***
PLAKK!!
Wajah Galen terhempas ke kiri setelah suara keras itu mendarat tepat di pipinya. Dia mengeraskan rahang dan napasnya memburu dengan cepat.
"Kamu sudah gila, Galen?" tanya Laras dengan nada tinggi. Dia mendorong dada Galen dengan tangan kanannya. "Kamu tak sadar apa yang telah kamu lakukan? Perlu Mama sadarkan kamu di ruangan hitam seperti dulu, hah?!"
"Itu uangku, Ma! Bukan uang Mama!" seru Galen menatap Laras dengan penuh amarah. "Aku bekerja keras untuk mendapatkan uang itu. Tidak ada hubungannya dengan Mama!"