"Sudah pergi jauh belum ya?" Ucap Mama ayu sembari mengintip kepergian mamanya dan papa tirinya.
"Huh, untung saja mereka sudah pergi. Dan bodohnya mereka percaya begitu saja. Haha!"
"Hem, untung saja waktu itu Mama sudah cerita tentang ini. Jadi aku bisa beralasan dan percaya. Hehe!"
"Hem, anak Mama pintar. Kamu ada apa kemari? Tumben?"
"Di rumah suntuk, Ma. Jadi aku ke sini, mana Adek? Papa di mana?"
"Adek kamu kayaknya ke belakang tadi, Papa biasa. Dia kerja ke kantor. Mama senang kamu datang kemari, sangat jarang sekali kamu kemari."
"Iya, maafkan aku, Ma. Aku baru bisa datang kemari. Mama tidak marah kan?"
Brak! Pintu di hempaskan begitu saja. Lalu Nayla di tarik paksa.
"Sudah aku duga, kalian tadi bohongi aku kan? Untung saja aku kembali dan dengar semuanya."
Ucap lantang mama dan menarik Nayla untuk masuk ke dalam mobil.
"Lepaskan aku, lepaskan!"
"Ma, lepaskan Nayla. Kalian tidak ada hak untuk rawat Nayla." Ucap Mama Ayu.