下載應用程式
8.06% PERFECT PAIN / Chapter 28: Chapter 28

章節 28: Chapter 28

Gadis itu bergegas mengemasi semua barang yang ia bawa, dengan penuh amarah gadis itu terlihat sangat terburu-buru meninggalkan penginapan sebelum lelaki itu akan mengejarnya.

Didalam taksi gadis itu tidak berhenti dengan air matanya seolah seluruh kemampuan dirinya untuk tertawa dicabut pada saat itu. Kesal, marah, kecewa, serta rasa tak menyangka kini bercampur aduk menjadi satu dalam pikirannya. Gadis itu terus mengepalkan kedua tangannya yang berjabat seakan memberi kekuatan kepada dirinya.

Kala itu, saat gadis itu menempuh perjalanan untuk pulang seketika awan menjadi mendung, suara petir saling menyahut disertai suasana dingin nan gelap yang mencekam. Gadis itu melirik ke arah jendela sebuah taksi, terlihat seluruh insan berbondong-bondong berlarian dengan teriakan yang amat menyesakkan.

Bunyi klakson mobil mulai memenuhi pendengaran gadis itu, sekitar 1 km perjalanan telah gadis itu tempuh. Tanah yang dipakai untuk berpijak manusia kini mulai menggetarkan setiap insan yang memijaknya.

Guncangan itu sangat terasa walaupun gadis itu berada di dalam sebuah mobil. Ia menoleh ke arah belakang kaca mobil, menyipitkan matanya untuk mencerna dengan detail apa yang terjadi. Kini matanya membulat, gadis itu mulai merasakan ketakutan. Ia melihat gelombang air yang cukup tinggi menyapu seluruh kendaraan dan jiwa-jiwa yang bernyawa di belakangnya hingga gelombang itu menenggelamkan dirinya.

Mata gadis itu masih bisa melihat sekelilingnya yang dipenuhi air dan beberapa hal yang ikut tersapu tadi, ingatan gadis itu hanya seputar hubungannya dengan Dirgan. Sampai pada akhirnya gadis itu benar-benar tenggelam dalam peristiwa tsunami pantai Namo.

"Telah terjadi tsunami di pulau Labuan Bajo tepatnya di pantai Namo. Tsunami terjadi pukul 07.00 WIT. Pada peristiwa tsunami menenggelamkan 2 kota terdekat dari pantai Namo. Untuk saat ini belum ada korban yang ditemukan, seluruh tim sar akan mulai mencari korban dampak tsunami besok pagi setelah dipastikan tidak akan ada tsunami susulan, sekian informasi yang saya berikan."

"Alysa?" Gumam lelaki itu.

Rayhan menyadari bahwa adik semata wayangnya sedang melangsungkan liburan di pulau Labuan Bajo yang tepatnya di pantai Namo, melaki itu mencoba untuk tidak panik walau sebenarnya pikiran lelaki itu sudah tak karuan.

Ia berusaha menghubungi Dirgan dan Alysa, namun masing-masing dari nomor mereka sama sekali tidak dapat dihubungi. Kini lelaki itu semakin cemas, tanpa berpikir panjang lelaki itu langsung memesan tiket untuk terbang ke daerah yang terkena tsunami besok. Tak lupa Rayhan juga memberitahu Mama Alena dan mengajaknya untuk terbang bersama, lelaki itu tahu bahwa dengan memberitahu Mama-nya pasti membuat kondisinya akan drop, tetapi jika tidak diberitahu dan hal buruk terjadi akan menjadi penyesalan nantinya.

Rayhan dan Mama Alena kini berada di bandara Internasional Soekarno-Hatta. Laki-laki itu terus menenangkan wanita yang sedang merasakan cemas, Mama Alena tiada henti menggumamkan do'a semoga tidak terjadi apapun terhadap putrinya.

Rayhan terus menguatkan wanita yang sudah sedikit lemah akibat menangis tiada henti. Yang mereka tunggu, pesawat mereka akhirnya akan take off pukul 13.00 setelah menunggu lumayan lama dan mereka landing pukul 15.30 di bandara Komodo.

Mereka langsung melanjutkan perjalanan menggunakan mobil yang telah disewa, namun pada saat diperjalanan kendaraan mereka terpaksa di hentikan karena situasi sangat berbahaya. Mereka berdua dihentikan di salah satu posko penanggulangan bencana alam.

Rayhan memberikan identitas adiknya dan Dirgan namun baik Alysa atau Dirgan keduanya belum ditemukan. Rayhan masih terjaga hingga larut malam, ia benar-benar ingin memastikan bahwa adiknya selamat namun kabar itu belum terdengar sedikitpun oleh dirinya. Lelaki itu pun mulai merasakan ngantuk yang sangat berat, ketika Rayhan akan terlelap suara sirine ambulans sangat terdengar kuat ditelinganya.

Situasi pun mulai gaduh kembali dimana para keluarga yang belum menemukan keluarganya berbondong-bondong melihat korban yang dibawa, korban yang dibawa pada malam itu salah satunya adalah Alysa. Sontak saja itu membuat Rayhan terbebas dari rasa ngantuknya.

Adiknya yang terlihat tidak sadarkan diri membuat hati Rayhan teriris, gadis itu segera diberikan penanganan oleh dokter relawan yang berjaga disana. Lelaki itu juga membangunkan Mama-nya agar bisa melihat keadaan Alysa.

Namun sayang, gadis itu dinyatakan koma saat selesai pemeriksaan. Salah satu bagian otak Alysa mengalami kerusakan, Mama Alena terpuruk mendengar kondisi putrinya yang mengkhawatirkan, wanita itu menangis dengan terisak di pelukan putranya.

Laki-laki itupun merasakan sedih yang sama namun mencoba tegar dihadapan wanita yang sangat ia cintai, Rayhan tidak ingin menampakkan wajah sedihnya karena takut akan memperburuk suasana.

Rayhan dan Mama Alena memindahkan gadis itu ke Jakarta agar mendapat perawatan lebih baik lagi.

Sudah hampir satu minggu dipindahkan belum ada tanda-tanda gadis itu terbangun dari tidurnya, hingga dimana saat Rayhan bergantian menunggu Alysa dengan Mama-nya, Alysa memberikan respon atas ucapan lelaki itu walaupun hanya sekedar meneteskan air mata.

Dengan sigap, Rayhan langsung memanggil dokter yang menangani Alysa.

"Syukur alhamdulillah, kondisi mbak Alysa mulai ada peningkatan. Air mata yang mengalir tadi adalah refleks dari orang koma dimana otak mbak Alysa masih bisa berfungsi. Mbak Alysa akan segera pulih jika otaknya berangsur pulih juga, kita hanya perlu berdo'a dan terus memberikan semangat kepada pasien. Kalo begitu saya permisi." Ucap sang dokter.

Rayhan sedikit lega mendengar kabar adiknya yang mulai berkembang, ia terus memegangi tangan Alysa sambil mengucapkan kata-kata semangat agar gadis itu cepat sadar.

Alysa akhirnya sadarkan diri sekitar dua minggu dirawat dirumah sakit. Rayhan terus memandangi wajah adiknya yang terlihat sangat lemah, sampai akhirnya Mama Alena datang untuk melihat putrinya yang sudah sadarkan diri.

Mama Alena tak henti mengucap syukur kepada Tuhan karena telah mengembalikan kesadaran putrinya. Gadis itu belum sepenuhnya sadar atas apa yang terjadi, ia juga masih terlihat sangat linglung ketika Rayhan dan mama Alena menangis haru didepannya.

Sekitar dua jam berlangsung akhirnya gadis itu ingat apa yang terjadi pada dirinya, mengingat kejadian tsunami dua pekan lalu membuat gadis itu sedikit bernafas dengan tidak teratur.

"Kak Dirgan dimana?" kalimat pertama yang ditanyakan gadis itu adalah Dirgan.

Rayhan dan Mama Alena hanya saling bertatapan tidak menjawab sama sekali yang membuat gadis itu merasa cemas.

"Apa arti dari tatapan kalian? Kak dirgan selamat kan? Kak Dirgan gak kenapa-napa kan? Jawab aku Ma, Kak Rayhan." Gadis itu memegang kepalanya dengan kuat, ia kembali menangis.

Bukan hal ini yang Alysa mau. Kata perpisahan yang gadis itu ucapkan bukan untuk perpisahan selamanya. Gadis itu langsung mencabut selang infus yang tertancap ditangannya, ia mulai turun dari tempat tidurnya. Namun tenaga gadis itu belum sepenuhnya terkumpul, ia terjatuh ke lantai saat berusaha untuk berjalan.

Rayhan dan Mama Alena memeluk dan menenangkan Alysa, cobaan yang di lalui Alysa cukup berat sampai saat ini, hingga dimana gadis itu harus kehilangan lelaki yang amat dicintainya.

Rasa cinta yang dimiliki gadis itu jauh lebih besar daripada rasa kecewa dan bencinya, bahkan ia menyesali perkataannya yang dimana ia berucap bahwa tidak ingin berjumpa dengan Dirgan lagi.

"Kak Dirgaaan!" Teriak gadis itu di sela isak tangisnya.

Kejadian itu adalah dunia tergelap yang dimiliki Alysa, kehilangan Dirgan. Cinta pertamanya dalam hubungan asmara. Jika gadis itu sedang sendirian, kejadian itu terus menghantui Alysa.

"Sa, lo kepikiran hal itu lagi ya?" Tanya salah satu teman yang membuat gadis itu tersadar dari lamunan panjangnya.


Load failed, please RETRY

禮物

禮品 -- 收到的禮物

    每周推薦票狀態

    Rank -- 推薦票 榜單
    Stone -- 推薦票

    批量訂閱

    目錄

    顯示選項

    背景

    EoMt的

    大小

    章評

    寫檢討 閱讀狀態: C28
    無法發佈。請再試一次
    • 寫作品質
    • 更新的穩定性
    • 故事發展
    • 人物形象設計
    • 世界背景

    總分 0.0

    評論發佈成功! 閱讀更多評論
    用推薦票投票
    Rank NO.-- 推薦票榜
    Stone -- 推薦票
    舉報不當內容
    錯誤提示

    舉報暴力內容

    段落註釋

    登錄