Esok harinya, pagi-pagi sekali Keluarga Jordi sudah datang menjenguk kembali untuk yang kedua kalinya. Mereka sangat senang mendengar kabar Wili membaik.
Jeremi dan Dewi juga terlihat ikut serta menjenguk Wili.
Seperti tak ada lagi kesedihan di ruangan Wili yang ada kini wajah-wajah dengan senyuman yang menggaris di bibi masing-masing.
"Wili, apa kamu bisa mengingat mertua kamu ini?" tanya Sindi pada Wili. Tangannya tampak mengarah pada Jordi yang berdiri di dekatnya. Dia hanya ingin memastikan kalau ingatan Wili telah kembali lagi.
"Iya, aku ingat. Papahnya Jeni," jawab Wili dengan suara yang masih pelan.
"Syukurlah kalau kamu sudah ingat. Bu Sinta, Jeremi dan Dewi kamu pun sudah ingat kan?" Sindi memastikan lagi.
"Iya, Mah," jawab Wili.
"Syukurlah," balas Sindi. Akhirnya dia benar-benar merasa tenang.
Jordi kemudian berbicara lagi, ia masih penasaran dengan kronologi kecelakaan menantunya itu.
"Mengapa bisa terjadi kecelakaan separah ini, Wil?" tanya Jordi penasaran.