William sudah bersiap di kamarnya, menanti sang istri yang ia yakini telah berbuat curang dan menipunya sejak semalam. Ia bahkan terbangun cukup siang, dengan tubuh masih polos dan kepala yang pening.
Ia memang tak tahu kala meneguk minuman yang disediakan oleh Marion, tetapi ketika bangun dalam kondisi seperti ini, ia yakin kalau wanita tercintanya itu memasukkan sesuatu dalam minumannya.
"Dasar wanita nakal! Awas saja kalau kau pulang nanti, aku akan benar-benar menghukummu!" racaunya, putus asa. Mirielle sudah dimandikan oleh asistennya dan dibawa bermain ke taman hotel, tentu saja dengan pengawal yang terus mengikuti dan menjaganya.
Jadi, William mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan cara untuk mengerjai sang istri.
Namun, ketika terdengar langkah kaki dan pintu yang terbuka, ia tak lagi ingat apa yang akan ia lakukan melainkan menghujani sang istri dengan kecupan.
Ralat, Marion yang menghujaninya dengan kecupan panas, yang membuatnya terlupa seketika.