Sorot mata Kiyoshi yang berkaca-kaca sewaktu aku berjalan ke luar sambil membopong anjing itu menunjukkan kepadaku kalau aku melakukannya tepat pada waktunya. Sementara berkendara, aku tak mampu menepiskan pikiran bahwa seandainya saja kadaan kami berbeda—dengan masa depan mapan dan tempat tinggal, makhluk kecil berbulu cokelat yang sedang telentang di jok penumpang dengan mulut lebar setengah terbuka dan sepasang mata penuh tanda tanya yang tertuju kepadaku itu tidak akan perlu pergi dari kami. Cuma ketika mendengar mobil lain melintas dia akan melompat bangun dan memandang ke luar jendela dengan ekspresi lama yang putus asa itu. Akankah dia melupakan majikan lamanya?
Suster Erika adalah seorang perempuan yang berusia hampir lima puluh tahun, dengan sosok cukup tegap dan wajah sehat penuh senyum seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Dia mengulurkan tangan dan menerima terrier kecil itu dengan sikap khas penyayang binatang.
"Oh, dia terlihat manis juga, ya?" katanya.