"Oh iya, Mas. Kamu benar. Hampir saja aku tak ingat tentang Nickol." Jeni memahami alasan suaminya yang benar adanya.
"Makanya kamu jangan ikut ya. Kamu tetap di rumah dan jangan kemana-mana. Kasihan Nickol tak ada yang menemani," kata Wili. Alasannya memang benar karena Jeni memang harus memeni satu lagi ponakannya.
Di waktu yang bersamaan saat Wili beranjak dari tempat duduk dan hendak berangkat, seketika pula terdengar suara panggilan dengan keras.
Suara anak kecil, tak salah lagi suara itu pasti milik Nickol.
Benar saja. Saat Jeni dan Wili menoleh ke belakang, terlihat anak kecil berusia tiga tahun itu berlari menghampiri Wili dan Jeni sambil menjerit dan menangis.
"Ade! Kenapa lagi?" Wili segera meraih tubuh mungil ponakannya lalu menggendongnya.
"Abang mana, Om? Ade mau ketemu Abang sekarang!" Nickol meminta sambil menangis dan memaksa.
"Abang pulang, Ade! Abang masih di rumah Nenek," jawab Wili dengan melembutkan suaranya.