Usai mematung dalam kekesalannya sendirian di pemakaman. Wili pun segera pergi. Awalnya dia akan ke makam Jefri, namun saat tak sengaja bertemu Jeni di pintu gerbang pemakaman tadi, Wili mengurungkan niatnya dan dia memilih pergi saja dari pemakaman dan tak jadi ke makam Jefri.
Suasana hatinya telah berubah saat bertemu Jeni tadi. Padahal awalnya dia sudah berubah pikiran dan perasaannya sudah mulai lunak atas saran Jeremi kemarin. Tapi kini susana hatinya telah berubah saat melihat ekpresi Jeni yang sama sekali tak berusaha membela diri.
Sesekali Wili menghentak-hentakan tangannya di atas setir mobilnya. Ia sepertinya benar-benar tersulut emosi. Ia pun berusaha menghubungi teman detective yang sedang bertugas menyelidiki kasusnya. Ia berharap akan ada kabar terbaru dari temannya itu.
Benda pipih itu telah ia tempelkan pada telinganya. Sambungan telephone telah terhuhung lalu Wili segera bertanya secara langsung.