"Baiklah, biar aku saja yang memulainya." Freislor menghembuskan nafasnya pelan. Ia mentapa kedua mata lelaki itu dengan tatapan tajam. "Jadi, Tuan Louis. Aku ingin bertanya, apakah kalung ini menjadi petunjuk dari sesuatu? Jika iya, bisakah kau memberi tahu kami berdua?" tanya Freislor sembari menatap kedua mata Tuan Louis dengan wajah serius.
"Heum, aku yakin kalian berdua pasti akan menanyakan hal ini. Tapi, ada beberapa hal yang ingin ku jelaskan padamu. Pertama, tidak ada yang bisa kau lakukan selain bertanya kepadaku. Dan yah, kamu benar soal itu. Kalung ini menjadi pertanda dari adanya sesuatu. Yang pertama adalah, ketika semua orang berada di titik kelamnya. Di situlah kamu bisa menemukan jati dirimu yang sebenarnya. Dan mungkin, di situlah kamu akan menemukan jawabannya." Tuan Louis memejamkan kedua matanya. Kedua tangannya terlipat di belakang punggung.