Ketika wajah cantik itu mendekat, bahkan jika Rifky ingin menolak, dia tidak bisa menahan godaan besar ini.
Bibir keduanya berciuman begitu lembut, Elena memeluk pinggang Rifky dengan erat, dan bibirnya yang lembut memain-mainkan bibir Rifky, menggoda, dan aroma samar menembus lubang hidung Rifky. Ciumannya membuat Rifky merasa gugup.
Awalnya, Elena hanya mencium bibir Rifky dengan lembut. Saat napas Rifky sedikit berat, wajah cantik Elena tersenyum licik. Mengetahui bahwa Rifky mulai panas, dia menjadi lebih berani dan diam-diam mengeluarkan lidahnya untuk menyelinap masuk ke dalam mulut Rifky.
Basah, lembut dengan wangi yang samar, lidah Elena tiba-tiba menyelusup masuk, membuat Rifky tiba-tiba kaku. Dia sama sekali tidak menyangka Elena akan berani melakukan ini.