Semua kejadian malang itu berawal dari Paimin--anggota Roullete yang mendapat penglihatan. Entahlah, bagiamana kami harus menyebutnya. Mungkin dia seorang indigo, cenayang, dan sebagainya. Jika ini film twilight, si Paimin itu diibaratkan sebagai Alice dengan kemampuan khususnya.
Aku bisa mengingatnya dengan jelas sekarang, di hari Paimin mendapat penglihatan, dan hidupku mulai berubah.
Tidak, aku tidak menyalahkannya. Mungkin itu memang takdirku. Aku hanya sedikit kesal karena ia langsung mengungkapkan penglihatannya dan membuat keributan di Roullete.
Meski Paimin pernah bilang bahwa tidak semua penglihatannya itu benar, tapi kata anggota Roullete lainnya, bisa dibilang penglihatan Paimin sangat akurat dan pasti terjadi.
Jika jadi Paimin, aku pasti sangat ketakutan. Apa bagusnya bisa melihat masa depan?
*Flashback*
"Jadi, gimana?" tanyaku begitu anggota Roullete yang lain masuk ke dalam markas. Ada Yogo, Naya, Gepeng, Paimin, Andi, dan juga Bambang.