Randy tertawa terbahak-bahak. Ia sangat senang mempunyai kekuatan dahsyat dan bisa mengalahkan para malaikat. "Aku tidak akan pernah berhenti sampai kamu benar-benar terpuruk, kapan dan di manapun aku akan buat kamu tersiksa, Ardina!" Ujarnya, berakhir dengan bisikan di telinga Ardina.
"Jangan meremehkan aku yang sekarang, Ran!" Sergah Ardina, ia sudah muak dengan semua ocehan Randy. "Aku bisa mengalahkanmu kapanpun, Randy."
"Wow, aku takut, Ardina. Aku takut dengan ancamanmu itu!"
Ardina menyerang tiba-tiba. Ia mengeluarkan tenaga dalamnya, hembusan angin keluar dari telapak tangannya dan berhasil membuat Randy terpental jauh.
"Sial, mau bermain curang kamu Ardina?" Teriak Randy marah. Ia berdiri dan mengerahkan kekuatannya. Api dan petir keluar secara bersamaan. Ardina pun sudah siap untuk menghalau semua serangan Randy padanya.