"oh, jadi ini..... yang kita harus buka dengan potongan gambar itu, Jiro?",ujar Itto yang melihat sebuah kotak persegi di depan mata
"iya Kak",jawabnya,"kotak persegi ini membuatku curiga Kakak",tambahnya sambil menatap Itto, Kokomi, Sayu, dan Hazou yang melihat kotak persegi panjang. Hazou melihat kotak misteri yang ditemukan Jiro sambil berkata,"kotak persegi panjang ini... bukan kotak biasa, pasti ada petunjuk lain atau sebagainya semua",ujarnya
"ngomong-ngomong, menurutmu tau tentang kotak seperti itu, Hazou?",ujar Itto sambil melirik ke arahnya
"aku lupa lagi Itto, tapi yang aku dengar gitu Itto",jawab Hazou yang belum tepat tentang kotak persegi panjang yang misterius
"ya sudah, sebaiknya kita pikirkan lagi, tentang kotak persegi panjang ini",ujar Jiro sambil membuang nafas dengan pelan-pelan
"lalu, kau dapat kotak ini dari mana?",ucap Sayu kepada Jiro hingga Jiro menjawab,"dari Kakak Yae Miko dan aku menemukan kotak ini di gudang",jawabnya
"ooh, di tempatmu ada gudang?",ucap Itto kepada Jiro
"iya, gudang peninggalan kakekku sejak perang dunia kedua",jawab Jiro,"lalu, Aku dan Kakak Yae Miko membereskannya hingga bersih, namun setelah kami membereskan tempat itu tiba-tiba saja Kakak menemukan sebuah kotak persegi disana",tambahnya sambil memperlihatkan ruang gudang yang sudah dibersihkan oleh Jiro dan Yae Miko
"Hmmm, ditempat ini..... tidak ada yang curiga Jiro, kau membereskannya bersama Yae Miko",ujar Hanzou yang melihat-lihat kondisi bahkan, pergi keluar kemudian mereka melihat kotak persegi bahkan, Jiro pun pergi sambil menggambar di papan kecilnya sebagai petunjuk. Lalu, tak lama kemudian dia berhenti berjalan sambil menatap ke arah mereka untuk berhenti berjalan saat pergi ke kota Inazuma. Lalu, Itto melihat Jiro berhenti berjalan dan berkata,"kenapa kau diam Jiro? yuk ikut bersama kami",ucapnya
"tidak, kita tidak disini Kakak Itto",jawabnya kepada Itto hingga Hanzou berkata,"mungkin ada petunjuk Itto",ujarnya,"petunjuk apa Jiro?",tambahnya
"sebaiknya kita kehutan sana semuanya, aku mulai curiga dengan gambarku ini",ujar Jiro sambil melihat Hanzou dan lainnya mendekatinya
"Hah, baiklah-baiklah..... aku akan ikut kesana bersamamu",ujar Itto sambil berbalik kebelakang sambil mengikuti Jiro pergi dari Inazuma dan pergi ke hutan yang ada di luar rumah Jiro, Sayu melihat hutan tersebut yang misterius dan mencurigakkan baginya. Lalu, mereka melihat pohon-pohon yang sangat besar dan daun-daun menutupi awannya panas di terik matahari yang sedang bersinar.
Jiro berjalan bersama-sama sambil berkata dengan pelan,"hati-hati Kakak, kita harus bersama untuk jalan dan mendekat karena, hutan ini sungguh tebal",ujarnya kepada Itto, Hanzou, Kokomi, dan Sayu. Mereka pun bersiap-siap untuk masuk kedalam hutan dimana, Jiro telah mengetahui kematian sang guru seni rupa beberapa hari yang lalu. Bahkan, kematian tersebut sangat misteri kemudian, dia telah mengetahui sang naga bayangan hitam yang misterius membuat Jiro serius kembali untuk melawan sang naga yang merupakan Yuda. Lalu, mereka mendekati satu sama lain untuk berjaga-jaga agar tidak tersesat didalam hutan yang sangat gelap gulita bahkan, Jiro mengingatkan ucapan Yae Miko tentang hutan tersebut,"Jiro, jika kau mau pergi ke hutan sana"ucapnya,"kau harus mengeluarkan pancaran petir, Kakak akan tiba disana",ujar Yae Miko kepada Jiro hingga dia tersenyum kepadanya. Lalu, dia kembali lagi untuk kedepan sambil berjalan bersama mereka namun, mereka berhenti hingga Jiro melihat kawan-kawannya melihat sesuatu yang berada didepannya kemudian, Jiro melihat sebuah kuil yang misterius sambil pergi ketempat tersebut hingga Itto berkata,"sebuah kuil tua?",ujarnya.
Hanzou pun berjalan kedepan bersama Jiro dan lainnya untuk menelusuri kuil mistis dan misterius hingga dia berkata,"kuil ini sudah tua dan tidak digunakan lagi, mungkin sudah tidak terpakai beberapa tahun yang lalu, semuanya",ucap Hanzou yang telah mengetahui kuil tua yang berubah menjadi sarang laba-laba yang sangat banyak. Kemudian, mereka akan meninjau kembali namun, Sayu mendengar suara pergerakkan musuh yang misterius bahkan, dia berkata dengan cara bisik,"hey semuanya!",ujar Sayu kepada mereka.
"ada apa Sayu",ujar Kokomi dengan nada pelan
"sepertinya ada seseorang yang datang kesini, semuanya sembunyi",ucap Sayu kepada Kokomi dan lainnya bahkan, Jiro terdengar untuk bersembunyi
"sebaiknya kita sembunyi terlebih dahulu",ucap Hanzou kepada Jiro dan Itto
"tapi, kuilnya tidak muak ditubuhku, Kanzou",ujar Itto,"sebaiknya kita mulai melawan dia, apakah dia musuh atau siapa?",tambahnya kepada Kanzou sambil menanyakan lagi kepada Sayu hingga dia menjawab,"aku tidak tau Itto, yang penting kita sembunyi saja"
"tapi...",ucapan Itto dipotong oleh Sayu sambil berkata,"sebaiknya kita harus bersembunyi, ayo cepat!",ujarnya
Begitu mereka bersembunyi, Itto kebingungan untuk mencari tempat sembunyi dari seseorang yang diincar hingga tak lama kemudian, dia memegang senjata untuk bersiap melawan musuh ataupun hal yang lainnya tepat didepan mata. Tiba-tiba, muncul serangan pedang yang sedang menyambit dari atas, Itto berusaha untuk bertahan dari serangan tersebut sambil berkata,"duh, mereka menggunakan pedang rupanya",ucapnya sambil melemparkan pedang musuhnya ke atas hingga bersiap untuk melawan,"oh, kalian ini bukan sembarangan manusia ya? baiklah, akan aku tunjukkan kepada kalian, aku akan melawan kalian",tambahnya sambil menghajar para samurai yang terbuat dari tanah abu-abu.
Hanzou kebingungan dan mencoba melihat mereka dengan sekejap serta berkata,"apakah..... mereka itu manusia? Tapi, tampaknya mereka adalah batu nisan seperti patung. Bahkan, pasti..... mereka itu adalah penjaga kuil kecil ini, aku harus mencegahnya",ucap Hanzou sambil keluar dari tempat persembunyiannya hingga mengeluarkan elemen angin hingga dua penjaga kuil dan Itto tidak bertengkar didalam hutan. Kemudian, Jiro bersama Sayu dan Kokomi keluar dari tempat persembunyian dan melihat penjaga tersebut berhenti bertarung didalam hutan belantara, lalu dua penjaga tersebut memperhatikan Hanzou yang serius dan berkata,"diamlah! Aku tau..... Kalian bukan penjahat",ujarnya melihat dua penjaga kuil menyimpan pedangnya hingga salam hormat sama seperti Jepang lakukan.
"yaaah, mereka punya rasa hormat rupanya, yang penting kalian tidak boleh saling curga ya padaku? kalian membuatku gugup, paham",ucap Itto dengan tegas kepada para penjaga Kuil yang terdiam serta tidak mengeluarkan kata apa-apa hanya pergi begitu saja dan berkata lagi,"kenapa mereka pergi tanpa pamit ya?",ucapnya
"mungkin mereka sedang bertugas secara mandiri, Itto",jawab Hanzou yang telah mengetahui pergerakkan mereka berdua
"Yaaah, tanpa pamit, tidak apa-apa. tugas ini sudah selesai",ucap Itto sambil kembali hingga Jiro, Hanzou, Sayu, dan Kokomi berkata dengan kencang dan serentak,"belum selesai!!!"
"loh, kenapa belum selesai?",ujar Itto yang kebingungan hingga Jiro berkata,"kita lanjut untuk memeriksa kuil itu, Kakak",ujar Jiro yang sedang masuk kedalam kuil kecil yang misterius bahkan, Kokomi dan lainnya mencari potongan gambar tersebut. Namun, mereka tidak menemukan apa-apa bahkan, Itto mulai kebingungan untuk mencari potongan gambar yang Jiro cari, bahkan Hanzou mulai menyerah dan berkata,"sepertinya tidak ada disini, semuanya",ujarnya
Itto melirik ke arah Jiro dengan kebingungan hingga menatapnya sambil berkata,"Jiro, kau menemukannya tidak??",ucapnya kepada Jiro dengan nada sedikit kesal kepadanya
"tidak",jawab Jiro,"aku tidak menemukan apa-apa bahkan... kita harus mencari lagi kemana-mana",tambahnya
"emangnya, ada petunjuk lain Jiro?",ucap Itto kepada Jiro namun, Kokomi mencium aroma asap yang tidak enak hingga berkata kepada mereka,"semuanya, kalian mencium bau aneh tidak disekitar sini?",ujarnya sambil mencari cium bau tersebut kesuatu tempat
"ada apa Kokomi?",ujar Sayu melihat Kokomi pergi meninggalkan kawan-kawannya didalam hutan bahkan, dia melihat asap yang sangat besar tepat didepan mata membuat Kokomi terkejut melihatnya lalu, Sayu mengetahuinya sambil menemui Jiro dan lainnya yang sedang berdiam diri dan bicara tentang potongan gambar misterius,"hey semuanya! Ada penyerangan di tempat sana!",ujar Sayu sambil menunjuk kebelakang hingga Jiro dan lainnya terkejut mendengarnya
"apa?! Ada penyerangan?",ujar Jiro yang kaget mendengar Sayu
"penyerangan..... dimana Sayu?",ucap Hanzou dengan terkejutnya mendengar Sayu hingga membalasnya,"ayo, ikut dengan saya",Sayu pergi bersama kawan-kawannya untuk melihat asap tebal hitam tepat didepan matanya, Jiro kaget di depan sana merupakan rumah warga desa yang hangus terbakar yang sangat misterius kemudian, dia pergi bersama lainnya untuk menyelamatkan warga desa terkena bencana alam. Lalu, ketika sampai di tempat tersebut, seluruh warga mati dan tidak berdaya bahkan, adaluka-luka akibat kebakaran maupun rumah termakan api yang membara. Namun, Jiro melihat api hitam bukan api memerah keorenan yang digunakan Adiknya, Risa hingga tak lama kemudian, muncul sebuah ledakkan dari arah barat laut dimana korban telah mendobrak pintu rumah yang ludes terbakar secara misterius hingga dia terkena panggangnya api yang membara. Kokomi melihatnya dan berusaha untuk memadamkan api dengan Hydronya hingga warga merasa aman dari termakannya api hitam yang sangat berbahaya dibandingkan dengan api lainnya.
Warga tersebut melihat mereka termasuk Kokomi yang telah menyelamatkannya sambil mengeluarkan ucapannya dengan sedikit dan lemas karenanya,"terima..... kasih... anak mudi.....",ucapnya membuat Kokomi tidak tahan melihat salah satu korban akibat kebakaran hitam tersebut bahkan dia menambahkannya lagi saat dia pingsan membuat Hanzou khawatir dan berusaha untuk bangkit dan menyandarnya di lengannya,"kalian.... harus..... ber..... hati..... hati..... dia..... membakar..... semua.... rumah..... ini..... anak ... mudaaaaah",ucapan tersebut merupakan ucapan terakhirnya sebelum ajalnya dijemput. Jiro mengenali wajah yang sudah dimakan oleh lahapan api hitam bahkan, dia mengerti pelaku dalang tersebut,"dia pasti orangnya..... semuanya",ucapnya dengan serius sambil berdiri setelah melihat salah satu warganya terludes kebakar,"Yuda Nakayama",jawabnya dengan dua kata sebagai nama lengkap musuh.
"Yuda... tunggu, dia adalah....."Hanzou terkejut mendengar ucapan Jiro yang telah mengenali Yuda merupakan pelaku dalang yang melakukan serangan desa yang tidak berdosa
"iya, dia menginginkan sebuah teka-teki ini, Hanzou",ujar Jiro sambil mendengar letusan yang berada di depan mata yang merupakan serangan yang dilakukan Yuda hingga pergi kesana bersama-sama dengan mengeluarkan teleportasinya untuk sampai di kota dengan cepat. Saat sampai di kota yang hancur, melihat warga berlari ketakutan untuk mencari tempat perlindungan bahkan, menabrak dan melewati kawan-kawan Itto maupun Jiro yang sedang menghindar sambil jalan untuk melihat musuh yang ada didepan mata dan tiba saja, melihat jumlah musuh yang telah memakai baju zila yang ketat dan tebal bahkan, mereka melihat Polri sedang berusaha untuk melepaskan pelurunya namun memantul ke segala tempat serta bersiap mengeluarkan peluru besar ke arahnya, tetap kalah dengan baju besi yang mengkilap yang digunakan oleh musuh membuat Jiro marah dan serius untuk menghadapi musuh besarnya tepat didepannya.
"ini tidak bisa dibiarkan",ujar Arataki Itto yang siap mengeluarkan senjatanya beserta elemen yang digunakan olehnya sambil berlari hingga mengeluarkan serangan berlemen Geo serta pemukul palu yang bertancap lancip jarum di ujungnya membuat musuh menjadi ketakutan akan mengeluarkan serangan tersebut. Kokomi tidak diam saja mengeluarkan serangan Hydro maupun bayangan ikannya sambil menyerang musuh dengan Catalyst, sementara Sayu pun berusaha mengeluarkan serangan anginnya bersama Hanzou yang mengeluarkan angin beserta catalyst yang digunakannya untuk melumpuhkan musuh, Jiro pun berlari dan menyambit mereka dengan pedang bahkan, mengeluarkan serangan petir yang sangat berbahaya bagi musuh hingga tewas.
Jiro pun dikepung oleh para baju zila yang sangat ketat bahkan, bersiap untuk menyambitnya lewat atas kebawah hingga Jiro mampu menangkisnya sendiri dan berusaha untuk keluar dari kepungan musuh. Lalu, melirik kebelakang melihat musuh terkena sengatan petir namun, setelah bertarung melawan musuh melihat Ayato yang terluka membuatnya terkejut melihatnya bahkan, membantunya untuk bangun sambil berkata,"Kak Ayato? Kau terluka",ucapnya sambil membantu dia untuk bangun
"aku tidak apa-apa Jiro, dia menyerang kota mencari benda sesuatu...Jiro",ucapnya hingga melihat kedepan, dimana seluruh kota hancur akibat serangan Yuda yang mengeluarkan api hitam ke arah kota-kota bahkan, warga yang berada di depannya yang berusaha untuk menjauh darinya. Namun, dia mengeluarkan pasukan zilanya untuk membunuh warga atau polisi yang berada disisinya, yang sedang memuntahkan peluru ke arahnya walaupun besi zilla milik musuh sangat kuat dan sulit untuk menembusnya. Jiro melihatnya hingga siap untuk membantu bersama kawan-kawannya yang sudah berada di posisi depan, Sayu berkata kepada Jiro,"Kak Jiro, mereka sangat kuat, berhati-hatilah",ucapnya
"iya, ini harus memberikkan serangan elemen di setiap musuh",ucap Itto yang sudah merasakkan melawan musuh dengan baju zilla yang begitu tebal dari serangan kawan-kawan Sayu termasuk Ayato yang hampir terluka akibat serangan tersebut.
Jiro kebingungan keberadaan sang Adiknya, Risa hingga Ayato berkata lagi,"Risa ada di dalam gedung mall bersama Ayaka dan Thoma hingga..... musuh...",ucapan Ayato terburu-buru kepada Jiro dan lainnya hingga nambah,"dia... mungkin..... ditangkap"
"sudahla, Ayato dan tenang, jangan terburu-buru. Tapi, dimana musuh itu berada? Di dalam mall juga?",ujar Itto kepada Ayato yang tidak tahan untuk mengatakkan sesuatu dan lemas sambil berjalan bersama Jiro untuk menunjukkan Risa dan lainnya berada hingga berhenti, lalu Jiro bersama lainnya terkejut melihatnya, sebuah mall yang tertutup api hitam yang sangat peka hingga Itto berkata lagi,"ini waktunya..... waktunya untuk menyerang!!!",Itto yang penuh semangat bertempur mulai beraksi bahkan, berlari sendirian tanpa kawan. Jiro berusaha untuk mengejarnya namun, dia melihat Itto mengeluarkan sapi kecilnya yang sedang menghentikkan bumbu api yang menyebar dan berhasil di padamkan oleh sapi tersebut dan elemen Geonya, membuat Jiro terkejut melihatnya hingga asap maupun api hitamnya mulai padam dan melihat Mall yang sudah terlihat didepan mata. Sayu, Hanzou, Ayato, dan Kokomi yang mendekatinya sambil melihat Mall yang ada didepannya.
"Sepertinya, mereka terkepung dan ditangkap",ujar Sayu yang telah mengetahui pergerakkan musuh bahkan, Jiro berfikir untuk melakukan rencana dalam penyerangan didalam Mall. Lalu, beberapa saat Jiro berkata,"Sayu, Risa bersama Ayaka dan lainnya berada didalam mana?",ujarnya
"dia dikurung sesuatu..... didalam kegelapan Jiro",jawabnya yang mencoba melihat pergerakkan mereka didalam kurungan tersebut,"dan aku..... tidak bisa melihatnya lagi Jiro, mereka terkurung dan lemas",tambahnya
"terkurung dan lemas?",Ayato terkejut mendengarnya
"baiklah, ayo.... ikutlah denganku semuanya",ujar Jiro melihat orang-orang yang berhasil melarikan diri dari kepungan Yuda dan pasukan zilanya. Bahkan, mereka berlari dan masuk kedalam ruang darurat keluar gedung hingga pergi dan menaiki anak tangga dimana Sayu mengetahui pergerakkan musuh maupun Yuda yang sedang menjaga mereka yang sedang lemas karena api hitam yang merupakan bayangan penyerap berbagai kekuatan elemen sehingga, Risa maupun Ayaka dan lainnya lemas karenanya hingga berkata sambil tertawa dan melihat sebuah potongan gambar yang merupakan gabungan gambar yang didapat Jiro yang sudah mengumpulkannya hingga berkata,"Hah, ternyata ada di tempat ini, potongan gambar ini akan menjadi milikku, aahahahahahaha", ucap dengan nada sombong sambil melihat Ayaka yang sedang melihat dirinya mulai lemas hingga Yuda tersenyum melihatnya,"dengar ya anak mudi, kau akan tamat seperti dahulu untuk merebut daerahmu bahkan, kekuasaanmu. dengan gambar ini aku bisa menguasai dunia walaupun, pemuda itu telah merebutnya dengan banyak",ucapnya lagi dengan kesal sambil menatap Risa dengan tajam untuk membaca pikirannya melihat, bayangan Jiro dibola matanya dan berkata lagi,"ooh, kau bersama dia, iya kan?!"
Risa terdiam hingga dia mengulurkan lengannya untuk menarik kepalanya dan mendorongnya dalam satu tangan hingga terjatuh, bahkan Yuda keluar dari penjara sambil melihat potongan papan gambar yang Jiro cari sambil berkata,"Ahahahaha, potongan Papan ini, walaupun satu. Tapi, aku tau keberadaan anak laki-laki itu, dia pasti dari keturunan Inazuma",tambahnya
Disisi lain, didalam mall, Jiro bersama lainnya berusaha untuk melawan pasukan Zilla yang berusaha membunuh mereka bahkan, Kokomi beserta kawannya yang berada di belakang maupun setiap samping. Jiro pun menyambit dengan keluarnya petir ungu didalam ruangan hingga berusaha melindungi Ayato yang sedang menyambit musuh tanpa mengeluarkan elemen Hydro. Lalu, Ayato menyuruh mereka untuk pergi kelantai atas sambil berkata,"kalian.... pergi saja kelantai atas. Aku.... tidak apa-apa kalian pergi saja ke lantai akhir",ucapnya sambil meninggalkan teman-temannya menaiki anak tangga.
"Ayato, kenapa kau tidak ikut",ucap Hanzou yang melihat dia lemas karena lelah bertarung melawan Yuda
"tidak apa-apa kalian.... harus pergi ke sana untuk menyelamatkan kawan-kawan",ujarnya sambil menatap Jiro,"dan Jiro, kau harus mengalahkan dia, karena dia telah menemukan sebuah potongan gambar yang dia cari"tambahnya membuat Jiro terkejut mendengarnya dan berkata didalam hati,"apa? Jangan-jangan..... dia menemukan potongan itu?",ujarnya sambil berkata kepada Ayato,"baik Kak, terimakasih",pergi kelantai atas dengan anak tangga untuk menyelamatkan Adiknya Ayato, Ayaka beserta kawan-kawannya dan bertarung melawan Yuda yang telah mengambil potongan gambar yang terakhir, dimana Jiro mencarinya.
Begitu sampai di lantai atas dan bertarung melawan pasukan zilla milik Yuda, Jiro bersama kawan-kawannya melihat kedepan, terdapat Yuda yang sedang memegang potongan gambar yang dicari oleh Jiro dan kawan-kawan. Yuda dengan senyum tajam, mengeluarkan gigi sebagai siaga dalam menyerang mereka, lalu dia berkata kepada Jiro dan lainnya dengan tampilan percaya diri,"ahahaha, kalian ingin mencari ini... iya kan, Jiro?"ucapnya,"akhirnya, kau datang ditempat ini, dan aku membawa mereka",Yuda pun memetik tangannya sambil menunjuk ke arah samping dimana Ayaka, Risa, dan Thoma didalam penjara yang sedang lemas karena, kekuatan mereka habis oleh api hitam yang sangat berbahaya, namun Yuda berkata lagi,"ohohohoho, tenanglah anak muda, mereka masih hidup. Tapi, jika kau ingin membebaskan mereka bertiga itu, dengan satu syarat, serahkan potongan gambarmu yang kau temukan bersama kawan-kawanmu disuatu tempat, tapi kalau tidak, aku akan mengeluarkan kobaran api hitam seperti sate yang dipanggang",ujar Yuda dengan tersenyum dalam percaya diri, tetapi dia sudah mempunyai rencana licik yaitu, perjanjian palsu kepada Jiro berupa jebakkan api hitam yang siap membunuh mereka yang ada didalam kurungan penjara walaupun mereka tidak terlihat.
Sayu mengetahui rencana tersebut dan berkata,"Jiro! Jangan mendengarkan ucapan dia. Dia hanya menginginkan potongan itu! Bukan membebaskan mereka saat kau memberikan potongan gambar itu, Jiro!",ujarnya sambil berteriak namun, Jiro tidak mendengarkannya. Kemudian, potongan gambar tersebut dikeluarkan dan siap untuk menerima ketangan musuh.
"dasar! Dia ingin memberi potongan gambar itu rupanya!"ujar Itto yang mencoba untuk berlari untuk menahan Jiro namun, dia tidak bisa pergi kesana karena, di keluarkan perisai pelindung milik musuh atau milik Yuda sendiri. Yuda melihat Itto kesal karena sulit untuk masuk kedalam akibat perisai tersebut, lalu Yuda kembali melihat Jiro tepat didepan mata yang siap untuk memberikkan potongan gambar tersebut, ketangan Yuda.
"ahah, kau ingin memberikkan potongan gambar itu kepadaku, Hah?",ucap Yuda dan bersedia untuk membawa potongan gambar yang sudah saling menyambung, lalu ketika kedua lengan Yuda untuk memegang benda tersebut tiba-tiba, Jiro melemparkan potongan gambar misterius ke atas. Bahkan, muncul serangan yang tidak terduga dimana, seorang perempuan dengan elemen yang sama membuat Jiro melihatnya terkejut dan berusaha untuk mundur beberapa langkah dan dia terjatuh sambil melihat potongan papan gambarnya tepat di depan mata serta berusaha untuk mengambilnya dengan tangan kiri. Namun, perempuan misterius menghadangnya sambil menatap Yuda yang terkejut melihatnya dengan menutupi mulut serta tatapannya tajam ke arah dirinya.
Itto terkejut dan senang melihatnya dan berkata,"itu Kuki!!!",ujarnya dengan nada sedang kepadanya
Jiro kebingungan hingga berdiri walaupun tidak mengambil tiga potongan papan gambar yang sudah di gabungkan serta, satu potongan gambar lagi di belakang kanan Yuda dan membuat Yuda serius dan berkata,"kau.... kau akan aku bunuh, ninja aneh!!",ucapnya hingga perempuan tersebut, Kuki berusaha menghindar. Jiro melihat serangan api yang dimiliki Yuda muncul seketika hingga menghindar dan mengambil tiga potongan papan gambar misterius, lalu melompat ke arah kiri dan bangkit lagi.
"aaah, dasar kau, kau akan mati bersama mereka",ucap Yuda dengan nada marah muncul tiba-tiba
Jiro melihat Kuki yang berada disamping hingga berkata kepadanya,"hey! Kau bisa melawan dia kan?",ucapnya hingga Kuki menjawab,"iya, Jiro. terimakasih, kau telah membantuku melawan pasukan zila yang dimiliki Yuda",tambahnya
Jiro melihat ke arah penjara dan berkata,"sebaiknya kau bebaskan teman-temanmu dan Adikku serta, hancurkan pelindung parallel milik dia",tambahnya
"oh, baiklah",ucapnya sambil pergi sambil menyelamatkan kawan-kawannya termasuk Adiknya Risa yang sedang terluka lalu, Jiro menghadap Yuda yang sedang serius dan marah,"dengar Yuda! Sekarang, aku akan melawanmu",ucapnya sambil bersiap melawan dengan pedang petirnya.
"Hmm, kau hanya bisa omong kosong itu",ujarnya sambil maju kedepan dan bersiap untuk menghajar Jiro dengan pedang yang mengeluarkan api hitamnya dan menyambitnya dengan keras ke arah Jiro namun, Jiro mampu bertahan dari serangan tersebut serta melihat Yuda berusaha untuk mematahkan pedang Jiro hingga Jiro pun mundur kebelakang kemudian, bersiap dalam penyerangan lagi dengan kekuatan petir. Kuki melihat Risa tidak sadar hingga memegang dahinya yang sangat panas dan berkata,"ya ampun, Adiknya Jiro panas",ujarnya membuat Ayaka terkejut mendengarnya dan berkata,"apa?! Dia panas?"
"apa yang kita lakukan?",ucap Itto yang melihat Risa tidak bisa berbuat apa-apa serta lemas bahkan, tidak tahan panas dari pihak musuh, namun Hanzou melihat bayangan seseorang yang berada di sampingnya dan berkata,"itu mereka, pasti mereka menyelamatkan kita dari kobaran api disekitar sini",ujarnya
"sebaiknya, kita harus menjauh dari tempat ini. Aku tidak bisa memadamkan api di Mall besar seperti ini",Kokomi mulai lemas setelah berusaha memadamkan api dengan kekuatan Hydronya hingga berusaha untuk menjauh dari puing-puing reruntuhan atap yang berada di atas kepala Kokomi. Lalu, pergi bersama-sama namun, Itto khawatir dengan Jiro yang sedang bertarung melawan Yuda yang berada dilantai tiga hingga berkata dengan keras,"Jiro! Cepat lari",ucapnya namun, Sayu berusaha untuk menariknya kebelakang untuk menyelamatkan diri dari kobaran api yang besar. kemudian Hanzou menyuruh para medis yang datang untuk membawakan korban, Risa, Thoma, dan Ayaka akibat kebakaran serius yang membara di dalam Mall besar hingga pergi bersama-sama lewat tangga darurat walaupun Jiro sedang bertarung sampai Mall tersebut benar-benar hancur. Lalu, Yuda berkata kepada Jiro sambil serius,"kau tidak bisa mengalahkan aku anak Raiden, aku...",Yuda melihat Jiro menyambit dari atas kebawah namun, dirinya berhasil menahan serangan Jiro hingga reruntuhan bangunan pun dapat dirasakkan oleh mereka hingga Jiro tertimpa bangunan Mall Sumedang. Yuda melihatnya di tempat lantai tiga yang tidak runtuh kebawah namun, tak lama kemudian keluarlah elemen Electro yang sangat besar dengan mengeluarkan perisainya bahkan, menancapkan pedang ke atas hingga reruntuhan bangunan yang ditimpanya hancur seketika. Muncul Jiro yang sedang memegang pedang ke atas dengan bercahaya ungu yang mengkilau membuat musuh marah dengan kemunculan petir yang berbentuk perisai persegi enam dan bersiap untuk melakukan pengepungan kearah Yuda namun, dia mengetahui pergerakkan tersebut dan kemudian berusaha untuk mundur beberapa langkah. Lalu, dia melihat ke arah belakang muncul serangan Kuki yang mencoba untuk membantunya membuat Yuda terluka akibat serangan tersebut.
Jiro melihatnya hingga seluruh elemen electronya kembali ketempat semula hingga melihat musuhnya, Yuda terlantar ke arah samping bahkan Kuki pun melihat api hitam disekitarnya mulai padam setelah mengalahkan Yuda namun, Jiro melihat dia menghilang begitu saja akibat serangan Kuki bahkan, Jiro berkata kepada Kuki,"dia menghilang",ucapnya
"apa? Bagaimana bisa?"Kuki terkejut mendengar ucapan Jiro bahkan, Jiro melihat para ambulance serta potongan papan gambarnya berada di kakinya, diambil hingga memasangnya dengan potongan gambar tersebut hingga melihat hasilnya sudah terkumpul membuatnya senang bercampur sedih karena, sang Adiknya terluka parah, demam tinggi karena tegangan suhu yang sangat panas.
Di rumah sakit, Jiro melihat Risa, Sang Adik yang terluka akibat ulah Yuda yang telah hancurnya Gudang Mall Sumedang serta menangkap dia termasuk Ayaka, Thoma, dan adiknya bahkan, Jiro pun serius melihatnya sambil melihat potongan papan gambar yang sudah jadi dan melihat gambar tersebut berupa sebuah matahari berwarna emas hingga Itto melihatnya dan berkata,"wah ternyata papan ini sudah jadi rupanya"
"gambar ini..... Matahari",ujar Hanzou yang telah melihatnya
"iya",ucap Jiro dengan lemas karena Risa, bahkan tidak mempunyai biaya untuk membayar rumah sakit tersebut. Lalu, datanglah Yae Miko bersama Kokomi dan Hanzou yang menceritakkan kronologi tersebut atas insiden penyerangan yang dilakukan oleh Yuda. Kemudian, Yae Miko khawatir dengan kondisi Risa yang kian memburuk karena, demam tinggi hingga memegang dahi Risa yang sedang tidak sehat membuatnya kecewa. Namun, tak lama kemudian Jiro dan lainnya melihat Risa terbangun dengan mengeluarkan kedua matanya sambil melihat lainnya termasuk Kakaknya yang khawatir dengan dirinya sambil berkata,"Kakak..... Miko",ujar Risa membuat Yae Miko terkejut dan melihat Risa bisa bangun.
"Hah, Risa kau tidak apa-apa kan?",ujar Jiro senang sambil menghapus air matanya melihat dirinya sudah bangun sambil memegang adahinya,"kau sudah turun panasnya..... kau harus istirahat sampai besok",tambahnya
"ooh, Kakak..... aku dimana?",ucapan Risa lemah lembut tidak seperti sebelumnya hingga Jiro menjawab,"dirumah sakit Risa"
"rumah sakit? Lalu..... bagaimana.....",ucapan Risa dipotong oleh Yae Miko hingga menjawab,"tenang Risa, sudah dibayar karena, aku menemukan tumpukkan uang di laci samping yang sangat banyak dan membayar rumah sakit ini, istirahatlah dan jangan banyak beban",tambahnya
"iya, Kakak benar, Kakak sudah membayar semuanya untuk biaya rumah sakit",ujar Jiro yang sudah melihat Yae Miko membayar rumah sakit tersebut membuat Risa merasa senang dan tidur hingga menatap Jiro dan Yae Miko,"Kakak, bagaimana dengan musuh tadi? Apakah Kakak berhasil menangkapnya?",ujar Risa
"dia sudah melarikan diri",jawab Jiro,"dia ingin potongan gambar ini, Risa",tambahnya sambil memperlihatkan potongan gambar kepada Risa hingga dia terkejut melihatnya dan berkata,"gambar surya emas?"
"iya, matahari berwarna emas, indah bukan?",ucap Jiro kepada Risa
"iya, indah sekali",Risa memegang sisinya dan telah mengenali bentuk sudut-sudut tersebut dari arah samping hingga menambahkannya lagi,"Kakak, sepertinya aku tau benda seperti ini..... Kita menyimpannya didalam gudang kan?",ucapnya
"Kakak tau, sebuah kotak persegi panjang bukan?",ujarnya
"iya Kak",jawab Risa dengan singkat,"Kakak harus berhati-hati dengan benda seperti ini, sangat berharga dan musuh akan mencari benda itu..... tapi, aku tidak tau apa isi didalam kotak itu, Kakak",ucapan Risa lemas dan kecapean mendalam akibat Yuda, yang memenjarakan dirinya bersama lainnya
"tenanglah Risa, istirahatlah ditempat ini. Kata Dokter, besok bisa pulang kembali dan bisa melihat isi didalam kotak itu bersama yang lainnya",ujar Jiro sambil tersenyum kepada Risa hingga Risa senang mendengarnya
Keesokannya, setelah Risa pulih kembali, dan tidak sabar untuk melihat isi didalam kotak tersebut dan berkata,"ayo Kak, aku tidak sabar untuk melihat isi kotak persegi itu",ucapnya
"iya! iya! iya! tenang dulu, nanti kau sakit lagi",ujar Jiro yang sedang asyik bercanda kepada Risa
"Kakak ngomong apa sih? Aku ini sudah sembuh tau",ujar Risa yang marah dengan kocaknya hingga memukul Jiro dari atas kepala dengan kocak yang humor
"duh sakit sekali, hey! biasa saja kaliiii",ujar Jiro dengan marah yang sangat lucu bagi Risa
"yaaah, bersenang-senang itu lebih sehat daripada marah sepertimu, Kakak. Ahahahaha",ujar Risa sambil bercandaan hingga Jiro membalasnya,"ooh, kau bercanda Hah?!",Jiro melihat dia berlari kesuatu tempat bahkan, mereka mengeluarkan alat telportasi untuk pergi kerumah. Begitu sampai dirumah, mereka pun berlari dan masuk hingga Risa bersenang-senang sambil berhenti untuk bercanda termasuk Jiro yang berada dibelakangnya.
Yae Miko melihat mereka berdua telah sampai dirumah sambil berkata,"Risa, kau sudah sembuh",ujarnya sambil senang dirauk mukanya
"iya kak, hah..... aku tidak sabar membuka kotak persegi itu"ujarnya sambil melirik kebelakang,"ayo kakak, aku tidak sabar untuk membukanya",tambahnya hingga mengajak Jiro untuk membuka isi kotak tersebut
"nah, itu mereka",ujar Itto melihat Risa yang sudah sembuh dari sakit demamnya bahkan, Jiro yang senang bertemu dengan Itto yang telah mengantar Risa untuk pulang kerumah, Risa berlari dan bertemu dengan Sayu, Hanzou, Itto, Kokomi, Ayaka, Thoma, dan Kuki."hai semuanya!",ujar Risa menyapa mereka
"wah, sudah sembuh Kakak Risa",ujar Sayu yang melihat Risa datang dan menemui dirinya dan kawan-kawannya
"Hmmm, aku tidak sabar nih apa isi didalam kotak persegi panjang ini",ujarnya kepada mereka
"baik! Semuanya sudah berkumpul, mari kita buka kotak ini",ujar Itto yang telah memegang papan gambar tersebut dan meletakkannya di lubang yang sudah disediakan, lalu setelah meletakkan gambar tersebut kotak persegi panjang mulai terbuka dengan sendirinya. Bahkan, mereka melihat isinya berupa sebuah antik logam emas seperti ikat rambut yang mirip dengan Yae Miko pakai lalu, mereka menemukan sebuah tombak berwarna merah membuat Risa terkejut dan berkata,"tombak ini..... bagus sekali",ujarnya sambil memegang tombak merah hitam yang indah
"yaaah, itu tombak yang sangat bagus",ujar Itto dengan kesal karena, tidak menemukan harta karun yang sangat penting, koin primogim
Jiro pun menemukan sebuah karung kecil yang berisikan primogim dan berkata kepada Itto,"Kak Itto, mau primogim?",ujarnya
"ada Jiro? buat aku saja ya?",ujarnya untuk mengambil koin Primogim hingga berkata lagi,"aaah, sebaiknya kita dibagi dua saja, agar adil bersamamu, Jiro",tambahnya
"boleh",ucap dalam satu kata sambil melihat jumlah koin primogim tersebut di atas meja hingga Jiro mendapat sedikit dibandingkan Itto yang sangat banyak, namun Jiro ikhlas dalam pembagian tersebut. Lalu, Jiro mencoba untuk mencari lagi isi didalam kotak persegi hingga tak lama kemudian, dia menemukan sebuah foto perempuan dengan bertelinga besar tampak seperti ruba dengan mata yang tajam, bahkan Jiro membayangi Yae Miko sebagai kemiripannya hingga dia berkata lagi didalam hati,"jadi..... siapa ini? Mirip sekali dengan Kakak Yae Miko tapi, dia.... warna putih bukan Pink seperti Yae Miko bagian rambutnya",ucapnya yang telah melihat fisik tersebut didalam fotonya.
"Jiro, kau menemukan apa",ujar Risa melihat Jiro sedang memegang foto yang misterius ditangannya
"aku tidak tau Kak, foto ini..... siapa ya?",ujar Jiro sambil memperlihatkan foto yang mirip sekali dengan Yae Miko dari fisiknya
"mirip Kak Yae Miko, tapi Kakak Yae Miko tidak punya telinga dibandingkan dia",ujar Risa yang melihat dia yang ada didalam foto,"sebaiknya, tanyakan saja kepada Kakak Yae Miko, Kak Jiro",tambahnya
"iya dan..... satu lagi ikat rambut milik Kak Yae Miko sangat mirip yang digunakan olehnya, Risa",ujarnya sambil memegang kotak persegi panjang setelah memperlihatkan isi kotak tersebut dan membawanya ke rumah untuk memperlihatkan sebuah foto dan ikatan rambut yang sama dengan Yae Miko digunakan
***