Ibu dan Nial akhirnya tiba di ujung tanjakan yang tadi sempat menghentikan mereka. Nial terdiam sejenak, ia memikirkan cara agar bisa turun dengan aman sambil mendorong gerobak pasir yang berisi ubi ungu tersebut. Ia tidak mungkin mendorongnya seperti tadi saat mereka naik, itu pasti tidak akan bekerja dengan baik. Ibu mengusulkan untuk membagi isi karung itu menjadi dua, kemudian berpikir untuk membawanya separuh-separuh. Nial tidak menyetujui itu, hal itu karena mereka tidak memiliki karung cadangan untuk memisahkannya menjadi dua. Nial memikirkan hal yang lebih jenius, tapi sedikit ragu.
“Jadi bagaimana pendapatmu, Ni,?”
“Ibu dan Nial harus bekerja sama” Nial menyeringai lebar. Ibu yang sedikit bingung malah penasaran dan bertanya.