"Sekarang ini aku perlu dapat suntikan kekuatan darimu, jadi diam, kalau kamu enggak mau ibu tahu kita melakukan apa!"
Setelah mengucapkan kalimat itu, Tian merunduk, kali ini Virginia tidak bisa menolak keinginan Tian karena ia sendiri saja kerepotan mengatasi debaran jantungnya lantaran apa yang dilakukan Tian padanya.
Jika tadi Virginia hanya diam saja ketika Tian menciumnya, kali ini tidak, untuk membuat Tian terhibur dari perasaan sebalnya lantaran harus kembali bekerja di jam yang tidak seharusnya, Virginia membalas ciuman itu hingga keduanya untuk sesaat sama-sama tenggelam dalam perasaan mereka masing-masing.
Merasa dibalas oleh Virginia, Tian semakin bersemangat, dorongan dari dalam tubuhnya yang meminta dirinya untuk menyentuh Virginia semakin dalam membuat pria itu jadi lebih agresif menyentuh Virginia dan yang tadinya ia hanya fokus ke bibir kini justru mengarahkan ciumannya di leher.