Malam dengan buku cerita, bahkan siang pun makin tidak terasa setelah beberapa waktu berlalu. Kebosanan mulai menghantuiku secara tidak sengaja. Pintu pun terbuka dengan sendirinya. Aku kira orang lain, ternyata mbak Mina sedang membawakan obat beserta gelas berisi air putih.
"Neng, ini diminum dulu obatnya."
Sebuah kursi dari meja—tempatku biasa menulis ditarik ke dekat tempat tidur. Resep kedua untuk minum obat dari dokter. Ada beberapa butir obat ditelan kemudian berikut dengan tenggakan segelas air putih.
Mbak Mina memapah gelas yang tidak kuhabiskan secara sadarnya. "Neng jangan baca mulu dong, ntar sembuhnya malah lambat lagi." Keluhan si pembantu rumah tangga yang tidak bisa ditolak olehku.
Seulas senyuman kecil terlontar laju nan panjang. Obat telah kutenggak sampai ke dalam perut. Mungkin sebentar lagi, obat akan bereaksi tanpa pemberitahuan. Kali ini, temanku dengan buku akan berganti dengan cepat.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.