Riski hanya terdiam di kelas sewaktu bel istirahat telah berbunyi. Ia masih belum bisa akrab dengan teman yang lainnya, rasa-rasanya masih sangat susah untuk memulai mengobrol dengan mereka semua. Tapi, nanti lama-kelamaan juga bakalan terbiasa, semua butuh proses. Riski tidak mengetahui apakah dirinya di terima dengan baik atau tidak, yang jelas terkadang Riski mendengar hinaan dari beberapa orang.
"Riskiiii..." teriak salah satu orang.
Riski menoleh, "Hah?"
"Ayo ke kantin, masa lo gak laper? Sekolah di sini pulangnya sore banget euyy." ucapnya. Ya, dia adalah Latief, ketua kelas di kelas ini. Latief ini merupakan orang yang tidak membedakan teman, ia mau berteman dengan siapa saja asalkan memiliki niat yang baik.
"Sekarang?" tanya Riski yang masih kelihatan bingung.
"Iyalah, nanti keburu jam nya istirahat habis. Lagian istirahat cuman 30 menit, ayoo." Latief melambaikan tangannya dengan tujuan mengajak Riski untuk segera ke kantin.