"Tapi, apa kamu yakin kita menikah dan apa yang sekarang jadi tugas kita tidak terhambat pengerjaannya?"
"Asal kamu bisa sabar, menikah tanpa resepsi dulu, nanti setelah semua pekerjaanku selesai, kita akan mengadakan resepsi."
"Aku sih, enggak masalah soal itu, tapi Ibu kamu gimana?"
"Beliau pasti tidak akan keberatan, bukankah kita memang diminta menikah secepatnya?"
Virginia mendongakkan kepalanya, setelah tadi menunduk karena menyembunyikan wajahnya yang memerah menahan malu.
"Aku mau."
Wajah Tian berubah mendengar apa yang diucapkan oleh Virginia. Seolah tidak yakin dengan apa yang diucapkan oleh Virginia, Tian mengulang kembali pertanyannya dan seperti tadi Virginia juga menjawab dengan hal yang sama pula.
"Terimakasih, aku berjanji tidak akan menyakitimu, aku akan berusaha untuk menjadi suami terbaik kamu."
"Aku juga, terima kasih, kamu mau memilihku, padahal ada artis cantik yang juga suka denganmu, tapi-"