Sore ini saat semua pekerja kantor satu-persatu mulai pergi. Sekali lagi, Wili menyaksikan pemandangan yang membuat perasaannya semakin panas.
Jeni dijemput seorang pria dengan mengendarai kendaraan roda empat. Wili tidak tahu kalau itu adalah Jeremi, lelaki yang dianggap Jeni sebagi kakak angkatnya.
Sore ini Jeremi terlihat menyempatkan waktu menjemput Jeni ke tempat kerja. Membawakan Jeni makanan dan beberapa hadiah. Tentu saja membuat Wili semakin murka melihatnya.
Semakin hari sikap Jeremi semakin menunjukan rasa perhatiannya kepada Jeni. Tentu saja Wili tak akan membiarkan Jeni bersenang-senang sementara hatinya masih hancur.
"Makasi ya, Mas. Sudah repot-repot jemput bawa makanan pula. Sepertinya Mas Jeremi tahu kalau saya sedang lapar," ucap Jeni mengukir senyuman. Mereka kini sudah sampai di kostan Jeni. Berdiri di depan pagar karena Jeremi tak bisa mampir.