"Hahaha, tapi kamu belum mendengar kisah Kakak sepenuhnya, kan?" Freislor menaikkan salah satu alisnya. Di satu sisi, sang adik menggelengkan kepalanya pelan. "Heum, yah. Aku memang belum mendengar kisah sepenuhnya dari Kakak, tapi aku yakin kisah itu pasti membuatku susah bernafas."
"Jadi, katakan. Apa Kakak menjadi orang penting di pulau itu?" tanya sang adik, ia dipenuhi dengan rasa penasaran. Freislor mengangguk pelan. "Yah, kamu benar. Dan entah kenapa, kalung Ayah menjadi penyebab semua itu. Hahaha. Itulah alasan kenapa aku ingin membicarakannya dengan Ibu dan dirimu, Kreysa. Sudahlah, kita akan membahasnya nanti."