"Aku akan benar benar membunuh para bedebah itu," Theodore Dominic berteriak keras di kursi kebanggaannya. Menatap marah orang orang di hadapannya, "Jangan pernah lepaskan mereka apa pun yang terjadi. Bunuh semuanya. Termasuk Valerie Altherio jika gadis itu melawan. Cukup lukai dia. Biar aku yang membereskannya,"
"Jervo Davidson. Biarkan saja dia," sahut Sharon Dominic seraya memasuki ruangan besar di markas Da Zera itu, "Dia sangat mirip dengan Pangeran Oshika. Aku ingin mengambilnya untuk diriku sendiri,"
Theodore hanya mengangguk mendengar ucapan bibinya. Walaupun ia tahu, Jervo adalah sosok super menyebalkan yang suka mengolok olok musuhnya. Ia sudah bertahun tahun mengamati bagaimana sifat lelaki itu. Karena memang sejak awal Sharon sudah mempunyai ketertarikan tersendiri pada Jervo Davidson.
Sharon tertawa meremehkan, "Mereka akan benar benar tamat di tanganku,"
Theodore hanya diam, tidak membalas. Karena dia sendiri, tidak yakin.
***