Shasya sedikit frustasi. Harus bagaimana lagi cara untuk membujuk dan mengambil hati ibu mertuanya? Sungguh ... sejak kecil, bukan dia yang membujuk orang lain, melainkan orang yang harus merayunya sebab dia sering merajuk dan marah-marah.
Namun kali ini, dia yang harus melakukan itu. Ah, kini Shasya tahu perasaan mereka, yang dulu selalu dibuatnya kerepotan, terutama kedua orang tuanya yang selalu mengalah dan menuruti semua kemauannya.
"Bu, boleh aku bicara, sebentar saja?" mohon Shasya ketika ibu mertuanya hendak menutup pintu, dan mengabaikan makanan favoritnya, yang menantunya bawa.
"Bicara cepat! Aku sibuk!" tukas wanita itu.
"Tolong, restui kami," ucap Shasya, mengiba.
"Ibu boleh nggak suka sama aku. Tapi ... tolong restui kami," lanjutnya lagi.
"Mana bisa memberi restu jika nggak suka. Toh, kalian tetap menikah meski tanpa restuku!" ketus wanita itu.
— 結束 — 寫檢討