja di duniamu. Modern di tempatmu sangat terjaga dibandingkan di negeri Teyvat Jiro",ucap Kokomi kepada Jiro yang telah mengetahui lingkungan serta perubahannya di lingkungan Jiro di Sumedang

"ooh, emangnya kenapa Kak? Aku baru tau tentang seperti itu",ujar Jiro yang telah mengetahuinya tentang perbedaan lingkungan Inazuma dengan lingkungan Sumedang

"ceritanya panjang sayang, yuk sebaiknya kita pulang dari tempat tadi sayang",ucap Yae Miko sambil berpegang tangan bahkan, mencoba untuk pergi kesuatu tempat

Mereka sampai dirumah dengan alat teleportasi, kemudian masuk kedalam rumah hingga Risa terkejut melihat kedatangan mereka yang sudah jalan-jalan dari mall Sumedang bahkan, Jiro sedang berjalan tanpa melihat Ayaka di sampingnya hanya pergi saja dan menemani Yae Miko untuk melanjutkan dalam melukis di dalam papannya. Sementara Kokomi melihat karya lukisan tentang Yae Miko di musim gugur kemarin dan berkata,"waaah, lukisanmu bagus sekali. Nanti bagian aku kapan?",ucapnya

"mungkin besok atau lusa Kak Kokomi",jawab Jiro kepada Kokomi sambil melihat hasil karya buatannya kemudian, dia pergi meninggalkan dirinya bersama Yae Miko

"jadi, besok bisa dilanjut Jiro?",ujar Yae Miko yang tersenyum melihat lukisan buatannya yang begitu indah dan anggung namun, dia melihat Jiro tampak berhenti melihat lukisan tersebut yang membingungkan

"aku mulai bingung Kakak",ujar Jiro,"warna dasarnya sudah lumayan bagus tinggal dihiasi dengan sesuatu yang sulit ditemukan",tambahnya

Yae Miko melihat hasil karya buatannya dan berkata,"aku tau Jiro, yuk ikutlah bersamaku",jawab Yae Miko yang mencoba menyembunyikan perasaan kepadanya dengan mengulurkan tangannya dan memegangnya untuk pergi bersamanya kemudian, mereka akan pergi ke tempat kuil Inazuma ditempat tersebut merupakan mekarnya bunga sakura yang indah dan sama dengan bunga sakura yang ada di tempat kemarin. Jiro melihatnya dan kagum keindahan bunga sakura di daerah Inazuma sebagai tempat keajaiban yang belum dilihat sebelumnya. Lalu, Jiro berfikir kembali dimana kemarin, dirinya telah mempunyai rencana dalam membuatkan sebuah gambar dan hiasan di dalam lukisannya bahkan, dirinya sudah menuangkannya dalam ingatan kembali. Akhirnya, setelah mengumpulkan yang sesuai dengan nada-nada dalam membuatkan sebuah hiasan di sampingnya atau warna dasarnya yang indah bahkan, sudah dituangkan olehnya sambil membawanya dengan keranjang yang sudah disiapkan oleh Jiro dan berkata,"nah, sekarang aku sudah puas menemukan sebuah daun-daun sakura seperti ini",ujar Jiro

"sedikit sekali mengumpulkan daun sakura itu",ujar Yae Miko melihat didalam keranjang Jiro hanya beberapa daun sakura yang indah didalamnya bahkan, dia bersama Jiro untuk pergi dan melanjutkan dalam pembuatan lukisan yang handal baginya. Kemudian, dia meletakkan daun-daun tersebut, hingga rapih dengan warna yang seragam dan rapih membuat Yae Miko mengerti tentang daun-daun sakura yang indah didalamnya dan berkata,"bagus sekali Jiro, kau mengumpulkan beberapa daun sakura. Aku suka sekali dengan lukisan ini",ucap Yae Miko yang melihat hasil karya buatan Jiro yang begitu indah yang dicampuri dengan cat-cat pink tersebut. Kemudian, hasilnya tidaklah nihil, Jiro tetap bergerak dan menempelkan beberapa daun pink lagi di setiap samping dan beberapa menit kemudian, dia telah menyelesaikannya dengan cepat membuat Yae Miko terkejut melihatnya dan berkata,"ini bagus sekali",ucapnya,"mau dijual Jiro?"

"iya",jawab Jiro kepada Yae Miko yang melihatnya dan berkata,"emangnya, mau dijual berapa?"

"sekitar tiga juta setengah atau delapan juta setengah Kak",jawab Jiro

"mahal sekali Jiro?",ucap Yae Miko kaget mendengarnya

"iya Kak, harga segitu saja sudah tinggi untuk membayar listrik",ucap Jiro dengan tujuan menjual hasil karya lukisan buatannya

"tapi, menurutku... lukisan buatanmu ini... sangat bagus di kuil, Jiro",ujar Yae Miko,"boleh di simpan di kuil sana Jiro",tambahnya agar lukisan tersebut tidak dijual kepada kolektor

Jiro berfikir dan berkata,"oh iya, ada dua yang sama seperti ini Kakak",ujar Jiro yang sudah membuat cadangan untuk di simpan didalam kuil Inazuma membuat Yae Miko senang mendengarnya dan berkata,"oh, baguslah berarti lukisan ini, dijual saja Jiro",ucapnya

"iya Kak, dapat untung yang lebih besar Kak",ucapnya

"apanya yang untung",ujar Risa kepada Jiro sambil Jiro melihat dirinya membawakan uang ratusan juta dan berkata,"kau... dapat dari mana",ujar Jiro yang terkejut melihat uang ratusan juta ditangannya,"uang dari mana itu, Risa?",tambahnya

"haaaah, Kakak, uang itu dari dalam laci sana, coba lihat itu",ucap Risa sambil menunjuk ke arah laci yang isinya berbagai uang seratus ribu rupiah sebanyak sepuluh ikat dalam sepuluh lembar. Jiro kaget melihatnya hingga Yae Miko berkata,"jadi, nggak usah jual hasil lukisan itu Jiro",ucapnya.

"aaah, tidak apa-apa Kak, yang penting punya pengalaman tentang hasil lukisanku untuk dijual kepada kolektor karena, mereka sudah dibuat janji Kak",ucap Jiro kepada Yae Miko

"ooh, ada janjian pada mereka rupanya?",ujar Yae Miko yang terkejut mendengar ucapan Jiro

"iya Kak, nanti aku buatkan lagi yang sama dengannya",ujar Jiro sambil melihat ke arah jam dimana dirinya sudah siap bertemu dengan sang kolektor di kota,"sebaiknya aku harus pergi kesana sekarang, Kakak mau ikut?",tambahnya ke arah Yae Miko

"yaaah, tentu Jiro. Aku akan menemanimu setiap saat kecuali, sekolah",jawab Yae Miko sambil tersenyum sebagai murahan yang ikhlas kepadanya

Jiro bersama Yae Miko akan jalan-jalan lagi kesuatu tempat untuk bertemu dengan seseorang yang akan menjual hasil lukisannya yang ternyata mereka berada direstoran Sushi sampai ramen karena, mereka sangat menyukai makanan tersebut.

"dimana anak itu ya?",ucap seorang perempuan berumur dua puluh Sembilan tahun kepada seorang laki-laki berumur tiga puluh lima tahun sambil menjawab,"bentar lagi, dia akan datang",ucapnya sambil melihat muncul bayangan hitam dengan keluarnya sebuah kabut hitam dan muncul bayangan seorang laki-laki yang ternyata Yuda dengan mura senyum kearahnya hingga bersiap untuk menangkapnya membuat sang kolektor terkejut dan kaget melihatnya dimana, Yuda menangkapnya dengan mengikatnya dengan tali sambil melihat batu hitamnya yang diberikan oleh ketua Valkrein yang misterius,"ini dia, tuanku telah memberikan batu hitam yang mengerikan ini dari bumi dan bisa membuatku menjadi wajah yang sama agar bisa menipu para bocah Inazuma itu",ucapnya sambil mengubah bentuknya menjadi seorang laki-laki kolektor dengan sama.

Jiro melihat seorang laki-laki tersebut tepat di sebelah kanan dan menatapnya secara langsung sambil membawakan hasil karya untuk sang kolektor, lalu dia berkata,"oh, jadi kau rupanya disini?",ucapnya

"iya Pak, aku... memberikan hasil karyaku yaitu, surga dewi sakura, dimana perempuan itu, merupakan Dewi yang berasal dari Jepang yang lahir di tanah surga sakura",jawab Jiro kepada sang kolektor yang penasaran dengan hasil lukisan buatan Jiro walaupun dirinya bukanlah kolektor melainkan Yuda.

"bagus sekali, aku sangat menyukainya",ujar Yuda yang berpura-pura menjadi kolektor lukisan buatan Jiro,"sial, aku benci lukisan ini. suatu hari nanti, jika aku melewati dia, aku akan membuang hasil karya sampah ini",tambahnya didalam hati

Jiro melihat sang kolektor yang sedang melihat keindahan lukisan tersebut, namun tiba-tiba saja, dirinya tidak bisa tahan untuk buang air kecil hingga berkata kepada kolektor sambil berdiri,"aaah, aku... izin kebelakang",ujarnya

"iya silahkan",jawab Yuda dan kaget mendengar ucapan tersebut,"sial, kenapa dia harus pergi ke arah sana. Disana... sial....",tambahnya didalam hati yang telah melihat Jiro pergi kedalam ruang toilet laki-laki dimana, tempat tersebut merupakan tempat penyimpanan para korban yang dilakukan oleh Yuda. Mereka terikat dan berusaha untuk mendobrak pintu toilet laki-laki. Ketika Jiro masuk kedalam toilet, tiba-tiba mendengar suara dobrak pintu disalah satu ruang toilet, hingga Jiro terkejut melihat seorang kolektor laki-laki dan perempuan yang diikat dengan tali hitam hingga Jiro berusaha untuk memotong tali tersebut, namun sulit dibuka dengan tangan hingga keluarkanlah sebuah pedang electro miliknya dan mencoba melepaskan tali hitam yang peka membuat dua kolektor sudah merasa aman baginya dan berkata,"terimakasih anak muda",ucap seorang kolektor perempuan yang merasa senang sambil menatap Jiro.

"ada apa ini? Kalian siapa?",ujar Jiro kepada mereka berdua

"kami berdua adalah seorang kolektor lukisan yang menunggu kehadirat seorang laki-laki yang bernama Jiro",jawab perempuan tersebut

"tunggu dulu, kalian adalah penjual lukisan yang terkenal itu?!",ujar Jiro yang kagum melihat mereka berdua

"iya, kami adalah ahli lukisan dan ahli kolektor",jawab kolektor laki-laki tersebut

"iya! itu aku! Aku yang memberikan lukisan kepada kalian berdua",ujar Jiro,"lalu, kenapa kalian diikat dan dijebak didalam toilet laki-laki?",tambahnya

"kami mendapat seorang laki-laki yang tidak jelas dengan menggunakan pedang api hitam yang mengerikan. bahkan, kami ditangkap olehnya dengan cara mengeluarkan gas hitam yang sangat peka terhadap kami, sehingga kami pingsan dan tidak sadar ada di ruangan ini,"jawab sang kolektor laki-laki tersebut yang membuat Jiro kaget mendengarnya,"Yuda, rupanya dia yang melakukan hal itu rupanya"

"nak, terimakasih menolong kami, sekarang dimana hasil lukisanmu",ucap perempuan kepada Jiro dan tiba-tiba saja, mereka mendengar suara ledakkan di tempat restoran bahkan, mereka berdua berusaha untuk mencari tempat perlindungan dari marabahaya yang dilakukan oleh Yuda membuat Jiro khawatir dengan Yae Miko yang sedang bertarung dengannya.

"gawat, aku harus menyelamatkan Kakak dari Yuda",ujar Jiro didalam hati setelah mendengar ledakkan aneh di luar ruangan toilet,"baiklah, kalian pergi dari tempat ini",ucapnya kepada mereka

"tapi, dimana hasil karyamu Jiro?",ujar kolektor perempuan yang berusaha ingin mendapatkan karya buatan Jiro hingga Jiro menjawab,"tidak usah memikirkan itu Bu, yang penting Ibu harus pergi dari sini, biar aku yang akan menyerang mereka",ucap Jiro

"Jiro benar, sebaiknya kita harus pergi dari sini!",ujar kolektor laki-laki ke arah kolektor perempuan yang berusaha mendapatkan hasil karya lukisan buatan Jiro

"lalu, bagaimana dengan hasil lukisan dia?",ucap kolektor perempuan

"tidak ada waktu lagi! yang penting kita ini selamat dari dia",jawab kolektor laki-laki sambil berlari dimana mereka akan menjauh dari Jiro yang sedang berlari dan menemui Yae Miko disuatu tempat namun, Jiro melihat Yae Miko terjatuh karena serangan misterius dengan mengeluarkan bayangan hitam yang membuatnya khawatir sambil berusaha untuk mendekatinya.

"Kakak, Kakak tidak apa-apa kan?"

"Hah, kau bocah Inazuma! Sekarang, kaulah yang berikutnya untuk melawanku",

Jiro menatap kedepan dimana, dirinya sudah mempersiapkan moncong pedangnya ke arah Jiro, bahkan tidak mengeluarkan sepatah kata kepadanya setelah melihat kondisi Yae Miko yang terluka akibat serangan api hitam yang dilakukan Yuda. Yuda menatap Jiro dengan serius, kemudian dia akan melakukan serangan api hitamnya ke arah Jiro yang berusaha melindungi Yae Miko yang terluka akibat ulah Yuda,"rasakkan ini bocah Inazuma!!!!",ucap Yuda hingga bersiap mengeluarkan serangan besarnya ke arah Jiro. Lalu, ketika dia mengeluarkan serangan dimana, Jiro mengeluarkan petir ungunya untuk melumpuhkan beberapa asap kabut hitam yang akan menyelimutinya, berkat pedang Yuda bersiap menyambitnya dan keluarlah asap hitam. Jiro tetap menahan serangannya dengan cahaya petir ungunya bahkan, berhasil menggagalkan rencana Yuda sambil berkata kepada Jiro,"apa?! bagaimana kau bisa menghentikan seranganku tadi?",ucapnya walaupun Jiro tidak mengeluarkan kata apa-apa hanya berlari kedepan siap menyerangnya dengan elemen electro yang ada dipedangnya. Lalu, Yuda melakukan serangan balasan lagi dengan mengeluarkan api hitam lagi dan menyambitnya namun, Jiro mampu menahan serangannya dari Yuda. Yae Miko tidak mau tinggal diam, melihat Jiro terus bergerak sambil menahan serangan bahkan, berusaha membalasnya lagi dengan sambitan pedang electronya yang dikeluarkan olehnya,"aku tidak mau diam saja, aku akan membantunya",ucapnya sambil berdiri hingga bersiap untuk mengeluarkan serangan electronya dengan catalyst sebagai alat senjatanya. Dia berlari sambil memutari musuh dan Jiro yang sedang bertarung di dalam ruko, dengan bayangan ruba sebagai kekuatannya dalam memerangi musuh yang sangat berbahaya. Setelah itu, Jiro melihat bayangan tiang hewan ruba pink tersebut sambil mengeluarkan serangan terakhirnya membuat Yuda terkejut dan berkata,"sial! Padahal aku mau menyerang dia. Dia melakukan serangan itu lagi!",ucapnya sambil melihat serangan Jiro mengeluarkan electronya dan dirinya terkena serangan Jiro dan Yae Miko dengan electronya.

Yuda kalah bertarung dengannya, Yae Miko dan Jiro melihat dia yang terkena serangan listrik ungu sebagai elemennya, Jiro berkata kepadanya,"kau kalah lagi, Yuda",ucapnya

Yuda menatapnya sambil berkata,"hah, kata siapa?",ujar Yuda yang dirinya tidak mau kenal kalah dari Jiro,"Ini hanyalah permulaan bocah nakal! Seranganmu, tidak mempan kearahku"

"iya, kau hanya melakukan kekacauan di daerahku termasuk daerah Inazuma, kau harus menyerah, Yuda",ucap Jiro

"Hmmmm, aku tidak mau mendengar omong kosong itu, Bocah nakal",jawabnya sambil menatap Yae Miko,"dan kau, manusia setengah Ruba Pink, aku tidak akan kalah karena bocah nakal bersamamu itu. Padahal, aku sudah bersiap untuk membunuhmu",tambahnya

"itu menurutmu, Yuda. Kau sudah tidak bisa melawanku dan Kakak",ucap Jiro dengan melihat Yuda yang semakin lemas akibat electro

"tidak!!!!!",jawab Yuda dengan berteriak,"akulah yang akan menang, apakah kau ingat ucapan kemarin, bocah nakal?",ucap Yuda mengingat tentang rahasia dirinya yang sudah bersiap dalam menguasai daerah Sumedang berkat Sumber Daya Alam yang ada di pegunungan,"apakah kau lupa dengan ucapanku kemarin, ingat ya.... kau akan aku bunuh suatu hari nanti",tambahnya sambil menghilang dan senyumannya sebagai salam terakhirnya kepada mereka membuat Jiro kaget melihat dia menghilang.

Jiro merasa kesal dengan tingkah laku Yuda yang akan menguasai Sumedang lewat pegunungan yang ada di Sumedang sebagai penyimpanan sumber daya yang melimpah, Yae Miko melihat Jiro sedikit serius di bagian rauk mukanya sambil berkata,"ini buruk Jiro, tapi kita sulit untuk menemukan tempat persembunyiannya dalam penyimpanan sumber daya alam yang dilakukan oleh dia",ujarnya

"iya",ucapnya sambilmelihat dua orang kolektor yang sedang menghadap dirinya kemudian sang kolektor laki-laki melihat hasil karya lukisannya di balik figura dan berkata,"lukisanmu ini, membuatku teringat akan tugas berat, tapi sungguh indah bagiku",ujarnya

"iya, aku melihatnya... dan kecantikan seorang perempuan dengan pakaian kimono Ala Jepang ini, membuatku terhipnotis dengan gambar pink serta warna yang tajam tapi lembut dalam muda seperti ini, daripada lukisan didalam cat yang hanya tumpulnya dalam warna pink keputihannya",ujar sang kolektor yang melihat hasil karya Jiro

"itu namanya surga dewi sakura yang merupakan Dewi yang berasal dari Jepang yang lahir di tanah surga sakura",jawab Jiro dengan judul yang indah membuat Yae Miko senang melihatnya

"sebaiknya, lukisan ini dianggap langkah bahkan, seluruh benua akan mendengar dan melihat lukisan ini sebagai lukisan termakna di dunia",ujar sang Kolektor perempuan yang akan membawa lukisan tersebut kedalam museum internasonal membuat Jiro kaget mendengarnya bahwa lukisan tersebut dianggap langka karena, nada-nada tangga warna tidak ada di suatu cat pink muda atau tua bahkan, mereka akan membayarnya lebih dari tiga juta ataupun delapan juta dalam lukisan yang dimiliki Jiro. Jiro mendapat uang sebesar seratus lima puluh juta rupiah didalam koper hitam yang sudah disediakan sebanyak lima koper membuat Jiro senang dan sedih melihatnya.

"waaaah, seratus lima puluh juta? besar sekali hadiahnya",ucap Yae Miko yang sedang membawa dua koper sementara Jiro membawa tiga koper yang berisikan uang

"iya Kak, aku... belum pernah mendapatkan hadiah uang tunai sebesar segini Kak",ucap Jiro kepada Yae Miko

"Kakak senang melihat hasil karyamu Jiro",ujar Yae Miko yang begitu senang mendapat hadiah dari dua kolektor

"iya Kak"

"dipertahankan ya karyamu Jiro, Kakak senang, tapi kau bisa lanjut untuk membuatnya lagi?"

"bisa Kak",ujar Jiro hingga melihat sketsa yang sama dengan sketsa yang sudah jadi ditangan dua orang kolektor yang senang untuk menyimpan koleksi didalam museum

***


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C27
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄