Pagi yang dinantikan pun tiba, Gia sudah diantar Xena ke rumah ibunya. Xena segera mengganti peran sebagai Mbak Nana.
"Ayo buruan, Vava! Kamu ini … udah hampir jam mereka datang, loh!" Bu Jena menyambut kedatangan putrinya bersama Xena yang datang menggunakan taksi online.
"Iya, iya, Ma. Ini juga udah jalan secepat yang aku bisa, wus wus wus!" Gia masih sempat bercanda menghadapi kebawelan ibunya.
Di dalam kamarnya sudah ada penata rias pengantin. Gia meringis dan menyapa orang itu.
Penata riasnya membalas senyuman Gia dan agak terperanjat ketika melihat perut buncit Gia, namun bergegas menormalkan tatapannya lagi.
Tak lama, Gia sudah duduk tenang sembari dirias menggunakan riasan ala Jawa tradisional atau yang disebut Paes Pengantin Jawa. Masih memakai pernak-pernik khas di bagian kepala.
Ketika selesai dirias di bagian wajahnya, maka sekarang mulai dirias pada rambut. Gia memperhatikan semuanya dengan seksama dari proses ke proses.
otor juga baru tau, nih! padahal org Jawa tp malah ga ngerti apa2 soal ini walo sering liat, wkwkwkwkk!
yodah, mari kita menambah wawasan bareng2 ... ;'))
.
sumber: https://www.beautynesia.id/life/mengenal-10-aksesoris-dalam-makna-pernikahan-adat-jawa-dari-paes--alis-menjangan/b-90015