Jeni menghentikan langkahnya saat ia menoleh ke sebelah kanan. Ke arah rumahnya yang sudah tak layak huni. Banyak sekali kenangan manis dan pahit yang terjadi di sana. Semua hangus terbakar api.
Setelah mematung dalam beberapa detik, Jeni melanjutkan langkahnya. Dia mengambil motornya yang tersimpan di rumah tetangganya. Setelah mengucapkan rasa terima kasihnya, Jeni segera pergi dengan mengendarai kendaraan roda dua kesayangannya. Kendaraan satu-satunya yang Jeni miliki saat ini.
Hari ini Jeni berniat akan mencari kost-kostan untuk tinggal dalam beberapa bulan ke depan. Ujian hidup telah mengajarkan Jeni agar menjadi wanita mandiri yang kuat. Walau masih terlihat lemah, Jeni akan berusaha kuat demi almarhum mamahnya.