Gama masih mendiamkan Kirana bahkan hingga keduanya sampai kantor. Kirana pun sama saja, dia sama sekali tidak ingin mencairkan suasana terlebih dahulu. Wanita itu hanya akan bicara jika ada hal yang ingin dia sampaikan terkait pekerjaan pria itu.
Interkom di mejanya berdering. Hanya ada satu saluran yang bisa tersambung ke ruang CEO yaitu sekretaris.
"Ya, Mbak?" sapa Kirana.
"Ran, tolong sampaikan kepada Pak Gama, Pak Sultan bertamu. Beliau ada di lobi," ujar Lita di ujung telepon.
"Baik."
Kirana langsung menyampaikan info tersebut kepada Gama. Pria itu sedikit tercenung dan beranjak berdiri. Dan tidak lama sekretarisnya masuk bersama dua orang lelaki. Sultan dan asistennya.
Gama beranjak melangkah menyambut kedatangan ayahnya itu.
"Silakan duduk, Ayah."
Sultan hanya menggumam, dia sempat melirik Kirana yang berdiri sedikit di belakang Gama.
"Kirana, tolong buatkan teh madu jeruk nipis," perintah Gama, lantas menyusul Sultan duduk.
Simpan cerita ini ke library ya, Kak. Dan jgn lupa dukung terus dgn komen, PS, Review thx