"Mungkin kamu akan merasa bosan mendengarnya. Tapi, aku tidak akan pernah bosan untuk mengatakannya. Ariela, aku mencintaimu, aku mencintaimu dan aku sangat mencintai kamu," ucap Rey saat mereka baru saja melakukan pergulatan panas yang tiada henti.
Ariela tersenyum, ia masih terlalu malu. Wanita itu langsung mendekap suaminya, mencari kenyamanan di sana sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.
Rey mengusap punggung istrinya. Walau tidak mendapatkan jawaban dari sang istri. Pria itu masih tetap setia menunggu, ia akan selalu menantikan di mana Ariela menyatakan cintanya.
"Rey. Boleh aku bertanya?"
"Hmmm, katakanlah."
"Kenapa kamu sangat mencintai aku?"
"Karena kamu adalah Ariela."
"Rey, aku serius."
"Hmmm, aku juga serius kok. Karena kamu memang wanita yang berbeda."
"Rey …"
"Hmmmm."