Besoknya, dibalkon rumah yang berada di kota Paris, ditemani pagi yang indah serta suasana yang sejuk, Dirgan menjawab sebuah panggilan dari Indonesia, lebih tepatnya dari sang adik yaitu Damar. Setelah perbincangan yang cukup lama mengenai kabar satu sama lain, anak itu berucap,
"Ka pulaang ..." Ucap anak itu dibalik telepon.
Laki - laki itu terdiam, berpikir panjang atas apa yang disampaikan oleh adiknya yang sedang berada di Jakarta untuk melihat sang Ayah yang sedang terbaring lemah.
Damar, anak remaja itu meminta Dirgan untuk segera kembali ke Jakarta dan melihat langsung kondisi Ayahnya yang sudah sangat lemah.
"Kakak gak tahu, kakak mau cuma kamu tahu sendiri Dek ..." Balasnya.
"Kak, coba pikirin lagi, ini ayah makin drop. Kakak pulang aja sebentar, setelah itu mau pulang lagi ke Paris juga gak apa - apa. Seenggaknya kakak sudah pulang buat lihat ayah." Ucap Damar membujuk laki - laki itu.