Benny terjaga saat mendengar deru suara hujan di luar pondok. Angin bertiup kencang seolah-olah ingin merobohkan pondok kayu itu. Beberapa tetes air masuk dari bagian atap yang bocor, membentuk genangan basah di beberapa sudut. Untungnya lantai pondok itu terbuat dari papan, sehingga bocoran air segera turun kembali ke tanah dari celah-celah papan.
Daun jendela terhempas di tiup angin menimbulkan bunyi yang keras memekakkan telinga. Diikuti bunyi guntur yang tak kalah kerasnya. Benny mengumpat sambil bangkit dari bale-bale tempat dia berbaring. Lalu bergegas menutup jendela dan menguncinya.
Mendadak dia menyadari ada sesuatu yang hilang. "Chris? Dimana kamu?"
Benny celingukan mencari ke seluruh penjuru ruangan. Tapi pondok itu kecil dan tidak memiliki kamar, hanya satu ruangan utama yang kosong. Tidak ditemukannya siapa pun disini selain dirinya sendiri.