Zhang Yi tersentak kaget ketika mendengar dan mengetahui siapakah kakek tua di hadapannya itu. Pemuda itu tampak seperti patung. Cukup lama tidak bergerak.
Setelah berhasil menguasai dirinya kembali, barulah Zhang Yi berkata.
"Te-ternyata ..."
Ia tidak dapat lagi melanjutkan ucapannya. Pendekar Naga Putih langsung berniat bersujud kepada Kakek Sakti Suling Pualam.
Namun hal itu tidak sampai benar-benar terjadi. Sebab sebelum Zhang Yi bersujud, kakek tua itu telah lebih dulu memegang kedua pundaknya. Ia mencegah Zhang Yi!
"Tidak perlu bersujud seperti itu," ujarnya sambil tersenyum ramah.
Zhang Yi mengangguk perlahan. Sekarang ia tidak banyak bicara. Bahkan dari wajahnya saja sudah terlihat bahwa dia sangat menghormati sosok orang tua di depannya itu.
"Sekarang mari kita lanjutkan perjalanan dulu. Kita bicara setelah tiba di atas sana," kata Kakek Sakti Suling Pualam sambil menunjuk ke puncak bukit.
Zhang Yi kembali menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.