[Maaf, chapter ini akan direvisi nanti]
***
"Aduh, kenapa susah sekali, sih?" geram Aletta berusaha untuk mengaitkan bra-nya. Dia menghela napas, kemudian menyibak rambutnya ke sebelah kanan dan berusaha untuk mengaitkannya lagi. "Ha ... kenapa jadi susah—eh?" Dia menoleh penuh dan menemukan Arkhano yang mengambil alih kaitan bra, lalu memasangnya di kaitan terjauh dengan serius.
"Sudah," ujar Arkhano menepuk pelan punggung Aletta sebanyak dua kali. Dia terkekeh kecil. "Kalau butuh bantuan, katakan saja," sambungnya berjalan dan duduk di kursi yang ada walk in closet.