Rey dan seluruh keluarganya sudah berada di dalam perjalanan.
Rey menatap istrinya sambil tersenyum. "Jangan penasaran, yang jelas kamu akan menyukainya, di sana sangat indah dan aku yakin sekali kalau kamu pasti tidak mau pulang."
Ariela melirik suaminya. Menatap prianya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Aku kan jadi penasaran."
Rey tertawa lalu ia menarik tubuh istrinya ke dalam dekapannya.
Ariela tersenyum, kedua manik matanya terus memerhatikan keluar jendela. Ia sangat mengagumi kota yang sedang dikunjunginya saat ini. Benar-benar sangat indah dan membuat siapa saja yang melihatnya jadi merasa tidak ingin cepat kembali.
"Rey …"
"Hmmm, kenapa?"
"Sebelum pulang kita pergi kuliner ya. Sekalian beli oleh-oleh."
Rey mengangguk. "Boleh, nanti kita pergi bersama dengan Frans dan Lena."
"Reyhan kita ajak saja."
"Tidak usah, nanti dia kepanasan. Namanya kuliner, kita tidak tahu ke mana saja nanti tempat yang akan kita kunjungi."